Upaya Komjen Suhardi Cegah Terorisme: Keliling Kampus Hingga Rekor Muri

Senin, 11 Mei 2020 - 20:03 WIB
loading...
Upaya Komjen Suhardi...
Komjen Pol Suhardi Alius saat menerima piagam Rekor Muri. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Komjen Pol Suhardi Alius resmi tidak lagi jabatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Dia digantikan oleh Komjen Pol Boy Rafli Amar.

Pergantian itu mengakhiri kepemimpinan empat tahun Suhardi Alius yang dinilai telah mencatatkan prestasi "emas" dengan program-program penanggulangan terorisme , terutama penanganan dengan cara-cara lunak atau soft approach atau diistilahkan smart power.

Penilaian itu disampaikan Rektor Universitas Widyatama (Utama) Bandung, Prof Obsatar Sinaga. Menurut dia, ada beberapa prestasi emas selama empat tahun kepemimpinan Suhardi.

Pertama, sebagai orang kampus, dia menilai Suhardi Alius adalah seorang penggebrak masuknya pencegahan di lingkungan kampus. “Sebelumnya, banyak kampus yang dicap menjadi salah satu tempat penyebaran paham radikal terorisme, kini Anda bisa lihat sendiri, hampir seluruh kampus di Indonesia sudah melakukan program pencegahan paham radikal terorisme mulai dari proses seleksi mahasiswa, pegawai, dosen, bahkan rektor juga harus ‘bersih’ dari paham-paham itu,” papar Obsatar di Bandung, Jawa Barat, Senin (11/5/2020).

Menurut dia, itu berkat gebrakan Suhardi yang rajin keliling kampus seluruh Indonesia memberikan pemahaman dan pembekalan pencegahan terorisme dan wawasan kebangsaan

Obsatar menyebut, program pencegahan di kampus mencatat dua langkah spektakuler, yaitu bisa diterima kalangan kampus dan paparannya mengenai wawasan kebangsaan dan pencegahan radikalisme dan terorisme berhasil memberikan pemahaman tentang pentingnya pengetahuan tersebut, terutama dalam menyelamatkan generasi muda, dan umumnya seluruh kalangan kampus dari penyebaran paham-paham kekerasan tersebut.

Seperti diketahui, pada 2018 lalu, Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada Suhardi Alius sebagai pemegang rekor memberikan kuliah umum tentanga Resonansi Kebangsaan dan Bahaya Tentang Radikalisme dan Terorisme di depan 75.075 mahasiswa. Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Ketua MURI Jaya Suprana. Itu baru 2018.

Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung ini tak heran dengan penghargaan itu. Sebagai seorang pejabat negara dan polisi, Suhardi Alius memiliki nyali besar masuk ke lingkungan kampus.

Ternyata, lanjut dia, Suhardi bisa diterima dan berhasil merangkul kalangan kampus dalam mencegah penyebaran radikalisme dan terorisme.

“Itu yang dilakukan Pak Suhardi masuk ke kampus-kampus, memberikan penjelasan tanpa bosan, dia sampai berkeringat, dikasih honor saja juga tidak mau. Bukan main itu Pak Suhardi. Bahkan berdiri cukup lama selama memberikan paparan, selama tiga jam lho. Rata-rata kita kasih waktu dua jam, tapi mahasiswa maunya tanya jawab, akhirnya tiga jam baru selesai. Saya benar-benar harus memberikan apresiasi dengan kinerja beliau,” tutur pria yang biasa disapa Obi ini.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2009 seconds (0.1#10.140)