Kebut Produksi Konten Pilkada 2020, Kominfo Kerahkan Satgas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari pencoblosan atau pemungutan suara Pilkada 2020 tinggal menyisakan tiga pekan lagi. Dalam masa pandemi Covid-19, perhelatan pesta demokrasi pilkada memang menjadi tantangan, terutama kekhawatiran soal melorotnya tingkat partisipasi pemilih.
Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kemkominfo ) mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk mengedukasi masyarakat terkait pesta demokrasi tersebut. Salah satunya melalui produksi konten di media sosial demi mewujudkan pemilih cerdas, sehat dan damai.
Dia mengatakan telah mengarahkan tim satuan tugas (satgas) media sosial Kominfo untuk meningkatkan produksi dan distribusi informasi Pilkada 2020 kepada masyarakat.
“Kita tularkan dan kita informasikan kepada masyarakat, kita sharing informasi. Satgas Media Sosial harus banyak memproduksi pesan-pesan seiring semakin dekatnya pelaksanaan Pilkada Serentak 2020,” ujar Widodo dalam keterangannya yang diterima SINDOnews, Kamis malam (19/11/2020).
(Baca: Jelang Pencoblosan Pilkada 2020, MPR: Jangan Pilih Pemimpin karena Uang)
Konten yang diproduksi, lanjut Widodo, harus membangun optimisme masyarakat dan mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang terbaik. Pesan ini menurutnya harus didiseminasikan dengan baik oleh satgas media sosial.
“Pesannya, mari kita songsong pemilihan dengan penuh optimisme untuk melahirkan pemimpin yang visioner, bisa mengatasi Covid-19 dan pemimpin yang transformatif, mengedepankan bagaimana kita akan masuk ke masyarakat digital. Kita ingin punya pemimpin yang mampu membangun daerah secara akseleratif,” imbau dia.
Sementara itu, Plt Kepala Biro Humas Kominfo Ferdinandus Setu mengatakan salah satu isu penting terkait Pilkada 2020 adalah mengenai kebangkitan ekonomi. Menurutnya, pemilihan serentak ini dapat menjadi momentum kebangkitan ekonomi Indonesia yang terpuruk karena pandemi virus Corona.
(Baca: Ini Lho Aktivitas ASN yang Masuk Pelanggaran Netralitas di Pilkada 2020)
“Hal penting lainnya selain kesehatan adalah ekonomi kita harus pulih. Pilkada Serentak menggerakkan ekonomi kita karena produksi alat peraga kampanye, alat pelindung diri, dan lain-lain. Makanya, kalau pemilihan ini ditunda, berarti ada potensi ekonomi yang juga tertahan. Isu ekonomi ini menjadi menarik karena menunjukkan ke publik betapa pentingnya Pemilihan dilaksanakan di tahun ini,” ujarnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga tak henti berkampanye untuk mencerdaskan pemilih lewat media sosial. Deputi Bidang Dukungan Teknis KPU Eberta Kawima mengatakan, salah satu konten utama yang diproduksi KPU yaitu berkenaan dengan kesehatan pemilih di TPS.
“Prinsip Pilkada 2020 adalah kesehatan dan keselamatan masyarakat bisa tercapai. Itu selalu KPU sampaikan berkali-kali di media sosial kita,” tukasnya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kemkominfo ) mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk mengedukasi masyarakat terkait pesta demokrasi tersebut. Salah satunya melalui produksi konten di media sosial demi mewujudkan pemilih cerdas, sehat dan damai.
Dia mengatakan telah mengarahkan tim satuan tugas (satgas) media sosial Kominfo untuk meningkatkan produksi dan distribusi informasi Pilkada 2020 kepada masyarakat.
“Kita tularkan dan kita informasikan kepada masyarakat, kita sharing informasi. Satgas Media Sosial harus banyak memproduksi pesan-pesan seiring semakin dekatnya pelaksanaan Pilkada Serentak 2020,” ujar Widodo dalam keterangannya yang diterima SINDOnews, Kamis malam (19/11/2020).
(Baca: Jelang Pencoblosan Pilkada 2020, MPR: Jangan Pilih Pemimpin karena Uang)
Konten yang diproduksi, lanjut Widodo, harus membangun optimisme masyarakat dan mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang terbaik. Pesan ini menurutnya harus didiseminasikan dengan baik oleh satgas media sosial.
“Pesannya, mari kita songsong pemilihan dengan penuh optimisme untuk melahirkan pemimpin yang visioner, bisa mengatasi Covid-19 dan pemimpin yang transformatif, mengedepankan bagaimana kita akan masuk ke masyarakat digital. Kita ingin punya pemimpin yang mampu membangun daerah secara akseleratif,” imbau dia.
Sementara itu, Plt Kepala Biro Humas Kominfo Ferdinandus Setu mengatakan salah satu isu penting terkait Pilkada 2020 adalah mengenai kebangkitan ekonomi. Menurutnya, pemilihan serentak ini dapat menjadi momentum kebangkitan ekonomi Indonesia yang terpuruk karena pandemi virus Corona.
(Baca: Ini Lho Aktivitas ASN yang Masuk Pelanggaran Netralitas di Pilkada 2020)
“Hal penting lainnya selain kesehatan adalah ekonomi kita harus pulih. Pilkada Serentak menggerakkan ekonomi kita karena produksi alat peraga kampanye, alat pelindung diri, dan lain-lain. Makanya, kalau pemilihan ini ditunda, berarti ada potensi ekonomi yang juga tertahan. Isu ekonomi ini menjadi menarik karena menunjukkan ke publik betapa pentingnya Pemilihan dilaksanakan di tahun ini,” ujarnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga tak henti berkampanye untuk mencerdaskan pemilih lewat media sosial. Deputi Bidang Dukungan Teknis KPU Eberta Kawima mengatakan, salah satu konten utama yang diproduksi KPU yaitu berkenaan dengan kesehatan pemilih di TPS.
“Prinsip Pilkada 2020 adalah kesehatan dan keselamatan masyarakat bisa tercapai. Itu selalu KPU sampaikan berkali-kali di media sosial kita,” tukasnya.
(muh)