Bio Farma: Data Tak Satu Sistem Jadi Kendala Pemetaan Distribusi Vaksin COVID-19

Kamis, 19 November 2020 - 15:48 WIB
loading...
Bio Farma: Data Tak...
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengakui data kesehatan di Indonesia yang tidak satu sistem, menjadi kendala dalam menentukan pemetaan distribusi vaksin COVID-19. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Direktur Utama Bio Farma , Honesti Basyir mengakui data kesehatan di Indonesia yang tidak satu sistem, menjadi kendala dalam menentukan pemetaan distribusi vaksin COVID-19 .

"Sekarang kita akui, sekarang ketika kita mulai melakukan sistem strategi distribusi vaksin COVID ini, kita mengalami kendala karena data-data itu ada yang di BPJS, ada yang di Kementerian Kesehatan, ada yang di Kementerian Dalam Negeri dan lainnya," kata Basyir dalam Konferensi Pers Pengawalan Badan POM terhadap Vaksin COVID-19 secara virtual, Kamis (19/11/2020).

"Pada saat kita ingin menentukan siapa yang benar-benar berhak untuk mendapatkan vaksin gratis dari pemerintah. Ini kan harus ada satu datanya," ungkap Basyir. (Baca juga: Penerbitan Izin Vaksin Covid-19 Harus Referensi WHO, Tidak Bisa Dikarang BPOM )

Sehingga, kata Basyir, Indonesia harus memiliki satu data kesehatan yang sama. "Memang ini saya pikir ini permasalahan yang justru pada saat pandemi ini rasanya Indonesia ya, kita harus memiliki satu data kesehatan yang sama."

Basyir pun mengatakan dengan adanya data yang sama, ini juga akan membantu pemerintah nantinya untuk bisa memprofiling peta Kesehatan Nasional Indonesia. "Karena kita pasti tahu itu di daerah mana yang sering terjadi semacam outbreak, outbreak-nya apa, atau mungkin ada semacam kejadian yang lain, penyakit yang lain," ujarnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
BPOM Terbitkan Izin...
BPOM Terbitkan Izin Edar Obat Deteksi Dini Kanker yang Dikembangkan Bio Farma
Covid-19 Meningkat di...
Covid-19 Meningkat di Singapura, Thailand, dan Hong Kong, Kemenkes: Indonesia Aman
Dirjen Dukcapil: Data...
Dirjen Dukcapil: Data Tak Akurat Bisa Sebabkan Keputusan yang Salah
AstraZeneca Tuai Polemik...
AstraZeneca Tuai Polemik Usai Kasus Pembekuan Darah, BPOM: Sudah Tak Beredar di Indonesia
Cegah Pneumonia, Vaksin...
Cegah Pneumonia, Vaksin PCV 13 Siap Didistribusikan
Membangun Sumber Daya...
Membangun Sumber Daya Manusia dari Hulu
Mudik Gratis Bio Farma...
Mudik Gratis Bio Farma Lebaran 2025, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
Klinik di Taiwan Kebanjiran...
Klinik di Taiwan Kebanjiran Permintaan Vaksinasi Flu usai Barbie Hsu Meninggal
Pandemi Covid-19 Dorong...
Pandemi Covid-19 Dorong Negara Asia Berinovasi dalam Teknologi Medis
Rekomendasi
Kadin: Perlu Keberpihakan...
Kadin: Perlu Keberpihakan Pemerintah Agar Industri Baja Tak Mati Digerus Produk Impor
Sekitar 90 Truk Bantuan...
Sekitar 90 Truk Bantuan Capai Beberapa Daerah di Gaza, Bak Setetes Air di Lautan
Dapat Anggota Baru,...
Dapat Anggota Baru, BRICS New Development Bank Makin Kuat
Berita Terkini
Prabowo Gagas Sekolah...
Prabowo Gagas Sekolah Rakyat dan Unggulan Garuda, Pratikno: Pemerataan Sekaligus Peningkatan Kualitas
Korpri Usul Perpanjangan...
Korpri Usul Perpanjangan Pensiun ASN, Komisi II DPR: Berdampak ke Proses Regenerasi!
Polisi Tangkap Anak...
Polisi Tangkap Anak Member Aktif Grup FB Cinta Sedarah dan Penjual Konten Pornografi
Penembakan 3 Polisi...
Penembakan 3 Polisi hingga Tewas oleh TNI di Way Kanan Dinilai Pelanggaran HAM: Negara Wajib Usut Tuntas
Perpres 66/2025 Dinilai...
Perpres 66/2025 Dinilai Bagian dari Arsitektur Nasional Anti Korupsi
Pakar Kepemiluan Jerman...
Pakar Kepemiluan Jerman Sebut Alokasi Kursi Parlemen RI Langgar UU, Tawarkan Sistem Campuran
Infografis
Rusia Pindahkan Pesawat...
Rusia Pindahkan Pesawat Militer, Tak Mau Jadi Target ATACMS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved