Menko PMK Ajak Semua Elemen Kerja Keras Turunkan Angka Stunting

Rabu, 18 November 2020 - 10:36 WIB
loading...
Menko PMK Ajak Semua Elemen Kerja Keras Turunkan Angka Stunting
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menangani stunting di Indonesia. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menangani stunting di Indonesia. Seperti halnya yang dilakukan di Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Menurut Muhadjir jumlah kasus stunting di Kabupaten Sumba Barat Daya sangat tinggi yakni 30,1% atau jauh di atas rata-rata nasional sekitar 27%. Karena itu pemerintah terus berupaya menekan angka stunting di Kabupaten Sumba Barat, salah satunya yang dilakukan membangun fasilitas MCK di Desa Bila Cenge dan desa-desa lain. (Baca juga: Kasus Staunting Masih 27,4%, 2024 Indonesia Targetkan Jadi 14%)

“Pembangunan MCK ini bisa menjadi bagian upaya menurunkan angka stunting. Presiden Joko Widodo menargetkan harus 14% pada 2024 ke depan. Waktu efektifnya tiga tahun, kita harus kerja keras," ujar Muhadjir saat kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Barat Daya sebagaimana dalam keterangan resminya, Rabu (18/11/2020). (Baca juga: Bulog Bulukumba Perkenalkan Beras Fortivit: Bervitamin, Cocok Bagi Penderita Stunting)

Kendati masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki namun menurutnya, MCK yang dibangun oleh Kementerian PUPR dan dimanfaatkan oleh 10 KK untuk satu MCK sudah cukup efektif untuk mengatasi stunting. “Karena stunting erat kaitannya dengan hidup higienis dan sehat,” bebernya. (Baca juga: Tekan Stunting, BKKBN Dorong Kemandirian Pangan di Daerah Rentan)

Lebih lanjut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menegaskan bahwa persoalan stunting tidak bisa ditangani oleh pemerintah saja, namun juga para pemangku kepentingan terkait termasuk para tokoh masyarakat dan kepala adat. "Tahun 2021 nanti kemungkinan besar leading sector ada di BKKBN untuk penanganan stunting. Sumba Barat Daya tertinggi angka stuntingnya sehingga penanganan secara teknis harus betul-betul diperhatikan," ucapnya

Dia meyakini melalui kerja sama lintas sektoral akan mampu menangani persoalan stunting, terutama untuk mencapai target pembangunan sumber daya manusia. “Hal tersebut sebagaimana target dan fokus pemerintah lima tahun ke depan sesuai RPJMN 2020-2024,”tandas Muhadjir.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2272 seconds (0.1#10.140)