Wacana Duet Anies-Habib Rizieq, Gerindra: Terlalu Prematur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat menemui Habib Rizieq Shihab di kediamannya, Petamburan III, Jakarta pada Selasa (10/11/2020). Waktu itu, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut baru saja kembali ke Indonesia setelah menetap sementara di Arab Saudi selama 3,5 tahun.
Banyak spekulasi mengenai pertemuan tersebut. Ada yang menduga terkait rencana Reuni Akbar 212, bahkan ada pula yang memunculkan wacana duet Anies Baswedan-Habib Rizieq pada Pilpres 2024. Namun hingga kini belum ada kejelasan mengenai isi pembicaraan antara dua tokoh tersebut.
Anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra Syarif juga mengaku tak mengetahui isi pertemuan antara Anies Baswedan dan Habib Rizieq. Namun saat disinggung soal kemungkinan terkait Pilpres 2024, Syarif menilai pembicaraan itu terlalu dini.( )
"Terlalu prematur kalau itu (pertemuan) bermuatan politik. Saya bisa mengatakan kepagian. Baik (orang) yang menyebut begitu maupun pelakunya (Anies-Rizieq)," kata Syarif di Jakarta, Selasa (17/11/2020).
Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta ini meyakini tidak akan berpengaruh apa-apa bila pada kenyataanya keduanya memang berbicara politik. "Pelakunya kepagian, nggak ngaruh apa-apa, terlalu cair," ujarnya.
Syarif pun menyakini pertemuan keduanya hanya perjumpaan biasa dan berbicara untuk kepentingan masyarakat DKI.
"(pertemuan) biasa, untuk kepentingan apa? kalau untuk kepentingan mengokohkan legitimasi sekarang, boleh ada manfaatnya. Tapi kalau ke depan ya kepagian," katanya.( )
Lihat Juga: Raih Penghargaan KIP, Prabowo dan Gerindra Komitmen Berantas Korupsi dan Junjung Tinggi Demokrasi
Banyak spekulasi mengenai pertemuan tersebut. Ada yang menduga terkait rencana Reuni Akbar 212, bahkan ada pula yang memunculkan wacana duet Anies Baswedan-Habib Rizieq pada Pilpres 2024. Namun hingga kini belum ada kejelasan mengenai isi pembicaraan antara dua tokoh tersebut.
Anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra Syarif juga mengaku tak mengetahui isi pertemuan antara Anies Baswedan dan Habib Rizieq. Namun saat disinggung soal kemungkinan terkait Pilpres 2024, Syarif menilai pembicaraan itu terlalu dini.( )
"Terlalu prematur kalau itu (pertemuan) bermuatan politik. Saya bisa mengatakan kepagian. Baik (orang) yang menyebut begitu maupun pelakunya (Anies-Rizieq)," kata Syarif di Jakarta, Selasa (17/11/2020).
Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta ini meyakini tidak akan berpengaruh apa-apa bila pada kenyataanya keduanya memang berbicara politik. "Pelakunya kepagian, nggak ngaruh apa-apa, terlalu cair," ujarnya.
Syarif pun menyakini pertemuan keduanya hanya perjumpaan biasa dan berbicara untuk kepentingan masyarakat DKI.
"(pertemuan) biasa, untuk kepentingan apa? kalau untuk kepentingan mengokohkan legitimasi sekarang, boleh ada manfaatnya. Tapi kalau ke depan ya kepagian," katanya.( )
Lihat Juga: Raih Penghargaan KIP, Prabowo dan Gerindra Komitmen Berantas Korupsi dan Junjung Tinggi Demokrasi
(abd)