Melihat Peluang Calon Kapolri Pasca Pencopotan Dua Kapolda

Selasa, 17 November 2020 - 06:42 WIB
loading...
Melihat Peluang Calon...
Gedung Mabes Polri. dok Sindonews
A A A

JAKARTA - Gerbong mutasi di tubuh Polri kembali bergerak. Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis memutasi 21 perwira tinggi dan menengah Polri. Mutasi ini merupakan imbas dari pencopotan dua kapolda yang dinilai gagal menegakkan protokol kesehatan. Keduanya adalah Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi dan Kapolda Metro Jaya Nana Sujana. (Baca Juga: Dua Kapolda Dicopot, Kompolnas Sebut Bentuk Sikap Tegas Kapolri)

Melihat Peluang Calon Kapolri Pasca Pencopotan Dua Kapolda


Mutasi tertuang dalam Surat Telegram Nomor ST/3222/XI/KEP/2020 tanggal 16 November 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan di Lingkungan Polri. Telegram diteken Asisten SDM Polri atas nama Kapolri Irjen Pol Sutrisno Yudi Hermawan. Selain dua kapolda di atas, ada enam kapolda lain yang ikut dimutasi. (Baca Juga: Dua Kapolda Dicopot, IPW: Bagian dari Manuver Persaingan Calon Kapolri)

Mereka adalah Kapolda Bali Irjen Pol Petro Golose dimutasi sebagai Pati Bareskrim Polri (persiapan penugasan di luar struktur). Kemudian Kapolda Maluku Irjen Pol Baharuddin Djafar dimutasi sebagai Analis Kebijakan Utama Baharkam Polri.

Lalu Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran dimutasi sebagai Kapolda Metro Jaya, Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta dimutasi sebagai Kapolda Jawa Timur, Kapolda Maluku Utara Irjen Pol Rikwanto dimutasi sebagai Kapolda Kalimantan Selatan dan terakhir Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudi diimutasi sebagai Aslog Kapolri. (Baca Juga: Dua Kapolda Dicopot, DPR Ingatkan Mutasi Harus Berbasis Reward and Punishment)

"Bahwa ada dua kapolda yang tidak menegakkan protokol kesehatan maka diberikan saksi berupa pencopotan yaitu Kapolda Metro Jaya, kedua Polda Jawa Barat,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono, Senin (16/11/2020).

Meski pencopotan dua Kapolda tersebut tidak terkait dengan isu pencalonan Kapolri, namun sejumlah pihak berusaha mengkait- kaitan isu tersebut. Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane melihat pencopotan Nana ada kaitannya dengan pertarungan menuju Tri Brata 1 (TB1). (Baca Juga: Kapolri Mutasi 21 Pati Polri, Brigjen Pol Ferdy Sambo Jadi Kadiv Propam)

"Bagian dari manuver persaingan dalam bursa calon Kapolri dimana Kapolda Metro sebagai salah satu calon kuat dari 'Geng Solo'. Kecerobohan itu dimanfaatkan," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Senin (16/11/2020).

Nama Nana memang digadang-gadang calon kuat Kapolri dari deretan jenderal bintang dua. Namun dengan munculnya kasus ini rekam jejak Nana sudah tercoreng. Dengan begitu, peluang jebolan Akademik Polisi (Akpol) 1988 itu akan kandas dengan sendirinya. (Baca Juga: Perintah Kapolri Tegas, Sikat Siapapun yang Melanggar Protokol Kesehatan)

Sebaliknya, calon Kapolri yang diprediksi akan naik daun dan berjalan mulus adalah Fadil Imran. Kapolda Jawa Timur itu kini diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya menggantikan Nana. Nama Fadil memang sempat digadang-gadang dalam bursa calon Kapolri.

Melihat Peluang Calon Kapolri Pasca Pencopotan Dua Kapolda


Namun untuk memuluskan langkahnya menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara tidak akan berjalan mulus. Sebab Fadil akan bersaing ketat dengan satu angkatannya yang saat ini menjabat Kepala Bareskrim Polri yakni Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo. (Baca Juga: Profil Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Bongkar Sejumlah Kasus Besar)

Sigit merupakan Akpol jebolan 1991. Artinya jika dilihat dari track record dan kedeketan dengan Presiden Jokowi Sigit jauh lebih dikenal Jokowi dari pada Fadil.

Hingga saat ini, calon kuat Kapolri yang masih bertengger adalah Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Kepala Baharkam Polri Komjen Pol Agus Ardianto dan masih ada beberapa jenderal bintang tiga lainnya. (Baca Juga: Profil Calon Kapolri Komjen Pol Agus Andrianto, Miliki Segudang Pengalaman di Bidang Reserse)
(ymn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1176 seconds (0.1#10.140)