Hasil Survei indEX: Publik Dukung Masa Jabatan Presiden 1 Periode 7 Tahun

Senin, 16 November 2020 - 17:27 WIB
loading...
Hasil Survei indEX:...
Survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan publik mendukung masa jabatan presiden dibatasi menjadi 1 periode saja untuk jangka waktu 7 tahun. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wacana amandemen konstitusi tentang masa jabatan presiden terus bergulir. Temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan publik mendukung masa jabatan presiden dibatasi menjadi 1 periode saja untuk jangka waktu 7 tahun.

“Meskipun pengetahuan publik masih minim, tetapi usulan perubahan masa jabatan presiden menjadi 1 periode untuk 7 tahun mendapat dukungan kuat,” ungkap Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran pers di Jakarta, pada Senin (16/11/2020). (Baca juga: Survei Y-Publica: Wacana Jabatan Presiden 7-8 Tahun 1 Periode Tuai Dukungan Publik)

Sebagian besar publik belum mengetahui adanya usulan amandemen tersebut, yakni mencapai 82,7%, sedangkan yang mengetahui hanya 17,3%. Di antara yang mengetahui, nyaris 90% atau sebanyak 89,4% mendukung jabatan presiden 1 periode untuk masa jabatan selama tujuh tahun, hanya 10,6% menyatakan tidak setuju. Sebelumnya, pada masa Orde Baru (Orba) tidak ada pembatasan berapa kali presiden boleh menjabat. Hasilnya, mendiang Presiden Soeharto terus-menerus dipilih setiap lima tahun, tanpa ada calon lain yang muncul sebagai penantang. (Baca juga: MUI Usul Presiden Satu Periode Saja, Mardani Ali Sera: Ide Menarik)

Setelah Reformasi, tuntutan demokratisasi mendorong dilakukannya amandemen konstitusi untuk membatasi presiden hanya boleh menjabat paling lama dua periode. Kini wacana untuk mengevaluasi kembali ketentuan tentang masa jabatan presiden dilontarkan oleh sejumlah pihak. Alasannya antara lain bahwa masa jabatan dua periode dinilai kurang menjamin kesinambungan program. Pendukung militan Presiden Jokowi mengusulkan masa jabatan diperpanjang menjadi tiga periode agar pondasi pembangunan tuntas dilaksanakan. (Baca juga: Isu Masa Jabatan Presiden Bukan Hal Baru, Tidak Tepat Dimunculkan Saat Ini)

Sebaliknya, kubu penentang mendesak masa jabatan presiden cukup satu periode saja. Alasannya bahwa faktor capres petahana berpeluang kuat untuk menang karena menguasai sumber daya lebih besar. Alternatif lainnya adalah masa jabatan presiden dibatasi hanya satu periode, tetapi jangka waktunya diperpanjang dari 5 tahun menjadi 7 tahun. Diharapkan presiden terpilih akan fokus bekerja tanpa terpecah konsentrasi untuk berpikir tentang pemilu selanjutnya. “Setelah empat kali dilakukan amandemen terhadap UUD 1945, patut dipertimbangkan kemungkinan untuk kembali dilakukan amandemen khususnya terhadap ketentuan tentang masa jabatan presiden,” pungkas Vivin.

Survei Index Research dilakukan pada 8-12 November 2020 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia, dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,9%, pada tingkat kepercayaan 95%
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
LSI Denny JA: Indeks...
LSI Denny JA: Indeks Tata Kelola Indonesia Masih Tertinggal
Gerakan Rakyat Diprediksi...
Gerakan Rakyat Diprediksi Bakal Jadi Kendaraan Anies Baswedan untuk Maju Capres 2029
Survei Median: Mayoritas...
Survei Median: Mayoritas Publik Dukung Tagar #KaburAjaDulu, Ini Alasannya
Prabowo: Kalau Saya...
Prabowo: Kalau Saya Mengecewakan Kepercayaan Rakyat, Malu untuk Maju Lagi
Guru Besar Hukum Nilai...
Guru Besar Hukum Nilai Kejaksaan Lebih Dipercaya Dampak Kerja Cepat
Survei, Penilaian Publik...
Survei, Penilaian Publik terhadap Kinerja Prabowo-Gibran Tinggi
Survei, Satryo Soemantri...
Survei, Satryo Soemantri Brodjonegoro Jadi Menteri dengan Penilaian Terburuk
Survei Indikator: Seskab...
Survei Indikator: Seskab Teddy Pejabat Baru yang Dinilai Moncer oleh Publik
Survei Indikator: Publik...
Survei Indikator: Publik Lebih Percaya Kejagung Dibandingkan KPK
Rekomendasi
MNC Sekuritas dan Sucor...
MNC Sekuritas dan Sucor Asset Management Gelar Edukasi Pasar Modal Syariah di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
Kiper Bahrain Ketar-ketir:...
Kiper Bahrain Ketar-ketir: Timnas Indonesia Sama Sulitnya dengan Lawan Raksasa Asia
Putri Nabila Meminta...
Putri Nabila Meminta Maaf pada Mantan Kekasih di Lagu Maaf
Berita Terkini
Eksepsi Ditolak, Tom...
Eksepsi Ditolak, Tom Lembong: Kami Hormati Putusan Majelis Hakim
3 menit yang lalu
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
1 jam yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
2 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Mutasi Polri Maret 2025:...
Mutasi Polri Maret 2025: Irjen Rusdi Hartono Jabat Kapolda Sulsel, Brigjen Mardiyono Kapolda Bengkulu
3 jam yang lalu
Infografis
Jokowi Larang Menteri...
Jokowi Larang Menteri Bicara Perpanjangan Masa Jabatan Presiden
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved