Masa Kecil Djoko Santoso: Pendiam yang Jadi Pelindung Adik-adiknya

Minggu, 10 Mei 2020 - 15:52 WIB
loading...
Masa Kecil Djoko Santoso:...
Suasana rumah orangtua mantan Panglima TNI Jenderal Purn Djoko Santoso di Kampung Baru, Kecamatan Pasarkliwon Solo, Jawa Tengah, Minggu (10/5/2020). Foto/SINDOnews/Ary Wahyu
A A A
SOLO - Kabar meninggalnya mantan Panglima TNI Jenderal Purn Djoko Santoso mengejutkan keluarga dan kerabatnya yang tinggal di Solo, Jawa Tengah.

Djoko Santoso merupakan anak pertama dari sembilan bersaudara. Dia dilahirkan dari keluarga sederhana yang tinggal di Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.

Pria kelahiran 8 September 1952 ini adalah anak pasangan Djoko Suyono-Surani. Ayahnya merupakan seorang guru dan ibunya dalam keseharian sebagai ibu rumah tangga.

“Dari kecil karakternya memang tegas, tapi hatinya tidak pernah tega sama orang,” kata Tutik Suyono, adik kandung Djoko Santoso saat ditemui di rumahnya di Solo, Minggu (10/5/2020).

Rumah di Kampung Baru, Kecamatan Pasarkliwon Solo, merupakan rumah orangtua Djoko Santoso. Sejak kecil hingga SMA, Djoko santoso dibesarkan di rumah ini. Karier militer Djoko Santoso dimulai setelah masuk Akademi Militer (Akmil) dan lulus tahun 1975.

“Begitu lulus langsung ditugaskan di Timor Timur,” katanya. ( )

Saat masi kecil, Djoko Santoso bersekolah di SD Siswo Mangkunegaran Solo. Kemudian melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Surakarta yang dulu juga berada di kawasan Mangkunegaran. Setelah lulus kemudian bersekolah di SMA Negeri 1 Surakarta.

Bagi Tutik, sosok kakaknya itu memiliki karakter yang melindungi adik-adiknya. Ketika ada orang nakal yang mengganggu adik-adiknya, dia langsung membela.“Sampai tua pun juga begitu, sangat peduli dengan adik adiknya,” kenangnya.

Semasa sekolah, kakaknya dikenal sangat usil tetapi memiliki otak yang cerdas. Sehingga para guru rata rata ingat dengan sosok muridnya tersebut. Dalam keseharian, orangtuanya menanamkan disiplin yang tinggi.

Teman-teman Djoko Santoso dulu sering datang ke rumah untuk belajar bersama. Orangtuanya juga sangat disiplin dalam hal pendidikan. Ayahnya sering melakukan sweeping buku pelajaran dicek satu per satu. Jika ada pelajaran yang tidak dikerjakan, maka hukuman telah menanti.

“Bapak saya itu tipenya keras, tapi ibu sangat lembut dan sabar,” urainya.

Masuk ke dunia militer memang menjadi cita cita Djoko Santoso. Jika menjadi tentara dan berhasil, Djoko Santoso juga ingin membantu orangtuanya mengingat adik adiknya banyak. Setelah menjadi tentara hingga puncak kareir sebagai Panglima TNI, Djoko Santoso masih sering pulang ke Solo.

Dia tetap rendah hati terhadap masyarakat di tanah kelahirannya. “Kalau ketemu tetangga di sini tetap menyapa, enggak pilih-pilih orang,” ujarnya.

Djoko pulang ketika nyekar orangtuanya atau mampir ketika ada dinas ke Solo atau daerah sekitarnya. Setelah pensiun, Djoko juga sering pulang mampir ke rumah di Solo bersamaan dengan acara acara tertentu.

“Orangnya pendiam, enggak banyak omong,” ucapnya.
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1834 seconds (0.1#10.140)