Kementan Pacu Inovasi Tanaman Hias untuk Ekspor
loading...
A
A
A
Fadjry menjelaskan inovasi teknologi lainnya adalah teknologi perbanyakan benih tanaman hias secara in vitro, massalisasi benih anggrek melalui teknologi embriogenesis somatik berbasis bioreaktor, teknologi night break, pemupukan, dan pengendalian hama/penyakit secara terpadu. Produk unggulan Gliokompos dan Bio Nutri saat ini telah dipatenkan dan dilisensikan, bahkan varietas Puspita Nusantara telah diekspor ke luar negeri seperti Jepang, Jeddah, dan Kuwait.
"Produk unggulan Balithi ini mampu memberikan economic benefit dan social impact yang cukup besar. Varietas unggul krisan Balithi, misalnya, mampu menggantikan sekitar 35% dari total varietas yang beredar di pasar dalam negeri. Disamping itu, Balithi melalui UPBS sudah mengedarkan benih sumber krisan sebanyak 7 jutaan benih yakni 30% dari jumlah benih yang beredar," ungkapnya.
Perlu diketahui, inovasi teknologi pendukung pengembangan krisan Balithi memberikan dampak kenaikan produksi 18 hingga 20% dari produksi krisan nasional. Apabila dirupiahkan, secara keseluruhan inovasi teknologi Balithi (varietas, benih, teknologi produksi), maka dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, Balithi telah memberikan kontribusi pada industri florikultura Indonesia sebesar Rp311,6 miliar, dengan nilai RoI (Return of Investment) 2,30.
Di kesempatan yang sama, anggota Komisi IV DPR, Endang Setyawati Thohari mengatakan sangat bangga melihat hasil hasil penelitian dari Balitbang Kementan dan mendukung penuh program Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam mendorong inovasi teknologi pertanian untuk peningkatan produksi yang berdaya saing. Oleh karena itu, Komisi IV DPR mendorong penuh penambahan anggaran untuk Kementan di bidang rekayasa genetika atau Litbang. "DPR akan memberikan dukungan perlunya penambahan anggaran karena sementara ini anggaran di Badan Litbang pertanian sangat rendah hanya 5% dari seluruh anggaran Kementerian Pertanian. Saya mewakili anggota komisi IV DPR RI ingin mendorong rekayasa genetika bunga ini untuk lebih populer lagi dan bisa dikembang untuk ekspor kedepan ke negara negara lain," tambah Endang
Lihat Juga: Pertanyaan Menohok Pansel KPK ke Capim: Anda Irjen Kementan, Kok Bisa Mentan Masuk Penjara?
"Produk unggulan Balithi ini mampu memberikan economic benefit dan social impact yang cukup besar. Varietas unggul krisan Balithi, misalnya, mampu menggantikan sekitar 35% dari total varietas yang beredar di pasar dalam negeri. Disamping itu, Balithi melalui UPBS sudah mengedarkan benih sumber krisan sebanyak 7 jutaan benih yakni 30% dari jumlah benih yang beredar," ungkapnya.
Perlu diketahui, inovasi teknologi pendukung pengembangan krisan Balithi memberikan dampak kenaikan produksi 18 hingga 20% dari produksi krisan nasional. Apabila dirupiahkan, secara keseluruhan inovasi teknologi Balithi (varietas, benih, teknologi produksi), maka dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, Balithi telah memberikan kontribusi pada industri florikultura Indonesia sebesar Rp311,6 miliar, dengan nilai RoI (Return of Investment) 2,30.
Di kesempatan yang sama, anggota Komisi IV DPR, Endang Setyawati Thohari mengatakan sangat bangga melihat hasil hasil penelitian dari Balitbang Kementan dan mendukung penuh program Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam mendorong inovasi teknologi pertanian untuk peningkatan produksi yang berdaya saing. Oleh karena itu, Komisi IV DPR mendorong penuh penambahan anggaran untuk Kementan di bidang rekayasa genetika atau Litbang. "DPR akan memberikan dukungan perlunya penambahan anggaran karena sementara ini anggaran di Badan Litbang pertanian sangat rendah hanya 5% dari seluruh anggaran Kementerian Pertanian. Saya mewakili anggota komisi IV DPR RI ingin mendorong rekayasa genetika bunga ini untuk lebih populer lagi dan bisa dikembang untuk ekspor kedepan ke negara negara lain," tambah Endang
Lihat Juga: Pertanyaan Menohok Pansel KPK ke Capim: Anda Irjen Kementan, Kok Bisa Mentan Masuk Penjara?
(cip)