Kemensos Klaim Realisasi Penyaluran Bantuan Sosial Tunai Capai 82%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial , Asep Sasa Purnama mengatakan, saat ini realisasi penyaluran bantuan sosial tunai yang diberikan pemerintah melalui Kemensos telah menyentuh angka 82%.
"Realisasi bantuan sosial tunai, alhamdulillah sudah menyentuh 82% secara nasional. Jadi bantuan sosial yang ada di lingkup Direktorat Jenderal Fakir Miskin sekarang 82% ya, alhamdulillah kami syukuri, tentu sukses ini bukannya hanya kerja Kemensos," kata Asep dalam diskusi virtual Bantuan Sosial Tunai Dukung Masyarakat saat Pandemi , Senin (26/10/2020).
Untuk diketahui, bantuan sosial tunai diberikan kepada 9 juta kepala keluarga penerima manfaat. Khususnya bagi keluarga miskin rentan, dan terkena dampak Covid-19. "Kemudian siapa sih? Mereka yang terkena dampak Covid. Umumnya dan bagi keluarga yang miskin, rentan yang terkena dampak Covid," kata Asep. ( )
Ia mengatakan, bantuan ini diberikan dua gelombang. "Gelombang pertama itu diberikan dari bulan April sampai dengan bulan Juni. Itu indeks bantuanya sebesar Rp600.000,- ya kali 9 juta dari bulan April, Mei sampai Juni. Indeksnya Rp600.000,- ya," katanya.
Kemudian karena eskalasi Covid-19 ini masih berlangsung, Presiden Jokowi memerintahkan untuk melakukan perpanjangan. "Kemudian indeksnya disesuaikan. Kemudian selama enam bulan kemudian, dari bulan Juli, Agustus, September, Oktober November, Desember naik menjadi Rp300.000,- jadi tidak Rp600.000 tapi Rp300.000. Sebetulnya kalau ada keluarga yang menjadi sasaran, tiga bulan pertama mendapatkan Rp600.000, kemudian enam bulan kemudian Rp300.000," kata Asep. ( )
"Realisasi bantuan sosial tunai, alhamdulillah sudah menyentuh 82% secara nasional. Jadi bantuan sosial yang ada di lingkup Direktorat Jenderal Fakir Miskin sekarang 82% ya, alhamdulillah kami syukuri, tentu sukses ini bukannya hanya kerja Kemensos," kata Asep dalam diskusi virtual Bantuan Sosial Tunai Dukung Masyarakat saat Pandemi , Senin (26/10/2020).
Untuk diketahui, bantuan sosial tunai diberikan kepada 9 juta kepala keluarga penerima manfaat. Khususnya bagi keluarga miskin rentan, dan terkena dampak Covid-19. "Kemudian siapa sih? Mereka yang terkena dampak Covid. Umumnya dan bagi keluarga yang miskin, rentan yang terkena dampak Covid," kata Asep. ( )
Ia mengatakan, bantuan ini diberikan dua gelombang. "Gelombang pertama itu diberikan dari bulan April sampai dengan bulan Juni. Itu indeks bantuanya sebesar Rp600.000,- ya kali 9 juta dari bulan April, Mei sampai Juni. Indeksnya Rp600.000,- ya," katanya.
Kemudian karena eskalasi Covid-19 ini masih berlangsung, Presiden Jokowi memerintahkan untuk melakukan perpanjangan. "Kemudian indeksnya disesuaikan. Kemudian selama enam bulan kemudian, dari bulan Juli, Agustus, September, Oktober November, Desember naik menjadi Rp300.000,- jadi tidak Rp600.000 tapi Rp300.000. Sebetulnya kalau ada keluarga yang menjadi sasaran, tiga bulan pertama mendapatkan Rp600.000, kemudian enam bulan kemudian Rp300.000," kata Asep. ( )
(abd)