Tepis Anggapan Tiarap, Deklarator KAMI: Konsentrasi Kita 90 Persen ke Bareskrim

Senin, 26 Oktober 2020 - 13:05 WIB
loading...
Tepis Anggapan Tiarap, Deklarator KAMI: Konsentrasi Kita 90 Persen ke Bareskrim
Deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Jakarta, 18 Agustus 2020. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Andrianto menepis anggapan pihaknya tengah tiarap dan tak bersuara lagi untuk mengkritisi pemerintah. Menurutnya, saat ini KAMI yang dipimpin trio Gatot Nurmantyo , Din Syamsuddin , dan Rochmat Wahab sedang konsentrasi membantu aktivisnya yang ditahan di Bareskrim Polri.

"Kalau dibilang tiarap nggak juga, konsentrasi kita 90 persen ke Bareskrim, untuk mengatasi tekanan yang mungkin dihadapi teman-teman yang sedang ditahan," ujar Andrianto kepada SINDOnews, Senin (26/10/2020).

Andrianto menambahkan, pihaknya saat ini juga tengah melakukan analisis apakah ada skenario sekadar ingin melumpuhkan KAMI atau membunuh KAMI.

( ).

Di luar upaya yang dilakukan KAMI di tingkat pusat, kata Andrianto, jejaring KAMI di berbagai daerah terus bergerak. Pekan lalu misalnya, digelar deklarasi KAMI Sumatera Selatan. "Ke depan dilanjutkan ada deklarasi di Jambi. Pada 10 November juga akan digelar deklarasi di Lampung. Persoalan dihadiri atau tidak oleh Presidium, itu hanya masalah teknis," ujar aktivis yang pernah ditahan di era Orde Baru ini.
Tepis Anggapan Tiarap, Deklarator KAMI: Konsentrasi Kita 90 Persen ke Bareskrim

Deklarator KAMI Andrianto dan Presidium KAMI Gatot Nurmantyo. Foto/Istimewa

Diberitakan sebelumnya, suara Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dinilai tak lagi terdengar untuk mengkritisi kebijakan pemerintah setelah sejumlah aktivisnya ditangkap polisi. Padahal, publik menunggu konsistensi KAMI sebagai gerakan moral dan intelektual.( )

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno tak menampik bahwa gerakan KAMI cenderung tak terdengar lagi setelah para aktivisnya ditangkap.

"Manuver mereka tak lagi kelihatan. Pertemuan atau deklarasi di beberapa daerah kini tak lagi ada," kata Adi saat dihubungi SINDOnews, Senin (26/10/2020).( ).
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1974 seconds (0.1#10.140)