Layangan Tersangkut Citilink, DPR Ingatkan Semua Bandara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi V DPR Syarif Abdullah Alkadrie mengaku heran dengan insiden layang-layang tersangkut di pesawat Citilink saat hendak mendarat di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta pada Sabtu (24/10) kemarin. Padahal, sudah tegas aturannya bahwa bandara merupakan zona aman dan bebas hambatan.
“Itu kan pesawat itu harus betul-betul keselamatannya saat mengudara. Sebenarnya saya pun heran, kok bisa ada layang-layang dekat bandara gitu. Padahal radius dan tinggi bangunan saja sudah diatur, makannya dalam hal ini aparat maupun pemda harus waspada terhadap hal itu, jangan sampai terjadi untuk yang kedua kali,” kata Syarif saat dihubungi SINDO Media, Minggu (25/10/2020).
(Baca: Layang-Layang Nyangkut di Landing Gear Pesawat Citylink Saat Mendarat di Bandara Adisutjipto)
Politikus Partai Nasdem ini mengakui bahwa permainan layang-layang merupakan permainan rakyat yang ada di seluruh Indonesia dan tidak mengenal musim. Apalagi layang-layang yang bisa tidak terbatas, karena semakin panjang benang semakin tinggi layang-layang.
“Saya nggak tahu kalau di Jogja. Perda larangan bermain layangan di area bandara. Padahal, aturan hukumnya sudah ada, cuma penegakannya yang kadang-kadang tidak dilaksanakan atau di sana belum diatur, kalau belum diatur kan seharusnya segera diatur,” ujarnya.
Menurut Syarif, seharusnya setiap pemda memberikan area tersendiri untuk permainan layang-layang, karena ini merupakan budaya masyarakat Indonesia yang sudah turun temurun. Kalau permainan layang-layang dilakukan di sembarang tempat, itu bisa mengganggu ketertiban umum seperti yang terjadi pada pesawat Citilink dan juga dapat mengganggu listrik.
(Baca: Reses Ketua Komisi V DPR Dituding Jadi Klaster COVID-19, Panitia: Itu Fitnah)
Syarif melanjutkan, tempat seperti bandara dan beberapa tempat lainnya itu harus betul-betul diperhatikan keamanannya dan petugas pun harus tanggap, supaya insiden serupa tidak terulang kembali. Hal ini berlaku bukan hana untuk Bandara Adi Sucipto, tapi semua bandara yang ada di Tanah Air, harus diantisipasi dan diwaspadai dari gangguan-gangguan semacam ini.
“Kemudian tentu diantisipasi kalau ada kejadian umpamanya kalau ada permainan itu, pihak-pihak bandara, aparat maupun pemda seperti itu jangan sampai terjadi. Itu bisa fatal,” tegas Syarif.
Lihat Juga: Laka Tol Purbaleunyi, Wakil Ketua Komisi V: Indikator Industri Logistik Tidak Baik-baik Saja
“Itu kan pesawat itu harus betul-betul keselamatannya saat mengudara. Sebenarnya saya pun heran, kok bisa ada layang-layang dekat bandara gitu. Padahal radius dan tinggi bangunan saja sudah diatur, makannya dalam hal ini aparat maupun pemda harus waspada terhadap hal itu, jangan sampai terjadi untuk yang kedua kali,” kata Syarif saat dihubungi SINDO Media, Minggu (25/10/2020).
(Baca: Layang-Layang Nyangkut di Landing Gear Pesawat Citylink Saat Mendarat di Bandara Adisutjipto)
Politikus Partai Nasdem ini mengakui bahwa permainan layang-layang merupakan permainan rakyat yang ada di seluruh Indonesia dan tidak mengenal musim. Apalagi layang-layang yang bisa tidak terbatas, karena semakin panjang benang semakin tinggi layang-layang.
“Saya nggak tahu kalau di Jogja. Perda larangan bermain layangan di area bandara. Padahal, aturan hukumnya sudah ada, cuma penegakannya yang kadang-kadang tidak dilaksanakan atau di sana belum diatur, kalau belum diatur kan seharusnya segera diatur,” ujarnya.
Menurut Syarif, seharusnya setiap pemda memberikan area tersendiri untuk permainan layang-layang, karena ini merupakan budaya masyarakat Indonesia yang sudah turun temurun. Kalau permainan layang-layang dilakukan di sembarang tempat, itu bisa mengganggu ketertiban umum seperti yang terjadi pada pesawat Citilink dan juga dapat mengganggu listrik.
(Baca: Reses Ketua Komisi V DPR Dituding Jadi Klaster COVID-19, Panitia: Itu Fitnah)
Syarif melanjutkan, tempat seperti bandara dan beberapa tempat lainnya itu harus betul-betul diperhatikan keamanannya dan petugas pun harus tanggap, supaya insiden serupa tidak terulang kembali. Hal ini berlaku bukan hana untuk Bandara Adi Sucipto, tapi semua bandara yang ada di Tanah Air, harus diantisipasi dan diwaspadai dari gangguan-gangguan semacam ini.
“Kemudian tentu diantisipasi kalau ada kejadian umpamanya kalau ada permainan itu, pihak-pihak bandara, aparat maupun pemda seperti itu jangan sampai terjadi. Itu bisa fatal,” tegas Syarif.
Lihat Juga: Laka Tol Purbaleunyi, Wakil Ketua Komisi V: Indikator Industri Logistik Tidak Baik-baik Saja
(muh)