Percepat Vaksin, Butuh Kolaborasi Bioengineer Dunia

Senin, 19 Oktober 2020 - 07:35 WIB
loading...
Percepat Vaksin, Butuh...
Foto: dok/Reuters
A A A
JAKARTA - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mengusulkan perlunya platform digital berupa big data insinyur sedunia sebagai sarana kolaborasi para insinyur menghadapi persoalan global. Dalam persoalan pandemi Covid-19 sekarang ini, platform tersebut dibutuhkan untuk kolaborasi para bioengineer dunia dalam percepatan pembuatan vaksin.

“Dalam situasi pandemi seperti sekarang ini, yang dibutuhkan bukanlah kompetisi bioengineer antarnegara, tetapi coo-petition, yaitu cooperation atau kerja sama antarapara kompetitor dalam riset untuk menghasilkan vaksin segera,” kata Ketua Umum PII yang juga Presiden Association of Engineering Education Southeast and East Asia and the Pacific (AEESEAP) Heru Dewanto dalam workshop virtual dengan tema “Enhancing Engineering Value Chain” yang digelar akhir pekan lalu. (Baca: Mereka Mati Mengenaskan Setelah Menghina Nabi Muhammad SAW)

Heru menjelaskan, platform kolaborasi ini bisa dijadikan para ahli bioengineering atau insinyur teknik hayati sedunia dalam pertukaran informasi genom virus Sarscov-2 di tiap negara dan berbagi pengetahuan serta kerja sama percepatan pembuatan vaksin. Hal ini, menurut Heru, akan lebih memudahkan para ahli menemukan solusi vaksin bagi dunia. “Dalam platform digital tersebut ada knowledge sharing, tapi tetap menjaga kerahasiaan, security dan properti tiap negara,” ucapnya.

Menurut Heru, kolaborasi para insinyur sedunia ini hanya bisa dilakukan kalau standar kompetensinya disetarakan secara global. Di Indonesia standardisasi ini dilakukan oleh PII bersama seluruh institusi pendidikan tinggi teknik dan asosiasi keahlian keteknikan. “Standardisasi kompetensi insinyur di Indonesia dilakukan sepanjang rantai nilai keinsinyuran (engineering value chain),” ungkapnya. (Baca juga: Kemendikbud Akan Kembangkan SMK untuk Bangun Desa)

Rantai nilai yang pertama adalah standardisasi kualitas program studi teknik di perguruan tinggi melalui akreditasi internasional, pendidikan profesi insinyur, dan rantai ketiga adalah standardisasi kompetensi insinyur profesional (IP) melalui sertifikasi internasional, serta registrasi insinyur. “Kualifikasi professional engineer (PE) di luar negeri itu setara dengan sertifikat insinyur profesional madya (IPM) di Indonesia,” kata Heru mengenai standardisasi yang dilakukan PII. ( Lihat videonya: Napi WNA Kabur dari Lapas Tangerang Dtemukan Tewas di Bogor)

Menurut Heru, insinyur sedunia juga melakukan standardisasi pendidikan teknik melalui akreditasi dan standardisasi kompetensi IP dan saling pengakuan atau MRA (mutual recognition agreement) secara internasional. Hal ini disyaratkan agar dapat berkolaborasi guna mencapai 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang mana setiap tujuannya membutuhkan solusi keinsinyuran. “Jadi, kalau ingin membangun SDM yang unggul dan berdaya saing global, nah di bidang keinsinyuran, PII sudah menyiapkan sarana dan prasarannya di sepanjang rantai nilai keinsinyuran tersebut,” ujarnya. (Abdul Rochim)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Alumni Relawan RSDC...
Alumni Relawan RSDC Wisma Atlet Hadiri Reuni dan Halalbihalal di Markas Marinir
Mitigasi Inklusif Kolaboratif...
Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Non Alam Pandemi
3 Orang Jadi Tersangka,...
3 Orang Jadi Tersangka, Kasus Pengadaan APD Covid-19 Rugikan Negara Rp319 Miliar
SBY Lapor ke Jokowi...
SBY Lapor ke Jokowi Jadi Penasihat Khusus Aliansi Sedunia Membasmi Malaria
WHO Sebut Tren Kerja...
WHO Sebut Tren Kerja Jarak Jauh Bisa Berdampak Buruk Bagi Kesehatan Pekerja
Sejumlah Menteri Dijadwalkan...
Sejumlah Menteri Dijadwalkan Hadiri Indonesia Re International Conference 2024
KPK Sebut Bansos Presiden...
KPK Sebut Bansos Presiden yang Dikorupsi Sebanyak 6 Juta Paket
KPK Usut Dugaan Korupsi...
KPK Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Bansos 2020, Jokowi: Silakan Diproses
Pembangunan Daerah ke...
Pembangunan Daerah ke Depan (Pemikiran)
Rekomendasi
Pertokoan di Malang...
Pertokoan di Malang Kebakaran, Sejumlah Kendaraan Hangus
Jurus Pramono Bereskan...
Jurus Pramono Bereskan Parkir Liar dengan Sistem Digitalisasi Tanpa Uang Tunai
Scooter Prix 2025: Pertarungan...
Scooter Prix 2025: Pertarungan Skuter Makin Sengit dengan Total Hadiah Lebih dari Rp1 Miliar!
Berita Terkini
Jebolan Sepa dan Akpol...
Jebolan Sepa dan Akpol 1993 Tembus Bintang 3 Polri, Nomor 1 Wakil Kepala BSSN
2 jam yang lalu
Laporkan Ahmad Dhani...
Laporkan Ahmad Dhani ke Bareskrim, Rayen Pono Bawa 3 Bukti
7 jam yang lalu
Ahmad Dhani Dilaporkan...
Ahmad Dhani Dilaporkan ke Bareskrim terkait Dugaan Penghinaan Marga
7 jam yang lalu
Prabowo Perintahkan...
Prabowo Perintahkan Menteri Rapatkan Barisan, Cak Imin Sangkal terkait Pemilu 2029
8 jam yang lalu
Revisi UU LLAJ Dinilai...
Revisi UU LLAJ Dinilai Bisa Jadi Solusi Tertibkan Truk ODOL
8 jam yang lalu
Presiden Prabowo dan...
Presiden Prabowo dan Mentan Amran Pimpin Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi
8 jam yang lalu
Infografis
Penyebab Jerman Tak...
Penyebab Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved