2 Peserta Positif COVID-19 dan 97 Peserta Reaktif Ikuti Tes SKB CPNS di Ruangan Terpisah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Deputi bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN, Suharmen mengungkapkan bahwa selama seleksi kompetensi bidang ( SKB) CPNS yang digelar tanggal 1 September hingga 12 Oktober 2020, terdapat beberapa peserta yang harus mengikuti tes di ruang terpisah. Hal ini merupakan langkah menjalankan disiplin protokol kesehatan.
“Ada 97 peserta yang reaktif dan 59 peserta yang suhu tubuhnya lebih besar atau sama 37,3 derajat celcius. Bagi peserta-peserta ini tetap bisa mengikuti seleksi tapi ruangannya kami pisahkan atau kami tempatkan di ruangan berbeda dengan peserta yang tidak terkonfirmasi reaktif hasil pemeriksaan rapid tesnya mereka,” ujar Suharmen saat Media Briefing, Kamis (15/10/2020). (Baca juga: Prancis Umumkan Keadaan Darurat untuk Kembali Tekan Penyebaran Covid-19)
Tidak hanya itu dia juga menyebut ada peserta yang terkonfirmasi positif mengikuti SKB di titik lokasi. Dia mengatakan kedua peserta ini sebelumnya telah meminta penjadwalan ulang untuk tes. Namun pada saat penjadwalan ulang hasil swab tesnya masih positif. Lalu atas dasar rekomendasi tim kesehatan masih bisa mengikuti seleksi maka keduanya tetap bisa hadir di lokasi.
“Dua orang diantaranya masih terkonfirmasi positif COVID-19 tetapi sudah direkomendasikan tim kesehatan bahwa yang bersangkutan bisa ikut seleksi SKB dengan diantar oleh ambulans. Mereka kemudian kita fasilitasi. Jadi yang memutuskan apakah yang bersangkutan boleh atau tidak boleh ikut SKB itu bukan BKN tapi adalah tim kesehatan masing-masing instansi,” jelasnya.
Deputi bidang Mutasi Kepegawaian BKN, Aris Windiyanto mengatakan bahwa memang ada beberapa peserta dengan positif COVID-19 mengikuti tes SKB CPNS atas rekomendasi tim medis. Terkait hal ini Aris memastikan bahwa BKN sudah menyiapkan antisipasinya. (Baca juga: Panitia dan Penjaga Ujian CPNS SKB Blitar Positif COVID-19)
“Jadi disediakan ruangan khusus jika ada peserta COVID-19. Jadi ada beberapa ruangan yakni ruangan umum untuk peserta sehat. Lalu ada ruangan untuk peserta yang suhunya di atas 37,3 derajat celcius. Peserta yang reaktif ada ruangan lain. Juga untuk peserta positif ada ruangan khusus,” pungkasnya.
“Ada 97 peserta yang reaktif dan 59 peserta yang suhu tubuhnya lebih besar atau sama 37,3 derajat celcius. Bagi peserta-peserta ini tetap bisa mengikuti seleksi tapi ruangannya kami pisahkan atau kami tempatkan di ruangan berbeda dengan peserta yang tidak terkonfirmasi reaktif hasil pemeriksaan rapid tesnya mereka,” ujar Suharmen saat Media Briefing, Kamis (15/10/2020). (Baca juga: Prancis Umumkan Keadaan Darurat untuk Kembali Tekan Penyebaran Covid-19)
Tidak hanya itu dia juga menyebut ada peserta yang terkonfirmasi positif mengikuti SKB di titik lokasi. Dia mengatakan kedua peserta ini sebelumnya telah meminta penjadwalan ulang untuk tes. Namun pada saat penjadwalan ulang hasil swab tesnya masih positif. Lalu atas dasar rekomendasi tim kesehatan masih bisa mengikuti seleksi maka keduanya tetap bisa hadir di lokasi.
“Dua orang diantaranya masih terkonfirmasi positif COVID-19 tetapi sudah direkomendasikan tim kesehatan bahwa yang bersangkutan bisa ikut seleksi SKB dengan diantar oleh ambulans. Mereka kemudian kita fasilitasi. Jadi yang memutuskan apakah yang bersangkutan boleh atau tidak boleh ikut SKB itu bukan BKN tapi adalah tim kesehatan masing-masing instansi,” jelasnya.
Deputi bidang Mutasi Kepegawaian BKN, Aris Windiyanto mengatakan bahwa memang ada beberapa peserta dengan positif COVID-19 mengikuti tes SKB CPNS atas rekomendasi tim medis. Terkait hal ini Aris memastikan bahwa BKN sudah menyiapkan antisipasinya. (Baca juga: Panitia dan Penjaga Ujian CPNS SKB Blitar Positif COVID-19)
“Jadi disediakan ruangan khusus jika ada peserta COVID-19. Jadi ada beberapa ruangan yakni ruangan umum untuk peserta sehat. Lalu ada ruangan untuk peserta yang suhunya di atas 37,3 derajat celcius. Peserta yang reaktif ada ruangan lain. Juga untuk peserta positif ada ruangan khusus,” pungkasnya.
(kri)