Waspada Potensi Tsunami Akibat Gunung Api Terutama di Bagian Indonesia Timur

Rabu, 07 Oktober 2020 - 11:37 WIB
loading...
Waspada Potensi Tsunami Akibat Gunung Api Terutama di Bagian Indonesia Timur
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengingatkan potensi tsunami akibat gunung api terutama di sebagian wilayah Timur Indonesia. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengingatkan potensi tsunami akibat gunung api terutama di sebagian wilayah Timur Indonesia.

Dwikorita mengatakan dari fakta dan data menunjukkan tsunami itu tidak hanya dipicu oleh gempa bumi. Namun, tsunami juga diakibatkan oleh gunung api. (Baca juga: Waspada Potensi Multi Bencana, BMKG: Indonesia Rawan Gempa dan Tsunami)

“Meskipun kurang lebih 90% dipicu oleh gempa bumi. Tetapi trennya sejak 2018 mulai terjadi kejadian tsunami yang diakibatkan oleh gunung api,” ungkapnya dalam Rakornas Antisipasi Bencana Hidrometeorologi dan Gempa Bumi-Tsunami secara virtual, Rabu (7/10/2020).

Dia melanjutkan dari data zona-zona yang rawan tsunami akibat gunung api terjadi di sebagian besar Indonesia Timur. “Mulai dari Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku ya sampai di dekat Papua Barat. Salah satu yang apa yang khusus ada di Selat Sunda. Jadi itu potensi tsunami di Indonesia Timur,” paparnya.

Sehingga, kata Dwikorita, fenomena La Nina yang saat ini sedang terjadi datangnya dari arah Timur Indonesia yang akan berdampak terjadinya hujan lebat setelah bulan November terutama di Indonesia Tengah, Utara, dan Timur. Bahkan, dikombinasikan terjadinya potensi tsunami akibat gunung api dan juga gempa bumi.

“Mungkin saja ada potensi, yang jelas itu potensi La Nina jelas, kemudian yaitu potensi hujan lebat dikombinasikan potensi tsunami gunung api dan juga potensi gempa bumi,” jelasnya.

Selain potensi tsunami gunung api, Dwikorita juga menuturkan ada juga tsunami yang non tektonik yang penyebabnya tidak diketahui. “Tapi faktanya itu terjadi. Ini juga yang rawan termasuk di Kalimantan Timur kemudian Nusa Tenggara dan Indonesia Timur,” ucap dia. (Baca juga: Curah Hujan Meningkat Akibat La Nina, BMKG Imbau Cegah Zero Victim)

Dari data dan fakta tersebut, Dwikorita meminta semua pihak harus siap menghadapi bencana yang ada di depan mata. “Ini poinnya kita harus bersiap bersama. Tidak mungkin hanya satu lembaga yang menghadapi. Oleh karena itu tujuan kita adalah untuk melakukan persiapan-persiapan agar jangan sampai mengalami korban jiwa. Mencegah tidak mungkin, tetapi jangan ada korban jiwa,” tegasnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5432 seconds (0.1#10.140)