Minta Daerah Jangan Sok-sokan Lockdown, Pernyataan Jokowi Membingungkan Masyarakat

Senin, 05 Oktober 2020 - 08:15 WIB
loading...
Minta Daerah Jangan Sok-sokan Lockdown, Pernyataan Jokowi Membingungkan Masyarakat
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie mengaku bingung dengan pernyataan Presiden Jokowi agar daerah yakni kabupaten/kota jangan sok-sokan menerapkan lockdown. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) sempat meminta agar daerah yakni kabupaten/kota jangan sok-sokan menerapkan lockdown. Jokowi berharap ada keseimbangan dalam penanganan COVID-19 sehingga ekonomi rakyat tak dikorbankan.

Menanggapi hal ini, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie mengaku bingung dengan pernyataan Jokowi. "Belum lama beliau bilang mini lockdown kini dia seakan menolak lockdown," ujar Jerry saat dihubungi SINDOnews, Senin (5/10/2020). (Baca juga: Jokowi Sebut Jangan Sok-sokan Lockdown, Pengamat: Sinyal Ketegangan Pusat dengan Anies)

Jerry mengaku tak tahu yang diinginkan Presiden Jokowi. Karena, pernyataan yang berubah-ubah dikhawatirkan akan membingungkan masyarakat. Lebih baik, pemerintah konsisten saja dengan istilah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tanpa mengubah konsep.

Selain itu, Jerry juga memandang tim Jokowi kurang kompak menerapkan kebijakan pembatasan. Untuk itu, konsistensi harus dimulai dari Jokowi sebagai kepala pemerintahan.

"Justru itu ada tim ahli komunikasi dan politik presiden yang punya tugas untuk menggiring public opinion yang baik," katanya.

Di sisi lain, penanganan COVID-19 belum tepat sasaran lantaran para menteri sebagai pembantu presiden juga masih berselisih pendapat tentang arah kebijakan dan intruksi presiden. Menurutnya, dibutuhkan sinkronisasi kebijakan dari level pusat sampai daerah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. (Baca juga: Fadli Zon Ajak Presiden Jokowi Merenung)

"Saya sarankan mengambil keputusan dalam setiap kebijakan harus terarah, terstruktur dan terukur. Atau dalam bahasa lain tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran," pungkasnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1568 seconds (0.1#10.140)