Kisah Penyintas COVID-19, Sembuh Setelah 110 Hari Isolasi dan 17 Kali Swab
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyintas COVID-19 yang juga Inisiator Gerakan Teman Lawan COVID-19, Ara Wiraswara menceritakan pengalamannya saat terpapar virus corona . Ara mengatakan dirinya total menjalani isolasi 110 hari dan tes usap (swab) sebanyak 17 kali sebelum dinyatakan sembuh.
"Jadi total memang 110 hari kurang lebih sebelum dinyatakan negatif COVID. Jadi empat bulan total kurang, dengan 17 kali swab test," ucap Ara dalam diskusi virtual Polemik MNC Trijaya bertajuk "Sinergi Mencari Obat Covid", Sabtu (3/10/2020).
Ara menuturkan ketika masa awal pandemi corona, kebijakan rumah sakit mengharuskan dua kali swab test dengan hasil negatif berturut-turut. Setelah itu barulah penderita dinyatakan sembuh. Nah, pada saat itu hasil swab Ara dinyatakan negatif, tapi pada swab selanjutnya ia dinyatakan positif. Dengan hasil itu Ara akhirnya melanjutkan lagi isolasi. ( )
"Saya pernah swab negatif pada Juni lalu tes lagi dinyatakan positif. Tes ke 12, 13, 14, 15 positif, baru akhirnya negatif pada tes 16 dan 17," tuturnya.
"Jadi empat bulan kurang total (isolasi) dengan 17 kali swab test. Negatifnya total tiga kali, di Juni itu saya negatif, baru (swab) ke 16 dan 17 negatif lagi," tutur Ara.
Dia bercerita baru diperbolehkan pulang dari rumah sakit setelah dirinya sudah tak lagi ada gejala klinis meskipun hasil swabnya masih positif. Di rumah ia melakukan isolasi mandiri dan tidak berinteraksi dengan anggota keluarganya.
"Karena gejala klinisnya sudah menunjukan perbaikan, jadi analisis dokter silakan isolasi mandiri di rumah dengan harapan memperoleh imunitas yang baik dan tetap menjaga protokol di rumah," ucapnya. ( Studi Ungkap Sejumlah Penyintas Covid-19 Alami Gangguan Kejiwaan )
Di sisi lain, Ara merasa mengalami keajaiban karena anggota keluarganya tidak ada satu pun yang terpapar virus corona. Apalagi ia mempunyai anak kecil dan istrinya sedang hamil.
"Itu yang saya syukuri, istri sedang hamil, anak saya masih kecil-kecil dan itu keajaiban yang saya rasakan , saya ketat protokol dan saya berdoa, cukup biar saya yang terinfeksi COVID," katanya.
Dikatakan Ara, dia tidak bisa mendampingi istrinya melahirkan karena pada saat itu masih didiagnosis mengidap COVID-19. Namun dia bersyukur istrinya bersalin normal dan bayinya pun sehat walafiat.
"Dan Alhamdulillah sampai istri melahirkan, bebas COVID, lahir normal, dan saya tidak bisa mendampingi karena saya divonis COVID," katanya.
"Jadi total memang 110 hari kurang lebih sebelum dinyatakan negatif COVID. Jadi empat bulan total kurang, dengan 17 kali swab test," ucap Ara dalam diskusi virtual Polemik MNC Trijaya bertajuk "Sinergi Mencari Obat Covid", Sabtu (3/10/2020).
Ara menuturkan ketika masa awal pandemi corona, kebijakan rumah sakit mengharuskan dua kali swab test dengan hasil negatif berturut-turut. Setelah itu barulah penderita dinyatakan sembuh. Nah, pada saat itu hasil swab Ara dinyatakan negatif, tapi pada swab selanjutnya ia dinyatakan positif. Dengan hasil itu Ara akhirnya melanjutkan lagi isolasi. ( )
"Saya pernah swab negatif pada Juni lalu tes lagi dinyatakan positif. Tes ke 12, 13, 14, 15 positif, baru akhirnya negatif pada tes 16 dan 17," tuturnya.
"Jadi empat bulan kurang total (isolasi) dengan 17 kali swab test. Negatifnya total tiga kali, di Juni itu saya negatif, baru (swab) ke 16 dan 17 negatif lagi," tutur Ara.
Dia bercerita baru diperbolehkan pulang dari rumah sakit setelah dirinya sudah tak lagi ada gejala klinis meskipun hasil swabnya masih positif. Di rumah ia melakukan isolasi mandiri dan tidak berinteraksi dengan anggota keluarganya.
"Karena gejala klinisnya sudah menunjukan perbaikan, jadi analisis dokter silakan isolasi mandiri di rumah dengan harapan memperoleh imunitas yang baik dan tetap menjaga protokol di rumah," ucapnya. ( Studi Ungkap Sejumlah Penyintas Covid-19 Alami Gangguan Kejiwaan )
Di sisi lain, Ara merasa mengalami keajaiban karena anggota keluarganya tidak ada satu pun yang terpapar virus corona. Apalagi ia mempunyai anak kecil dan istrinya sedang hamil.
"Itu yang saya syukuri, istri sedang hamil, anak saya masih kecil-kecil dan itu keajaiban yang saya rasakan , saya ketat protokol dan saya berdoa, cukup biar saya yang terinfeksi COVID," katanya.
Dikatakan Ara, dia tidak bisa mendampingi istrinya melahirkan karena pada saat itu masih didiagnosis mengidap COVID-19. Namun dia bersyukur istrinya bersalin normal dan bayinya pun sehat walafiat.
"Dan Alhamdulillah sampai istri melahirkan, bebas COVID, lahir normal, dan saya tidak bisa mendampingi karena saya divonis COVID," katanya.
(abd)