Cerita Penyintas COVID-19, Hans Virgoro: Saya Tidak Bergejala, Hanya Flu Ringan

Senin, 28 September 2020 - 19:29 WIB
loading...
Cerita Penyintas COVID-19, Hans Virgoro: Saya Tidak Bergejala, Hanya Flu Ringan
Penyintas COVID-19, Hans Virgoro merupakan salah satu yang pernah terpapar dan satu dari ratusan ribu orang yang sudah sembuh dari COVID-19. Foto/SINDOnews/Binti Mufarida
A A A
JAKARTA - Penyintas COVID-19 , Hans Virgoro merupakan salah satu yang pernah terpapar dan satu dari ratusan ribu orang yang sudah sembuh dari COVID-19 . Ia pun menceritakan awal mula terpapar COVID-19 hingga bisa sembuh.

“Jadi kalau saya sih sebenarnya tuh tidak bergejala ya, justru ya. Jadi di awal saya terkena COVID-19 itu sebenarnya bukan tiba-tiba saya mau swab atau saya mau periksa bahwa saya ada gejala COVID-19 enggak sih gitu ya sebenernya,” ungkap Hans dalam diskusi virtual di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Senin (28/9/2020). (Baca juga: 17% Orang Yakin Aman dari Covid-19, Doni: Itu Hampir 50 Juta Orang)

Hans mengatakan bahwa tindakan medis yang mengharuskan ia menjalani tes swab. “Jadi saya itu mau ada tindakan medis, saya diharuskan untuk swab. Nah setelah saya swab ternyata hasilnya itu saya positif gitu,” kata dia.

Hans pun mengaku kaget ternyata ia positif COVID-19. Padahal, ia mengaku telah menjalankan protokol kesehatan bahkan juga aktif berolahraga dan meminum vitamin. “Awalnya saya juga kaget kok saya bisa positif. Padahal saya sudah menjalankan semua protol kesehatan, saya juga olahraga, saya juga minum vitamin gitu ya. Tiba-tiba saya COVID-19 itu kayaknya kaget juga gitu.”

“Nah setelah itu itu saya bicarakan sama teman saya seorang dokter untuk toraks atau foto CT Scan paru, ternyata setelah CT Scan paru ternyata hasilnya pneumonia gitu. Karena hasil itu pneumonia dan swab saya itu positif, berarti bisa dikatakan saya COVID-19,” cerita Hans.

Jadi, sama sekali tidak merasakan ada sakit ataupun ada indikasi sakit di antaranya begitu? “Sebenarnya enggak ngerasa apa-apa ya, cuma memang agak sedikit saya kaya mau flu, cuman mau flu aja gitu. Enggak ada yang tanya batuk flu atau bersin atau apa gitu enggak ada sih, enggak ada. Jadi bener kaya mau flu ringan gitu aja gitu,” ucap Hans.

Hans mengaku bingung saat dirinya positif COVID-19 sebelum memutuskan melakukan karantina di rumah. “Awalnya saya bingung ya, ngapain nih gitu. Saya harus ke rumah sakit atau apa gitu,” katanya.

“Terus saya telepon teman saya salah satu dokter, dia bilang kalau di karantina di rumah gimana? Ada orang enggak di rumah kira-kira? Kebetulan saya tinggalnya enggak dengan siapa-siapa ya, cuma sama asisten saya aja 1 orang. Jadi saya karantina di rumah terus teman saya yang dokter itu bilang tapi kalau karantina di rumah harus komitmen ya, enggak boleh yang ini, enggak boleh yang itu,” papar Hans.

Hans pun menuturkan bahwa karantina di rumah harus benar-benar komitmen dan didukung oleh peralatan yang memadai. “Jadi bener-bener komitmen. Seperti kita harus ada oximeter yang mengukur oksigen, kita terus harus ada cadangan oksigen, terus minum obat, vitamin, makanan yang bergizi, jadi komitmen dulu dengan diri sendiri kalau kita memang mau karantina di rumah sendiri, seperti itu ya.” (Baca juga: BPS Beberkan Fakta 17 dari 100 Orang Meyakini Tidak Akan Tertular COVID-19)

Selain itu, Hans menceritakan setelah ia terkonfirmasi positif, ia langsung menghubungi teman-teman yang pernah ditemuinya 7 hari sebelumnya. “Saya bilang sama teman-teman saya ya paling tidak harus swab PCR atau yang sudah dilegalkan untuk bisa melakukan apa tes COVID-19 itu. Dan alhamdulillah sebenarnya teman-teman saya tidak ada yang terkena, satupun itu enggak ada yang terkena setelah ketemu dengan saya,” tutupnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1880 seconds (0.1#10.140)