Amien Rais Bakal Kesulitan Bawa Loyalis di PAN Gabung Partai Ummat

Kamis, 01 Oktober 2020 - 15:49 WIB
loading...
Amien Rais Bakal Kesulitan Bawa Loyalis di PAN Gabung Partai Ummat
Amien Rais sangat mungkin membawa para loyalisnya di PAN pindah ke Partai Ummat, hanya saja tidak signifikan. FOTO/DOK.SINDOphoto
A A A
JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) , Amien Rais baru saja mengumumkan partai baru yang didirikannya dengan nama Partai Ummat . Deklarasi nama partai tersebut disampaikan mantan Ketua MPR itu melalui channel YouTube Amien Rais Official, Kamis (1/10/2020).

Sebagai tokoh utama pendiri PAN, Amien Rais diyakini masih memiliki banyak pendukung yang kini bergabung dalam PAN. Namun, apakah para loyalisnya ini akan otomatis "hijrah" ke partai baru bentukan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut?

Pengamat politik Telkom University dan Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Dedi Kurnia Syah Putra mengatakan, sangat mungkin para loyalis Amien Rais yang saat ini berada di PAN ikut terbawa gerbong baru, hanya tidak signifikan. ( )

"Terutama mereka yang berada di struktural PAN akan cenderung bertahan. Kecuali kelompok yang sejak terjadinya konflik antara Amien dan PAN berada di kubu Amien, mungkin cenderung akan ikut Amien," kata Dedi, Kamis (1/10/2020).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini mengatakan, sulit dibayangkan parpol baru Amien Rais ini tumbuh menjadi parpol besar, mengingat simbol yang melekat pada namanya terlalu terbatas dan tendensius pada golongan tertentu. "Terlebih tokoh-tokoh yang terlibat pun miliki afiliasi yang terbatas, tidak plural dan beragam. Ini akan menyulitkan Partai Ummat untuk memupuk simpati publik," katanya.

Di sisi lain, Dedi menilai, Partai Ummat juga bakal kesulitan terpublikasi dan menarik simpati. Parpol Ummat punya potensi lebih besar dalam menarik dukungan jika elite yang ada dalam struktur terdiri dari tokoh lintas afiliasi. "Jika semua fokus sebagai pengkritik pemerintah, terlebih fokus pada kelompok tertentu maka akan sangat sulit berkembang," katanya. ( )
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1141 seconds (0.1#10.140)