Vandalisme di Tempat Ibadah, Azis Syamsuddin Minta Polisi Ungkap Motif Pelaku
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR , Azis Syamsuddin mengutuk keras peristiwa vandalisme yang terjadi di Musala Darussalam di wilayah Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Politikus Partai Golkar ini meminta aparat kepolisian untuk dapat membuka motif aksi tidak terpuji tersebut.
"Aksi tersebut mencederai umat muslim, namun masyarakat jangan sampai terprovokasi, terlebih rumah tersangka masih di wilayah sekitar. Mari kita tunggu informasi resmi dari aparat kepolisian mengenai peristiwa tersebut," ujar Azis Syamsuddin di Jakarta, Rabu (30/9/2020). ( )
Azis meminta aparat kepolisian untuk tidak cepat mengambil kesimpulan seperti kasus penusukan terhadap Syekh Ali Jaber yang terjadi beberapa waktu lalu di Lampung dengan menyatakan pelaku mengalami gangguan jiwa.
"Polisi harus melakukan penyelidikan secara utuh, apakah tersangka terpapar radikalisme atau murni dari niat pelaku," ucapnya.
Mantan Ketua Komisi III itu mengharapkan agar peristiwa ini tidak terulang kembali di kemudian hari, mengingat pelaksanaan pilkada serentak segera digelar dalam waktu dekat ini. "Jangan sampai ada isu SARA dalam pelaksanaan pilkada serentak, yang dapat memecah belah bangsa," tutupnya. ( )
Diketahui, tindakan pelaku sempat viral di media sosial. Tidak sampai 24 jam, pelaku pun berhasil diciduk polisi. Sebab, rumah pelaku dengan lokasi musala yang dicorat-coret hanya sekitar 50 meter. Kini pelaku yang masih berusia 18 tahun itu telah diamankan bawa ke Mapolresta Tangerang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Aksi tersebut mencederai umat muslim, namun masyarakat jangan sampai terprovokasi, terlebih rumah tersangka masih di wilayah sekitar. Mari kita tunggu informasi resmi dari aparat kepolisian mengenai peristiwa tersebut," ujar Azis Syamsuddin di Jakarta, Rabu (30/9/2020). ( )
Azis meminta aparat kepolisian untuk tidak cepat mengambil kesimpulan seperti kasus penusukan terhadap Syekh Ali Jaber yang terjadi beberapa waktu lalu di Lampung dengan menyatakan pelaku mengalami gangguan jiwa.
"Polisi harus melakukan penyelidikan secara utuh, apakah tersangka terpapar radikalisme atau murni dari niat pelaku," ucapnya.
Mantan Ketua Komisi III itu mengharapkan agar peristiwa ini tidak terulang kembali di kemudian hari, mengingat pelaksanaan pilkada serentak segera digelar dalam waktu dekat ini. "Jangan sampai ada isu SARA dalam pelaksanaan pilkada serentak, yang dapat memecah belah bangsa," tutupnya. ( )
Diketahui, tindakan pelaku sempat viral di media sosial. Tidak sampai 24 jam, pelaku pun berhasil diciduk polisi. Sebab, rumah pelaku dengan lokasi musala yang dicorat-coret hanya sekitar 50 meter. Kini pelaku yang masih berusia 18 tahun itu telah diamankan bawa ke Mapolresta Tangerang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
(kri)