Keterlibatan BIN Dalam Penanganan Covid-19 Sesuai UU Intelijen Negara

Senin, 28 September 2020 - 07:32 WIB
loading...
Keterlibatan BIN Dalam...
Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Kertopati mengatakan, keterlibatan BIN dalam penanganan pandemi Covid-19 sesuai UU No. 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Peran Badan Intelijen Negara (BIN) yang ikut menangani virus Corona (Covid-19) memicu pro dan kontra di masyarakat.

Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Kertopati mengatakan, berdasarkan UU No. 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara, BIN diberikan kewenangan untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) dalam pelaksanaan aktivitas intelijen seperti yang tercantum dalam pasal 30 huruf d. (Baca juga: DPR Dukung Penuh Temuan Obat Pasien Covid-19 Milik BIN dan TNI)

”Ancaman kesehatan, merupakan bagian dari ancaman terhadap keamanan manusia yang merupakan ranah kerja BIN sehingga dengan dasar tersebut BIN turut berpartisipasi secara aktif membantu Satgas Penanganan Covid-19 dengan melakukan operasi medical intelligence (intelijen medis) di antaranya, berupa gelaran tes swab di berbagai wilayah, dekontaminasi, dan kerja sama dalam pengembangan obat dan vaksin,” kata perempuan yang akrab disapa Nuning, Senin (28/9/2020). (Baca juga: Peneliti UI Tegaskan BIN Justru Wajib Atasi Virus Covid-19)

Menurut Nuning, hal seperti itu juga dilakukan di negara-negara lain seperti Amerika Serikat yang memiliki National Center For Medical Intelligence (NCMI). Dimana NCMI melakukan surveillance penyakit menular di dunia. Begitu juga NATO di Eropa yang melibatkan aktivitas intelijen dalam pengkajian infrastruktur kesehatan. ”Sebagai lini terdepan dalam keamanan nasional sebagaimana amanat UU No. 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara, maka BIN berkewajiban membantu pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia,” ucapnya.

Mantan anggota Komisi I DPR ini mengatakan, upaya-upaya yang dilakukan BIN semata-mata untuk membantu pemerintah dalam percepatan penanganan pandemi Covid-19 di antaranya melalui 3T (Testing, Tracing dan Treatment) serta untuk memperbanyak kapasitas testing di Indonesia yang saat ini masih dibawah rata-rata test harian yang ditetapkan WHO yakni 1.000 test per 1 juta penduduk. (Baca juga: BIN Dinilai Sudah Maksimal Bantu Tangani Pandemi Covid-19)

”Oleh karenanya, BIN bekerja sama dengan berbagai lembaga penelitian dan universitas yang memiliki fasilitas laboratorium BSL 2 dan 3 di berbagai daerah. Terutama daerah-daerah yang masuk dalam zona merah Covid-19 untuk meningkatkan kapasitas uji spesimen dengan memberikan berbagai bantuan alat laboratorium, mulai dari RT PCR hingga berbagai peralatan lainnya, seperti reagen dan sebagainya,” katanya.

Selain itu, BIN juga membangun satu laboratorium stasioner berstandar BSL-2+ dan empat unit lab mobile berstandar BSL-2 untuk membantu mempercepat dan memperbanyak kapasitas testing, yang mampu menjangkau zona-zona merah yang sebelumnya tidak dapat dijangkau. Menurut Nuning, upaya 3T dimaksudkan untuk mencegah Orang Tanpa Gejala (OTG) atau asimpotmatik agar tidak menjadi spreader.

”Ini merupakan perhatian kita bersama dan mengobati pasien Covid-19 kondisi ringan dan sedang yang dideteksi sejak dini dari tes swab berpeluang sembuh lebih besar serta lebih murah. Jangan sampai stigmatisasi masyarakat yang kuat melekat menjadi bagian dari polemik hasil test positif-negatif,” ucapnya.

Tak heran, jika kehadiran Satgas BIN mendapat apresiasi positif dari Kementerian/Lembaga dan pemda. ”Hal itu terlihat dari banyaknya kementerian dan lembaga serta pemda yang menyampaikan permohonan kepada BIN untuk membantu pelaksanaan tracing di wilayah maupun institusinya dengan melakukan tes swab dengan beban anggaran operasi BIN,” katanya.

Banyaknya kementerian/lembaga dan pemda yang mengajukan permohonan kepada BIN, kata Nuning, karena dalam melakukan proses uji spesimen, laboratorium BIN menggunakan 2 jenis mesin Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT PCR), yaitu jenis qiagen dari Jerman dan jenis thermo scientific dari Amerika Serikat dan memiliki sertifikat laboratorium BSL-2 yang telah didesain mengikuti standar protokol laboratorium dan telah dilakukan proses sertifikasi oleh lembaga sertifikasi internasional, World Bio Haztec dari Singapore serta kerja sama dengan LBM Eijkman untuk standar hasil tes sehingga layak digunakan untuk analisis RT-PCR yang sesuai standar.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Alumni Relawan RSDC...
Alumni Relawan RSDC Wisma Atlet Hadiri Reuni dan Halalbihalal di Markas Marinir
Dua Brigjen Naik Pangkat...
Dua Brigjen Naik Pangkat Bintang 2 di Awal Februari 2025, Sama-sama Ditugaskan di BIN
3 Perwira TNI Digeser...
3 Perwira TNI Digeser Jenderal Agus Subiyanto ke BIN pada Mutasi Februari 2025
Mantan Kepala BIN: Waspadai...
Mantan Kepala BIN: Waspadai Sentimen SARA Sebagai Operasi Penggalangan AS Terhadap Rakyat Indonesia
Jenderal Agus Subiyanto...
Jenderal Agus Subiyanto Geser 7 Brigjen TNI dari BIN pada Mutasi Awal 2025, Siapa Saja?
Mitigasi Inklusif Kolaboratif...
Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Non Alam Pandemi
6 Brigjen TNI Digeser...
6 Brigjen TNI Digeser ke BIN pada Mutasi Januari 2025, Ini Nama-namanya
7 Brigjen Pol Ditugaskan...
7 Brigjen Pol Ditugaskan di BIN oleh Kapolri pada Mutasi Akhir Desember 2024
14 Perwira TNI Duduki...
14 Perwira TNI Duduki Jabatan Baru di BIN usai Dimutasi Jenderal Agus Subiyanto
Rekomendasi
5 Sayuran yang Tidak...
5 Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Penyakit Ginjal, Bayam Tinggi Oksalat
Dembele Samai Rekor...
Dembele Samai Rekor Mbappe, Donnarumma Clean Sheet: PSG Ukir Sejarah di Kandang Arsenal!
Industri Besi dan Baja...
Industri Besi dan Baja Menuju Emisi Nol Bersih, Kadin Net Zero Hub Perkuat Pendampingan
Berita Terkini
Prabowo Belum Cari Pengganti...
Prabowo Belum Cari Pengganti Hasan Nasbi sebagai Kepala PCO
14 menit yang lalu
Pengganti Hasan Nasbi...
Pengganti Hasan Nasbi Harus Paham Manajemen Krisis
27 menit yang lalu
Korupsi Gerobak Kemendag,...
Korupsi Gerobak Kemendag, 2 Orang Didakwa Rugikan Negara Rp61,5 Miliar
53 menit yang lalu
Mahasiswa Diajak Bersama-sama...
Mahasiswa Diajak Bersama-sama Kawal Implementasi UU TNI Terbaru
54 menit yang lalu
2 Anak Jenderal Try...
2 Anak Jenderal Try Sutrisno Punya Karier Mentereng di TNI-Polri, Salah Satunya Tembus Bintang 3
1 jam yang lalu
Deretan Brevet dan Penghargaan...
Deretan Brevet dan Penghargaan Jenderal Try Sutrisno, dari Komando Kopassus hingga Kualifikasi Taipur
4 jam yang lalu
Infografis
Revisi UU Kementerian...
Revisi UU Kementerian Negara: Jumlah Disesuaikan Kebutuhan Presiden
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved