Jokowi The Next Sekjen PBB, Pengamat: Harapan yang Luar Biasa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi sorotan banyak pihak di Tanah Air. Bahkan, pianis Ananda Sukarlan mengusulkan agar Jokowi menjadi Sekjen PBB . Usulan ini pun diamini komposer Addie MS dan juga warganet .
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, dorongan itu sah-sah saja, meskipun dia menangkap kesan bahwa usulan itu juga dijadikan sebagai bahan tertawaan karena ada yang membuat plesetan bahwa PBB yang dimaksud adalah PBB partai yang dipimpin Yusril Ihza Mahendra. Tapi, harapan ini luar biasa jika terwujud. (Jokowi Disebut Layak Jadi Sekjen PBB, Pengamat: Bisa Saja Dicalonkan)
“Harapan publik kalau Presiden atau mantan Presiden jadi sekjen PBB itu hebat sekali dan itu sejarah untuk kita terlepas menjadi meme, lucu-lucuan, atau hiburan warga. Tidak masalah, tidak perlu kita seriusi urusan ini. Kadang berawal dari lucu-lucuan ini jangan-jangan betul terwujud,” kata Pangi saat dihubungi SINDO Media, Sabtu (26/9/2020). (Jokowi Disebut The Next Sekjen PBB, Media Sosial Banjir Komentar)
Soal kepantasan Jokowi sebagai Sekjen PBB, menurut Pangi, pantas saja. Apalagi, Jokowi dalam pidatonya memberikan masukan agar PBB ada perbaikan dan usulan ini menarik. Yang disayangkan hanya inkonsistensi Jokowi dalam penggunaan bahasa, yang awalnya bahasa Inggris lalu berubah menjadi bahasa Indonesia yang menimbulkan kesan Jokowi tidak mahir berbahasa Inggris.
“Cuma dari awal bahasa Inggris cuma seperti tidak mahir bahasa Inggrisnya justru malu-maluin Indonesia dan akhirnya bahasa Indonesia. Mestinya dari awal menggunakan bahasa Indonesia bahwa kita punya marwah menghargai bangsa kita sendiri, bangsa Indonesia, jadi nampak inkonsisten aja,” sesalnya.
Akademisi UIN Jakarta ini berpandangan, apa yang disampaiakn netizen itu juga bagian dari aspirasi masyarakat, terlepas hal itu disampaikan oleh pendukung setia Jokowi atau buzzer semata. Yang jelas, mereka ikut mendengar pidato Jokowi dan menilainya bagus.
Tapi, sambung Pangi, jabatan Jokowi sebagai presiden masih 4 tahun lagi dan masih jauh. Jadi, ini baru wacana-wacana atau mimpi yang mungkin bisa menjadi kenyataan. Hanya saja, keberhasilan Jokowi memimpin pemerintahan ini juga menjadi tolak ukur nantinya.
“Ini kan itikad baik kita jadi Sekjen PBB, mulai dari sekarang wacananya. Tentu Pak Jokowi harus berhasil jadi Presiden, kalau gagal, di-impeach di tengah jalan ya akan sulit, nggak mungkin, citra beliau akan dipertaruhkan betul, tentu keberhasilan jadi tolak ukur,” ujar Pangi.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, dorongan itu sah-sah saja, meskipun dia menangkap kesan bahwa usulan itu juga dijadikan sebagai bahan tertawaan karena ada yang membuat plesetan bahwa PBB yang dimaksud adalah PBB partai yang dipimpin Yusril Ihza Mahendra. Tapi, harapan ini luar biasa jika terwujud. (Jokowi Disebut Layak Jadi Sekjen PBB, Pengamat: Bisa Saja Dicalonkan)
“Harapan publik kalau Presiden atau mantan Presiden jadi sekjen PBB itu hebat sekali dan itu sejarah untuk kita terlepas menjadi meme, lucu-lucuan, atau hiburan warga. Tidak masalah, tidak perlu kita seriusi urusan ini. Kadang berawal dari lucu-lucuan ini jangan-jangan betul terwujud,” kata Pangi saat dihubungi SINDO Media, Sabtu (26/9/2020). (Jokowi Disebut The Next Sekjen PBB, Media Sosial Banjir Komentar)
Soal kepantasan Jokowi sebagai Sekjen PBB, menurut Pangi, pantas saja. Apalagi, Jokowi dalam pidatonya memberikan masukan agar PBB ada perbaikan dan usulan ini menarik. Yang disayangkan hanya inkonsistensi Jokowi dalam penggunaan bahasa, yang awalnya bahasa Inggris lalu berubah menjadi bahasa Indonesia yang menimbulkan kesan Jokowi tidak mahir berbahasa Inggris.
“Cuma dari awal bahasa Inggris cuma seperti tidak mahir bahasa Inggrisnya justru malu-maluin Indonesia dan akhirnya bahasa Indonesia. Mestinya dari awal menggunakan bahasa Indonesia bahwa kita punya marwah menghargai bangsa kita sendiri, bangsa Indonesia, jadi nampak inkonsisten aja,” sesalnya.
Akademisi UIN Jakarta ini berpandangan, apa yang disampaiakn netizen itu juga bagian dari aspirasi masyarakat, terlepas hal itu disampaikan oleh pendukung setia Jokowi atau buzzer semata. Yang jelas, mereka ikut mendengar pidato Jokowi dan menilainya bagus.
Tapi, sambung Pangi, jabatan Jokowi sebagai presiden masih 4 tahun lagi dan masih jauh. Jadi, ini baru wacana-wacana atau mimpi yang mungkin bisa menjadi kenyataan. Hanya saja, keberhasilan Jokowi memimpin pemerintahan ini juga menjadi tolak ukur nantinya.
“Ini kan itikad baik kita jadi Sekjen PBB, mulai dari sekarang wacananya. Tentu Pak Jokowi harus berhasil jadi Presiden, kalau gagal, di-impeach di tengah jalan ya akan sulit, nggak mungkin, citra beliau akan dipertaruhkan betul, tentu keberhasilan jadi tolak ukur,” ujar Pangi.
(nbs)