Maestro Campur Sari Wafat, Andreas Pareira: Selamat Jalan Lord Didi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meninggalnya penyanyi Campur Sari asal Solo, Jawa Tengah, Dionisius Prasetyo alias Didi Kempot membuat para penggemarnya berduka. Tak terkecuali, Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira. "Selamat Jalan Lord Didi. Didi Prayitno atau lebih populer dengan Didi Kempot dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Kalau orang Jawa, atau keturunan Jawa hampir pasti kenal Didi Kempot," kata Andreas kepada SINDOnews, Selasa (5/5/2020). (Baca juga: Penyanyi Campur Sari, Didi Kempot Meninggal Dunia)
Dia mengatakan, Didi Kempot adalah seorang artis besar, seorang seniman grass root yang mampu menembus strata sosial penggemar seni musik di semua lapisan, dari pedagang di pasar, pengusaha besar sampai para menteri kabinet bahkan presiden pun mengenal Didi Kempot dengan musik khas Campur Sari melankolik nya. "Masih kuat dalam ingatan saya, ketika Didi Kempot mentas pada acara pembukaan Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan, 10 Januari 2020 di JI Expo Kemayoran," ujarnya. (Baca juga: Mengenal Didi Kempot sebagai Maestro Campursari)
Dia mengatakan, suara bariton yang khas melengking dari sang “Godfather of Broken Heart” seolah menghipnotis kurang lebih sepuluh ribuan peserta Rakernas yang nota bene kader-kader PDI Perjuangan dari seluruh Indonesia baik yang Jawa, keturunan Jawa yang mengerti bahasa Jawa maupun yang non Jawa. "Yang Jawa ikut melantunkan setiap lagu yang dinyanyikan sang Godfather, yang non Jawa ikut mendayu-dayu dalam alunan musik melankolik khas Didi Kempot," tuturnya. (Baca juga: Didi Kempot Wafat, Gus Nabil: Legenda yang Mewariskan Banyak Kebaikan)
Saat itu, Andreas mengaku terpana menyaksikan, dari pengurus partai daerah, elit partai nasional, para udangan, para menteri kabinet bahkan Presiden Jokowi ikut larut dalam alunan musik Didi Kempot. "Saya yang non Jawa, asli Flores NTT pun ikut larut menikmati lagu-lagu Didi Kempot seperti Solo Balapan, Pamer Bojo Anyar," katanya.
Dia melanjutkan, Didi Kempot telah pergi di tengah pandemi COVID-19 sedang mengganas, dimana Didi Kempot pun dengan caranya ikut berkontribusi bernyanyi mengumpulkan dana amal, ikut mengajak masyarakat untuk tidak mudik melalui lantunan lagunya.
"Didi Kempot berjuang melawan COVID-19. Sang Godfather of Broken Heart, Lord Didi, sang Maestro musik Campur Sari meninggalkan kita dalam perjuangan melawan Corona. Pesannya, mari kita lanjutkan perjuangan Didi Kempot melawan COVID-19. Selamat jalan Lord Didi. Semoga yang terbaik untuk mu," katanya.
Dia mengatakan, Didi Kempot adalah seorang artis besar, seorang seniman grass root yang mampu menembus strata sosial penggemar seni musik di semua lapisan, dari pedagang di pasar, pengusaha besar sampai para menteri kabinet bahkan presiden pun mengenal Didi Kempot dengan musik khas Campur Sari melankolik nya. "Masih kuat dalam ingatan saya, ketika Didi Kempot mentas pada acara pembukaan Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan, 10 Januari 2020 di JI Expo Kemayoran," ujarnya. (Baca juga: Mengenal Didi Kempot sebagai Maestro Campursari)
Dia mengatakan, suara bariton yang khas melengking dari sang “Godfather of Broken Heart” seolah menghipnotis kurang lebih sepuluh ribuan peserta Rakernas yang nota bene kader-kader PDI Perjuangan dari seluruh Indonesia baik yang Jawa, keturunan Jawa yang mengerti bahasa Jawa maupun yang non Jawa. "Yang Jawa ikut melantunkan setiap lagu yang dinyanyikan sang Godfather, yang non Jawa ikut mendayu-dayu dalam alunan musik melankolik khas Didi Kempot," tuturnya. (Baca juga: Didi Kempot Wafat, Gus Nabil: Legenda yang Mewariskan Banyak Kebaikan)
Saat itu, Andreas mengaku terpana menyaksikan, dari pengurus partai daerah, elit partai nasional, para udangan, para menteri kabinet bahkan Presiden Jokowi ikut larut dalam alunan musik Didi Kempot. "Saya yang non Jawa, asli Flores NTT pun ikut larut menikmati lagu-lagu Didi Kempot seperti Solo Balapan, Pamer Bojo Anyar," katanya.
Dia melanjutkan, Didi Kempot telah pergi di tengah pandemi COVID-19 sedang mengganas, dimana Didi Kempot pun dengan caranya ikut berkontribusi bernyanyi mengumpulkan dana amal, ikut mengajak masyarakat untuk tidak mudik melalui lantunan lagunya.
"Didi Kempot berjuang melawan COVID-19. Sang Godfather of Broken Heart, Lord Didi, sang Maestro musik Campur Sari meninggalkan kita dalam perjuangan melawan Corona. Pesannya, mari kita lanjutkan perjuangan Didi Kempot melawan COVID-19. Selamat jalan Lord Didi. Semoga yang terbaik untuk mu," katanya.
(cip)