Fotonya Diedit Mirip Ngabalin, Ini Jawaban Santai Fahri Hamzah

Sabtu, 19 September 2020 - 11:44 WIB
loading...
Fotonya Diedit Mirip Ngabalin, Ini Jawaban Santai Fahri Hamzah
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah. Foto/Instagram Fahri Hamzah
A A A
JAKARTA - Keputusan Partai Gelora Indonesia memberikan dukungan kepada putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Wali Kota Solo dipertanyakan sejumlah pengguna media sosial Twitter.

Mereka mengkritik keputusan itu dengan mempertanyakannya kepada Fahri Hamzah yang merupakan Wakil Ketua Umum Partai Gelora. Pasalnya, sebelumnya Fahri pernah mengungkapkan ketidaksetujuannya Gibran ikut kontestasi Pilkada.

Bahkan ada netizen yang mengkritik Fahri dengan memosting foto editan Fahri mengenakan sorban yang selama ini menjadi ciri khas Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP). Di samping foto editan Fahri, diposting pula foto Ngabalin.

"Kulihat, udah cocok kalinya Bang Fahri jadi Ngabalin.Lanjutkan Bang Fahri menuru Arah Baru bersama Fahri Baru," sindir pemilik akun @TukangKredit10 di atas foto editan yang diunggahnya, Sabtu (19/9/2020).

Sindiran itu menanggapi pembelaan Fahri atas pernyataan yang pernah diungkapkan setahun lalu, yakni mengkritik Gibran saat berencana maju Pilwalkot Solo.

"Itu nasihat setahun lalu: Gelora belum ada. Pilkada belum ada. Gibran belum maju. Setahun kemudian: Gelora ada Pilkada sudah mulai. Gibran sudah maju. Masak dilarang," kata Fahri melalui akun Twitternya @Fahrihamzah, Jumat 18 September 2020.(Baca Juga: Jaga Nama Jokowi, Fahri Sarankan Gibran Tak Maju Wali Kota Solo)

Dalam cuitan sebelumnya, Fahri mengakui pernah mengkritik Gibran. Ketika itu dia menilai langkah Gibran yang ingin maju pada Pilkada 2020 bisa mengganggu reputasi sang ayah, Presiden Joko Widodo.

"Saya pernah kritik Gibran, mau maju pilkada bisa berakibat ke arah reputasi bapaknya. Sekarang terbukti ramai kan. Tapi, tetaplah itu tidak mengubah makna teoritis terminologi dinasti yang terkait dengan pewarisan dengan darah. Pilkada bukan pewarisan darah. Pilkada bukan dinasti," kata mantan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini. ( )

Menanggapi foto editannya mirip Ali Mochtar Ngabalin, Fahri menjawab santai. "Gambarnya bagus," ujarnya dengan menyertakan emoji tertawa.
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2014 seconds (0.1#10.140)