Penyerangan Terhadap Ulama, Pengamat: Awas Umat Diadu Domba!

Kamis, 17 September 2020 - 16:24 WIB
loading...
Penyerangan Terhadap...
Pengamat Politik dan Keamanan Dr Sri Yunanto. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Peristiwa penusukan yang menimpa seorang ulama kondang, Syekh Ali Jaber saat mengisi ceramah di Masjid Fallahudin, Kota Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020), mengundang perhatian publik. Polri segera meringkus pelaku penusukan dan akan memproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Namun demikian, di media beredar spekulasi yang berkembang tentang aktor dan kemungkinan adanya jaringan pelaku di balik kejadian ini. Ada yang menggunakan isu ini untuk mendiskreditkan pemerintah dengan tuduhan bahwa pemerintah gagal melindungi ulama . (Baca juga: Reaksi Syekh Ali Jaber Ditanya jika Penusuknya Dinyatakan Gangguan Jiwa)

Di dunia maya bahkan beredar tuduhan bahwa aksi penusukan terhadap Syekh Ali Jaber sebagai indikasi ketidaksukaan pemerintahan Jokowi terhadap ulama. Ada pula yang mengkaitkan kejadian ini dengan isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pengamat politik dan keamanan Dr Sri Yunanto berpandangan, komentar-komentar spekulatif ini jika direnungkan mempunyai nuansa “adu domba” dengan cara memprovokasi atau mengompori umat Islam untuk mengecam, marah, mendiskreditkan, atau mendelegitimasi pemerintah dengan mengaitkan dengan PKI dan kemudian main hakim sendiri.

"Bisa jadi kelompok ini memanfaatkan momentum tanggal 30 September mendatang yang dalam sejarah Indonesia sebagai momentum pengkhianatan PKI terhadap bangsa Indonesia, untuk menyerang pemerintah dan memfitnah Presiden Jokowi," kata Sri Yunanto di Jakarta, Kamis (17/9/2020). (Baca juga: Mahfud MD Pastikan Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber Dibawa ke Pengadilan)

Sri Yunanto menegaskan, bangsa Indonesia telah menutup rapat terhadap kebangkitan PKI. Bahkan, pemerintah dan negara terikat dengan Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran PKI dan melarang pembentukannya.

Pengajar Ilmu Politik UI itu mengatakan, TAP MPR ini diperkuat dengan UU No 16 tahun 2017 dengan tegas melarang ormas menyebarkan ajaran Ateisme, Komunisme, Leninisme sebagai sumber rujukan ideologi dan gerakan komunisme. UU ini juga menetapkan hukuman pidana yang keras bagi anggota organisasi PKI.

Lalu apa tujuan mengaitkan kejadian ini dengan kebangkitan PKI?. Sri Yunanto menduga, kelompok ini menggunakan isu tersebut untuk menciptakan kekacauan sosial dengan cara mengadu domba umat Islam untuk main hakim sendiri dengan menawarkan hukum pembalasan (qishos). Kelompok ini seperti mengail di air keruh. (Baca juga: Fahira Idris: Hanya Hakim yang Berhak Tetapkan Status Kejiwaan Pelaku)

“Ketika bangsa Indonesia sedang mengalami kesulitan akibat pandemi Covid-19 dan sedang berusaha mengatasinya, mereka berusaha menggunakan semua kejadian termasuk penyerangan terhadap Syech Ali Jaber untuk menyerang pemerintah dan mendiskreditkan Presiden Jokowi,” tegasnya.

Menurut Sri Yunanto, penyerangan terhadap Syech Ali Jaber, sebelumnya pernah dialami Wiranto (saat itu Menko Polhukam), dan ancaman pembunuhan terhadap tokoh -tokoh pemerintahan di sekeliling Jokowi adalah fakta.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mukti Juharsa Promosi...
Mukti Juharsa Promosi Irjen, Ini 4 Kiprahnya Berantas Narkoba Jaringan Internasional
10 Perwira Bareskrim...
10 Perwira Bareskrim Dapat Penugasan di Luar Institusi Polri, Ini Daftar Namanya
29 WNI di Filipina Ditangkap...
29 WNI di Filipina Ditangkap terkait Judi Online, Dipulangkan ke Indonesia
Minta Masyarakat Tak...
Minta Masyarakat Tak Percaya Oknum yang Janjikan Masuk Polisi, Sahroni: 100% Fix Penipuan
3 Komjen Polisi Pemilik...
3 Komjen Polisi Pemilik Satyalancana Pengabdian 32 Tahun yang Masih Aktif di Polri
5 Kapolda Termuda di...
5 Kapolda Termuda di Indonesia setelah Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
H-5 Lebaran, Polri Memprediksi...
H-5 Lebaran, Polri Memprediksi Pemudik Mulai Bergerak setelah Sahur
Kekerasan Anak oleh...
Kekerasan Anak oleh Oknum Polisi Mengkhawatirkan, Mentalitas Polri Dipertanyakan
6 Pati Polri Kelahiran...
6 Pati Polri Kelahiran 1968 yang Dimutasi Kapolri Jelang Lebaran 2025, Nomor 3 Jabat Kapolda Malut
Rekomendasi
Profil dan Biodata Ruben...
Profil dan Biodata Ruben Onsu, Presenter yang Putuskan Mualaf
Kim Soo Hyun Merasa...
Kim Soo Hyun Merasa Dijebak Keluarga Kim Sae Ron sebagai Pedofil
H+1 Lebaran, 11.874...
H+1 Lebaran, 11.874 Kendaraan Berangkat Arah Jakarta via Kalikangkung
Berita Terkini
Gempa Besar M6,3 Guncang...
Gempa Besar M6,3 Guncang Maluku Barat Daya, Begini Analisa BMKG
52 menit yang lalu
Bantu Korban Gempa,...
Bantu Korban Gempa, Baznas Kembali Berangkatkan Tim Kemanusiaan ke Myanmar
55 menit yang lalu
Gibran Puji Didit Prabowo...
Gibran Puji Didit Prabowo Temui Jokowi hingga Megawati: Tokoh yang Bisa Diterima Semua Pihak
1 jam yang lalu
Korlantas Polri Catat...
Korlantas Polri Catat 1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan Jakarta hingga Hari Kedua Lebaran
1 jam yang lalu
Pantau Kunjungan Keluarga...
Pantau Kunjungan Keluarga di Lapas Cipinang, Kemenko Polkam: Bagus, Tak Abaikan Keamanan
2 jam yang lalu
Kepala Bakamla Laksdya...
Kepala Bakamla Laksdya Irvansyah Berpotensi Jadi Wakil Panglima TNI
2 jam yang lalu
Infografis
Kekerasan Seksual terhadap...
Kekerasan Seksual terhadap Perempuan Korut Memprihatinkan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved