Pengamat: Kritik Najwa Shihab Biasa Saja, DPR Tunjukkan Saja Kinerjanya

Senin, 04 Mei 2020 - 16:50 WIB
loading...
Pengamat: Kritik Najwa Shihab Biasa Saja, DPR Tunjukkan Saja Kinerjanya
Analis sosial politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Adi Prayitno. Foto/iNews.id
A A A
JAKARTA - Presenter Najwa Shihab mengkritik DPR yang dinilainya lebih fokus kepada isu-isu yang tidak terkait dengan penanganan Corona.

Najwa juga mengkritik DPR yang justru membahas rancangan perundang-undangan kontrovesial. Atas kritik tersebut, sejumlah anggota DPR memberikan reaksi. Salah satunya, politikus PDIP Arteria Dahlan yang meminta Najwa agar minta maaf. ( )

Menanggapi polemik itu, Analis sosial politik UnIiversitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Adi Prayitno menilai banyak orang yang memiliki perasaan sama seperti yang dirasakan Najwa.

Padahal penyebaran virus Corona adalah bencana kemanusiaan yang butuh kerja keras semua elite. Semua pihak harus turut serta memberikan perhatian besar terhadap penanganan Corona.

"Bukan hanya pemerintah tapi juga politikus senayan. Misalnya potong gaji DPR secara kolektif, dana reses, dan lainnya dialokasikan untuk bantu rakyat terdapak corona," kata Adi kepada SINDOnews, Senin (4/5/2020).

Menurut Adi, sudah semestinya DPR membantu rakyat terdampak corona. Meski dalam praktiknya kerap tersendat, bahkan cenderung tumpang tindih kebijakan.

Namun tidak ada salahnya jika DPR juga secara institusional membantu meringankan beban rakyat. "Itu yang diinginkan rakyat ini, bukan produk UU baru," tutur Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.(Baca Juga: KPK Pastikan Tindak Lanjuti Informasi Keberadaan Nurhadi)

Apalagi, kata dia, di tengah kecemasan terhadap Corona, DPR justru membahas undang-undang kontroversial yang banyak diprotes selama ini. Padahal setiap produk regulasi butuh partisipasi publik.

"Sekarang boro-boro awasi kerja Dewan, rakyat cemas menanti kejelasan hidup mereka, antara mempertahankan hidup dan waswas kena virus campur aduk," ungkapnya.

Adi menganggap kritik Najwa mestinya dimaknai biasa saja. Tak perlu bertanya dalam kapasitas apa perempuan yang akrab disapa Nana itu bicara.

Nana adalah rakyat biasa seperti kebanyakan orang yang ingin melihat apa sesungguhnya yang sudah dilakukan DPR untuk bantu menangani corona. "DPR tinggal tunjukkan ke publik, apa yang sudah dilakukan membantu langsung kesulitan rakyat," tuturnya.
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1586 seconds (0.1#10.140)