Keponakan Prabowo Sebut Sekolah Cakada PDIP Diisi Pemateri Level Dewa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekolah partai untuk calon kepala daerah (cakada) gelombang III resmi ditutup pada Selasa 15 September malam. Dari 212 peserta, 184 di antaranya cakada non kader PDIP . Sejumlah cakada pun memberikan testimoni tentang kegiatan ini, salah satunya keponakan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto yakni Rahayu Saraswati Djojohadikusumo .
Bakal calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan menyatakan sekolah tersebut sangat bermanfaat bagi dirinya. Menurut dia, materi yang diberikan selama tiga hari berturut-turut dalam Sekolah Partai sangat relevan untuk bekal calon kepala daerah memimpin apabila terpilih. (Baca juga : Tahun 2022 Warga Sulawesi Bisa Halan-Halan Naik Kereta Api )
"Saya bilang ini narasumbernya memang 'level dewa' semua. Ini harus kami acungi jempol luar biasa menjadi pembelajaran untuk semua," kata Rahayu, Rabu (16/9/2020). ( )
"Saya yakin ini bukan hanya dari segi konten, tetapi juga dari segi apa yang sebenarnya disampaikan selama tiga hari ini bisa jadi pembelajaran bagi kami semua yang nonkader, dari partai-partai lain," kata kader Partai Gerindra ini.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menerangkan, materi yang disampaikan narasumber banyak memaparkan soal sejarah Pancasila dan Bung Karno. Selain itu ada juga materi strategi pemenangan Pilkada Serentak 2020. Lalu, ada juga materi yang membahas soal isu yang menjadi konsentrasinya selama ini, yaitu tema perempuan dan anak. Kemudian testimoni best practice pemimpin daerah, sampai ke penjelasan dari KPU, Bawaslu dan KPK.
"Tentunya semangat untuk ke depannya kita perjuangkan untuk tentunya kita membawa perubahan yang jauh lebih baik, untuk Indonesia di mana pun kita berada," kata perempuan yang akrab disapa Sara ini. ( )
Sementara itu, Wakil Bupati Toraja Utara Etha Rimba menilai materi yang disampaikan dalam Sekolah Partai sangat lengkap dan mudah dicerna meski dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut. Selain materi, lanjut Etha, ada juga pemaparan langsung dari kepala daerah PDIP yang memberikan gambaran kepada cakada bagaimana mengelola suatu daerah.
"Kesempatan yang luar biasa untuk belajar hal baru, tidak hanya teori. Tetapi lebih kepada hal hal yang aplikatif, yang sungguh bisa kami aplikasikan di lapangan secara langsung," ucap Etha.
Calon Wali Kota Metro Lampung Fritz Ahmad Nuzir juga menyampaikan terima kasihnya kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang telah memberikan arahan saat pembukaan Sekolah Partai. Fritz mengaku termotivasi dengan pidato Megawati yang juga menitipkan kepada cakada untuk membaca 7 buku penting, seperti Di Bawah Bendera Revolusi hingga Mustika Rasa.
"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ketum Megawati Soekarnoputri atas arahan di awal yang sangat menggugah kami sebagai siswa Sekolah Partai ini. Dan juga kepada Pak Kepala Sekolah, Pak Sekjen Hasto Kristiyanto, dan seluruh pimpinan DPP PDI Perjuangan," kata Fritz.
"Ini suatu kesempatan yang luar biasa bagi kami untuk bisa menimba ilmu dari narasumber yang luar biasa," kata Fritz yang mengaku sebagai pendatang baru di dunia politik itu.
Sementara, Calon Wali Kota Surabaya Ery Cahyadi mengaku mendapat gambaran baru bagaimana Pancasila dan perjuangan Bung Karno untuk Indonesia. Calon penerus Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ini memastikan ilmu yang didapat dari Sekolah Partai akan diterapkannya ketika terpilih di Surabaya kelak. Dia juga mendoakan siswa Sekolah Partai bisa memenangkan Pilkada Serentak 2020 nanti.
"Saya semakin bersemangat ingin menunjukkan bahwa PDI Perjuangan adalah partai yang betul-betul membumikan Pancasila," kata Ery.
Pemateri yang mengisi Sekolah Partai ini di antaranya Ketua DPR Puan Maharani, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, dan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.
Bakal calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan menyatakan sekolah tersebut sangat bermanfaat bagi dirinya. Menurut dia, materi yang diberikan selama tiga hari berturut-turut dalam Sekolah Partai sangat relevan untuk bekal calon kepala daerah memimpin apabila terpilih. (Baca juga : Tahun 2022 Warga Sulawesi Bisa Halan-Halan Naik Kereta Api )
"Saya bilang ini narasumbernya memang 'level dewa' semua. Ini harus kami acungi jempol luar biasa menjadi pembelajaran untuk semua," kata Rahayu, Rabu (16/9/2020). ( )
"Saya yakin ini bukan hanya dari segi konten, tetapi juga dari segi apa yang sebenarnya disampaikan selama tiga hari ini bisa jadi pembelajaran bagi kami semua yang nonkader, dari partai-partai lain," kata kader Partai Gerindra ini.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menerangkan, materi yang disampaikan narasumber banyak memaparkan soal sejarah Pancasila dan Bung Karno. Selain itu ada juga materi strategi pemenangan Pilkada Serentak 2020. Lalu, ada juga materi yang membahas soal isu yang menjadi konsentrasinya selama ini, yaitu tema perempuan dan anak. Kemudian testimoni best practice pemimpin daerah, sampai ke penjelasan dari KPU, Bawaslu dan KPK.
"Tentunya semangat untuk ke depannya kita perjuangkan untuk tentunya kita membawa perubahan yang jauh lebih baik, untuk Indonesia di mana pun kita berada," kata perempuan yang akrab disapa Sara ini. ( )
Sementara itu, Wakil Bupati Toraja Utara Etha Rimba menilai materi yang disampaikan dalam Sekolah Partai sangat lengkap dan mudah dicerna meski dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut. Selain materi, lanjut Etha, ada juga pemaparan langsung dari kepala daerah PDIP yang memberikan gambaran kepada cakada bagaimana mengelola suatu daerah.
"Kesempatan yang luar biasa untuk belajar hal baru, tidak hanya teori. Tetapi lebih kepada hal hal yang aplikatif, yang sungguh bisa kami aplikasikan di lapangan secara langsung," ucap Etha.
Calon Wali Kota Metro Lampung Fritz Ahmad Nuzir juga menyampaikan terima kasihnya kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang telah memberikan arahan saat pembukaan Sekolah Partai. Fritz mengaku termotivasi dengan pidato Megawati yang juga menitipkan kepada cakada untuk membaca 7 buku penting, seperti Di Bawah Bendera Revolusi hingga Mustika Rasa.
"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ketum Megawati Soekarnoputri atas arahan di awal yang sangat menggugah kami sebagai siswa Sekolah Partai ini. Dan juga kepada Pak Kepala Sekolah, Pak Sekjen Hasto Kristiyanto, dan seluruh pimpinan DPP PDI Perjuangan," kata Fritz.
"Ini suatu kesempatan yang luar biasa bagi kami untuk bisa menimba ilmu dari narasumber yang luar biasa," kata Fritz yang mengaku sebagai pendatang baru di dunia politik itu.
Sementara, Calon Wali Kota Surabaya Ery Cahyadi mengaku mendapat gambaran baru bagaimana Pancasila dan perjuangan Bung Karno untuk Indonesia. Calon penerus Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ini memastikan ilmu yang didapat dari Sekolah Partai akan diterapkannya ketika terpilih di Surabaya kelak. Dia juga mendoakan siswa Sekolah Partai bisa memenangkan Pilkada Serentak 2020 nanti.
"Saya semakin bersemangat ingin menunjukkan bahwa PDI Perjuangan adalah partai yang betul-betul membumikan Pancasila," kata Ery.
Pemateri yang mengisi Sekolah Partai ini di antaranya Ketua DPR Puan Maharani, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, dan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.
(abd)