Sekolah Partai Didominasi Peserta Nonkader, PDIP Ingin Bumikan Pancasila
loading...
A
A
A
JAKARTA - DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar program Sekolah Partai untuk calon kepala daerah gelombang III secara virtual, Minggu 13 September 2020. Pelaksanaan Sekolah Partai ini berbeda dengan gelombang sebelumnya lantaran mayoritas peserta bukanlah kader PDIP.
(Baca juga: PDIP Dukung Pemerintah Tetap Melaksanakan Pilkada 9 Desember)
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, ada 212 peserta Sekolah Kader gelombang III. Dengan rincian 28 kader dan 184 nonkader. Hasto mengatakan, sekolah partai bagi nonkader adalah bentuk keseriusan PDIP menghadapi Pilkada 2020.
"Dengan membekali para pasangan calon yang diusung dengan sejumlah materi terkait tatakelola pemerintahan yang baik dan pemateri yang berprestasi saat memimpin daerah," kata Hasto dalam siaran pers, Selasa (15/9/2020).
(Baca juga: Kader PDIP Komitmen Dukung Pemerintah Hadapi Corona)
Lebih lanjut Hasto mengatakan, gelaran Sekolah Partai untuk nonkader juga dilakukan sebagai bukti PDIP mengedepankan politik kerja sama, politik gotong royong.
Menurut Hasto, politik gotong royong dengan semua pihak dilakukan untuk mewujudkan cita-cita partainya dalam membumikan Pancasila sebagai ideologi, regulasi hukum, kebijakan, program, dan tuntunan perilaku berbangsa dan bernegara.
"Meski yang ikut sebagian besar nonkader, bahkan anggota partai lain, namun karena didukung oleh PDI Perjuangan, maka setidaknya ada gelombang dan frekuensi sama terkait Pancasila, UUD NRI, NKRI, dan Kebinekaan Indonesia," ucap Hasto.
(Baca juga: PDIP Dukung Pemerintah Tetap Melaksanakan Pilkada 9 Desember)
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, ada 212 peserta Sekolah Kader gelombang III. Dengan rincian 28 kader dan 184 nonkader. Hasto mengatakan, sekolah partai bagi nonkader adalah bentuk keseriusan PDIP menghadapi Pilkada 2020.
"Dengan membekali para pasangan calon yang diusung dengan sejumlah materi terkait tatakelola pemerintahan yang baik dan pemateri yang berprestasi saat memimpin daerah," kata Hasto dalam siaran pers, Selasa (15/9/2020).
(Baca juga: Kader PDIP Komitmen Dukung Pemerintah Hadapi Corona)
Lebih lanjut Hasto mengatakan, gelaran Sekolah Partai untuk nonkader juga dilakukan sebagai bukti PDIP mengedepankan politik kerja sama, politik gotong royong.
Menurut Hasto, politik gotong royong dengan semua pihak dilakukan untuk mewujudkan cita-cita partainya dalam membumikan Pancasila sebagai ideologi, regulasi hukum, kebijakan, program, dan tuntunan perilaku berbangsa dan bernegara.
"Meski yang ikut sebagian besar nonkader, bahkan anggota partai lain, namun karena didukung oleh PDI Perjuangan, maka setidaknya ada gelombang dan frekuensi sama terkait Pancasila, UUD NRI, NKRI, dan Kebinekaan Indonesia," ucap Hasto.
(maf)