ASN Diharapkan Bisa Jadi Role Model Patuhi Protokol Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mendorong agar aparatur sipil negara (ASN) dapat menjadi contoh atau role model bagi masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) saat pandemi Covid-19 (virus Corona).
Selain itu, ASN juga diharapkan menunjukkan nilai kegotongroyongan, terutama bersinergi dengan masyarakat dalam membantu kehidupan bagi mereka yang terdampak. (Baca juga: Bertambah 3.141 Kasus Baru, Total 221.523 Orang Positif Covid-19)
"Di era pandemi ini perlu bergotong royong, misalnya membeli dan mengedukasi produk kearifan lokal. Karena kalau kita konsumsi, maka satu sama lain akan bisa saling mencukupi kebutuhan. ASN harus membantu dalam mengedukasi ini," jelas Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo dalam seminar bertajuk Pancasila dalam Tindakan Gotong Royong Meningkatkan Peran ASN dalam Adaptasi Kebiasaan Baru, Senin (14/9/2020).
(Baca juga: Bertambah Dua Kasus di UEA, Total 1.404 WNI Positif Covid-19)
Seminar yang dihadiri oleh perwakilan dari ASN di Yogyakarta itu menerapkan protokol kesehatan ketat bagi semua peserta yang hadir untuk membiasakan dalam kebiasaan baru di masa pandemi.
Benny menjelaskan, kegotongroyongan bisa mengurangi beban yang dirasakan masyarakat dari dampak pandemi Covid-19. Seperti diketahui, hantaman wabah virus Corona berimbas pada banyak persoalan dari sisi ekonomi, kesehatan, pekerjaan dan lainnya.
Ia mengingatkan, belum usainya pandemi Covid-19 bisa memicu datangnya ancaman lanjutan yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Salah satunya terkait ketersediaan pangan.
"Ancaman krisis ini adalah pangan. Gotong royong adalah kemampuan dan kekuatan kita dalam membangun kedaulatan. Kedaulatan mengola sumber daya alamnya dan memenuhi kebutuhan pangannya," tambahnya.
Karena itu dirinya menilai kesadaran gotong royong itu bisa dimulai juga dari para ASN sehingga menjadi teladan bagi masyarakat. Menurutnya, ASN harus menjadi insan Pancasila yang berkeadaban, berkebudayaan, sadar keberagaman, hingga bekerja untuk membangun dan merawat bangsa, termasuk di kala wabah Covid-19 sekarang.
Sementara itu, Kepala Kantor Regional I Yogyakarta Badan Kepegawaian Negara (BKN) Anjaswari Dewi menegaskan bahwa pihaknya mengikuti kebijakan sistem kerja ASN di era normal baru yaitu bekerja dari rumah (WFH). Walaupun masih masa pandemi, segala pekerjaan harus dapat terselesaikan.
Anjaswari menyatakan, pola layanan ASN kepada masyarakat tetap harus maksimal dan mematuhi protokol kesehatan. ASN juga harus mampu multitasking dan jangan egois hanya dengan tugasnya masing-masing.
"ASN harus melakukan pelayanan yang prima harus responsif dan reaktif bagi masyarakat. Dalam pola layanan, ASN meminimalisir tatap muka, memanfaatkan kemajuan teknologi atau daring dukungan teknologi, dan bergotong royong," terangnya.
Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP Rima Agristina menjelaskan, dalam pelaksanaan tugas dan fungsi ASN khususnya di masa pandemi, tidak hanya sekadar penyerapan anggaran saja, tetapi juga dampak positif bagi masyarakat.
"Tugas kita melayani, sehingga kita harus siap melayani bukan memerintah. Tidak cukup anggaran terserap dan lain sebagainya, akan tetapi ada dampak positif yang didapatkan oleh masyarakat," tegasnya.
Rima berharap ASN mampu memberikan teladan dan aktif dalam menyuarakan pesan positif untuk mematuhi protokol kesehatan. “Marilah bersemangat dan produktif menyuarakan pesan singkat dan dapat dengan mudah dimengerti masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan di era kebiasaan baru ini,” pesannya.
Selain itu, ASN juga diharapkan menunjukkan nilai kegotongroyongan, terutama bersinergi dengan masyarakat dalam membantu kehidupan bagi mereka yang terdampak. (Baca juga: Bertambah 3.141 Kasus Baru, Total 221.523 Orang Positif Covid-19)
"Di era pandemi ini perlu bergotong royong, misalnya membeli dan mengedukasi produk kearifan lokal. Karena kalau kita konsumsi, maka satu sama lain akan bisa saling mencukupi kebutuhan. ASN harus membantu dalam mengedukasi ini," jelas Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo dalam seminar bertajuk Pancasila dalam Tindakan Gotong Royong Meningkatkan Peran ASN dalam Adaptasi Kebiasaan Baru, Senin (14/9/2020).
(Baca juga: Bertambah Dua Kasus di UEA, Total 1.404 WNI Positif Covid-19)
Seminar yang dihadiri oleh perwakilan dari ASN di Yogyakarta itu menerapkan protokol kesehatan ketat bagi semua peserta yang hadir untuk membiasakan dalam kebiasaan baru di masa pandemi.
Benny menjelaskan, kegotongroyongan bisa mengurangi beban yang dirasakan masyarakat dari dampak pandemi Covid-19. Seperti diketahui, hantaman wabah virus Corona berimbas pada banyak persoalan dari sisi ekonomi, kesehatan, pekerjaan dan lainnya.
Ia mengingatkan, belum usainya pandemi Covid-19 bisa memicu datangnya ancaman lanjutan yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Salah satunya terkait ketersediaan pangan.
"Ancaman krisis ini adalah pangan. Gotong royong adalah kemampuan dan kekuatan kita dalam membangun kedaulatan. Kedaulatan mengola sumber daya alamnya dan memenuhi kebutuhan pangannya," tambahnya.
Karena itu dirinya menilai kesadaran gotong royong itu bisa dimulai juga dari para ASN sehingga menjadi teladan bagi masyarakat. Menurutnya, ASN harus menjadi insan Pancasila yang berkeadaban, berkebudayaan, sadar keberagaman, hingga bekerja untuk membangun dan merawat bangsa, termasuk di kala wabah Covid-19 sekarang.
Sementara itu, Kepala Kantor Regional I Yogyakarta Badan Kepegawaian Negara (BKN) Anjaswari Dewi menegaskan bahwa pihaknya mengikuti kebijakan sistem kerja ASN di era normal baru yaitu bekerja dari rumah (WFH). Walaupun masih masa pandemi, segala pekerjaan harus dapat terselesaikan.
Anjaswari menyatakan, pola layanan ASN kepada masyarakat tetap harus maksimal dan mematuhi protokol kesehatan. ASN juga harus mampu multitasking dan jangan egois hanya dengan tugasnya masing-masing.
"ASN harus melakukan pelayanan yang prima harus responsif dan reaktif bagi masyarakat. Dalam pola layanan, ASN meminimalisir tatap muka, memanfaatkan kemajuan teknologi atau daring dukungan teknologi, dan bergotong royong," terangnya.
Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP Rima Agristina menjelaskan, dalam pelaksanaan tugas dan fungsi ASN khususnya di masa pandemi, tidak hanya sekadar penyerapan anggaran saja, tetapi juga dampak positif bagi masyarakat.
"Tugas kita melayani, sehingga kita harus siap melayani bukan memerintah. Tidak cukup anggaran terserap dan lain sebagainya, akan tetapi ada dampak positif yang didapatkan oleh masyarakat," tegasnya.
Rima berharap ASN mampu memberikan teladan dan aktif dalam menyuarakan pesan positif untuk mematuhi protokol kesehatan. “Marilah bersemangat dan produktif menyuarakan pesan singkat dan dapat dengan mudah dimengerti masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan di era kebiasaan baru ini,” pesannya.
(maf)