Tempat Tidur untuk Pasien Corona Bisa Dibeli, SDM Nggak Bisa

Sabtu, 12 September 2020 - 13:45 WIB
loading...
Tempat Tidur untuk Pasien Corona Bisa Dibeli, SDM Nggak Bisa
Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Foto/SINDOnews/Sutikno
A A A
JAKARTA - Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Akmal Taher mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini sedang merencanakan untuk mengalihkan pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan menengah ke RS Darurat Corona di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.

"Sekarang mencoba memilah-milah pasien mana yang bisa kita ada satu-satunya tempat yang masih bisa agak lumayan kapasitasnya hanya di Wisma Atlet," ujar Akmal dalam diskusi Polemik MNC Trijaya Network bertajuk 'Penularan Bertambah, Perilaku Kok Belum Berubah?', Sabtu (12/9/2020).

Namun, kata Akmal, penambahan jumlah pasien ada batasnya juga suatu saat. "Nggak bisa kita bilang bahwa sekarang ini kita akan siap dengan berapa pun, nggak ada istilah berapa pun. Kalau cuma nambah tempat tidur kita bisa beli, tapi nambah SDM itu nggak bisa," tambahnya.

( ).

Pengalihan pasien dilakukan karena beberapa rumah sakit di Jakarta sudah hampir over capacity bahkan sudah melebihi 80%. Karena itu, sekarang pemerintah mencoba mengalihkan dan membuat koordinasi antara rumah sakit, untuk menunjuk rumah sakit mana yang difokuskan menangani pasien Covid-19 . "Dengan demikian artinya akan ada pengalihan pasien-pasien yang non-Covid-19 ke tempat rumah sakit lain," katanya.

(
Baca Juga
).

Nantinya, penggunaan RS Darurat Corona di Wisma Atlet Jakarta hanya direkomendasikan bagi pasien menengah dan ringan. Sebab, untuk pasien dengan gejala berat tidak memungkinkan untuk dipindahkan secara teknis.

"Kita masih punya langkah untuk mengatasi, tapi kalau di hulunya tidak diselesaikan, sekali lagi nggak ada fasilitas kesehatan yang tidak punya batas, nggak mungkin. Oleh karena itu kita secara sistem mencoba mengatur bagaimana pun menampung semua pasien yang akan datang, tapi kalau tanpa diikuti dengan mencoba menurunkan pasien yang akan datang itu nggak mungkin itu terjadi, saya kira mesti disadari juga," pungkasnya.
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2310 seconds (0.1#10.140)