Tiga Aktivitas Ini Jadi Penyebab Utama Kasus Covid-19 di Klaster Keluarga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang analis data yang juga merupakan inisiator pandemic talks, Firdza Radiany mengatakan ada tiga aktivitas utama penyebab kasus Covid-19 dari klaster keluarga. Di antaranya, orang tua yang membiarkan anak-anaknya bermain bersama dalam kompleks. Dalam jurnal ilmiah anak-anak terbukti berperan sebagai pembawa virus atau carier virus.
“Yang kedua, warga masih sering berkumpul ya. Aktivitasnya seperti tadi silaturahmi, rapat warga, arisan keluarga, acara beragama atau bahkan olah raga bersama pingpong, badminton,” kata Firdza dalam diskusi di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Senin (7/9/2020). (Baca juga: Update Covid-19: Kasus Positif Naik 2.880, Sembuh Bertambah 2.077 Orang)
Terakhir, kata Firdza adalah masyarakat masih melakukan liburan ke tempat wisata yang berada di zona merah. Sehingga, mereka tidak menyadari sedang menjadi carrier atau pembawa virus Covid-19 yang ditularkan ke dalam keluarga. (Baca juga: Klaster Keluarga Jadi Penyumbang Tertinggi Kasus Covid-19 di Lima Daerah)
“Terakhir, aktivitas yang berbahaya adalah masyarakat masih liburan atau piknik ke tempat-tempat yang masuk dalam zona merah Covid-19. Jadi dia balik ke dalam lingkungan sosialnya mereka tidak tahu bahwa mereka membawa virus,” jelas Firdza.
“Yang kedua, warga masih sering berkumpul ya. Aktivitasnya seperti tadi silaturahmi, rapat warga, arisan keluarga, acara beragama atau bahkan olah raga bersama pingpong, badminton,” kata Firdza dalam diskusi di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Senin (7/9/2020). (Baca juga: Update Covid-19: Kasus Positif Naik 2.880, Sembuh Bertambah 2.077 Orang)
Terakhir, kata Firdza adalah masyarakat masih melakukan liburan ke tempat wisata yang berada di zona merah. Sehingga, mereka tidak menyadari sedang menjadi carrier atau pembawa virus Covid-19 yang ditularkan ke dalam keluarga. (Baca juga: Klaster Keluarga Jadi Penyumbang Tertinggi Kasus Covid-19 di Lima Daerah)
“Terakhir, aktivitas yang berbahaya adalah masyarakat masih liburan atau piknik ke tempat-tempat yang masuk dalam zona merah Covid-19. Jadi dia balik ke dalam lingkungan sosialnya mereka tidak tahu bahwa mereka membawa virus,” jelas Firdza.
(cip)