Moratorium Umrah Diharapkan Tak Berlanjut ke Ibadah Haji
A
A
A
JAKARTA - Keputusan Pemerintah Arab Saudi yang menangguhkan sementara semua perjalanan umrah diharapkan tidak berlanjut pada penyelenggaraan ibadah haji 2020. Diketahui, berdasarkan informasi dari Kementerian Agama (Kemenag) rencana perjalanan haji tahun ini akan dimulai 25 Juni hingga 5 September 2020.
"Semoga hanya masalah umrah. Kalau masalah haji kan sebentar lagi, jangan sampai melarang haji, kalau haji kan kasihan benar itu waktunya sama, tempatnya sama," ujar Anggota Komisi VIII DPR RI, Muslich Zainal Abidin kepada SINDOnews, Jumat (28/2/2020). (Baca juga: Perjalanan Umrah Ditutup Sementara, 200.000 Jamaah Tertunda Berangkat )
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini pun menilai keputusan Pemerintah Arab Saudi itu tergolong terburu-buru. "Tidak semua orang yang mau ke sana kena Corona. Apalagi Indonesia insya Allah enggak kena," katanya.
Maka itu, Legislator asal Dapil Jawa Tengah VI ini menyayangkan keputusan Pemerintah Arab Saudi itu. Terlebih, tidak sedikit para calon jqmaah umrah yang terlantar di beberapa bandara di Indonesia karena tidak mengetahui informasi tersebut.
"Menyayangkan lah, kok terburu seperti itu, yang penting begini, begitu datang, kalau memang dia sehat, enggak kena Corona diperbolehkan, jangan semuanya ditutup. Kalau orang sehat masa ditolak," paparnya. (Baca juga: Moratorium Umrah, DPR Minta Pemerintah Dekati Otoritas Arab Saudi )
Dia menambahkan umrah atau haji merupakan ibadah yang menyenangkan bagi umat Islam. "Kan ada orang sudah lama mau umrah, pas mau jalan seperti ini kan kasihan," tandasnya.
"Semoga hanya masalah umrah. Kalau masalah haji kan sebentar lagi, jangan sampai melarang haji, kalau haji kan kasihan benar itu waktunya sama, tempatnya sama," ujar Anggota Komisi VIII DPR RI, Muslich Zainal Abidin kepada SINDOnews, Jumat (28/2/2020). (Baca juga: Perjalanan Umrah Ditutup Sementara, 200.000 Jamaah Tertunda Berangkat )
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini pun menilai keputusan Pemerintah Arab Saudi itu tergolong terburu-buru. "Tidak semua orang yang mau ke sana kena Corona. Apalagi Indonesia insya Allah enggak kena," katanya.
Maka itu, Legislator asal Dapil Jawa Tengah VI ini menyayangkan keputusan Pemerintah Arab Saudi itu. Terlebih, tidak sedikit para calon jqmaah umrah yang terlantar di beberapa bandara di Indonesia karena tidak mengetahui informasi tersebut.
"Menyayangkan lah, kok terburu seperti itu, yang penting begini, begitu datang, kalau memang dia sehat, enggak kena Corona diperbolehkan, jangan semuanya ditutup. Kalau orang sehat masa ditolak," paparnya. (Baca juga: Moratorium Umrah, DPR Minta Pemerintah Dekati Otoritas Arab Saudi )
Dia menambahkan umrah atau haji merupakan ibadah yang menyenangkan bagi umat Islam. "Kan ada orang sudah lama mau umrah, pas mau jalan seperti ini kan kasihan," tandasnya.
(kri)