Perjalanan Umrah Ditutup Sementara, 200.000 Jamaah Tertunda Berangkat

Jum'at, 28 Februari 2020 - 07:27 WIB
Perjalanan Umrah Ditutup Sementara, 200.000 Jamaah Tertunda Berangkat
Perjalanan Umrah Ditutup Sementara, 200.000 Jamaah Tertunda Berangkat
A A A
JAKARTA - Keputusan Pemerintah Arab Saudi untuk menghentikan layanan umrah akibat meluasnya wabah virus korona memicu keresahan umat muslim di Tanah Air. Sebanyak 200.000 orang diduga akan tertunda kepergiannya ke Tanah Suci akibat kebijakan tersebut.

Dari informasi yang dihimpun KORAN SINDO, kebijakan penghentian layanan umrah oleh Pemerintah Arab Saudi langsung berdampak pada tertundanya jamaah umrah dari seluruh bandar udara di Tanah Air. Jamaah umrah yang telah sampai di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, maupun Bandara Juanda, Surabaya misalnya harus terkatung-katung di ruang tunggu sambil menunggu kejelasan keberangkatan ke Tanah Suci.

Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) menyatakan, penghentian izin masuk ke Arab Saudi berdampak pada jamaah yang berencana berangkat. Satu di antara solusi yang ditawarkan kepada calon jamaah umrah yaitu penjadwalan ulang. "Tentunya dengan proses penundaan ini, diperkirakan yang hendak berangkat sekitar 170.000 hingga 200.000 jamaah. Bersiap-siap melakukan penjadwalan ulang dalam bidang penerbangan, akomodasi, dan hal yang terkait dengan ibadah umrah setelah dibukanya kembali penerimaan penyelenggaraan umrah ke Arab Saudi,” ucap Ketua Amphuri Joko Asmoro di Kantor DPP Amphuri, Tebet, Jakarta Selatan, kemarin.

Dia mengatakan, para pengusaha masih terus berkomunikasi sambil menunggu informasi terbaru dari Pemerintah Arab Saudi. Dia berharap para jamaah bersabar dan menerima keputusan pemberhentian kedatangan ibadah umrah untuk sementara waktu. “Kami juga punya hubungan yang baik dengan Kementerian Haji di Arab Saudi. Tentunya tukar-menukar informasi tetap kita lakukan koordinasi. Tetapi, langkah Pemerintah Arab Saudi untuk mencegah virus korona juga patut kita hargai," tuturnya.

Joko menegaskan, pihak Amphuri tetap membuka pendaftaran bagi umat Islam yang ingin berangkat umrah kendati Amphuri belum bisa memastikan kapan jadwal keberangkatan tersebut sampai Pemerintah Arab kembali memberikan izin. "Tentunya kita tidak menutup pendaftaran, tetapi alangkah baiknya dari jauh-jauh hari sudah mendaftar seperti umrah di bulan Ramadan, umrah bulan Syawal, dan sebagainya. Silakan saja mendaftar, tetapi pihak penyelenggara umrah belum bisa memastikan tanggal pastinya," ungkapnya.

Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) DPD Jateng DIY Endro Dwi Cahyono mengatakan, kebijakan penghentian layanan umrah oleh Arab Saudi berimbas pada pembatalan keberangkatan sejumlah jamaah. Ada beberapa jamaah umrah yang transit di Singapura terpaksa tidak bisa melanjutkan ke Tanah Suci. "Jelas imbasnya adalah pembatalan keberangkatan umrah. Bahkan ada beberapa jamaah yang sudah sampai Singapura dikembalikan ke Indonesia siang tadi," ucap Endro kemarin.

Dampak lainnya, ungkap dia, ada ribuan jamaah asal Jawa Tengah yang batal berangkat umrah. Padahal, rata-rata setidaknya ada 2.000 orang yang berangkat umrah setiap harinya. Meski demikian, sejumlah langkah telah dilakukan agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan. “Asosiasi mengupayakan langkah antisipasi supaya tidak ada pihak yang dirugikan. Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan pusat," terangnya.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Amphuri Jatim Mohammad Sufyan mengaku memahami kebijakan Arab Saudi tersebut. Namun, Amphuri meminta penutupan itu tidak terlalu lama sehingga bisnis ini masih bisa berjalan normal kembali. Dalam sehari pihaknya memberangkatkan 1.700 hingga 1.800 jamaah umrah dari seluruh Jatim. “Biaya paling mahal dari bisnis ini adalah tiket pesawat dan hotel. Kalau hotel 20% dan tiket pesawat sebesar 50% dari total biaya umrah. Kalau itu sampai hangus, maka hancurlah kita,” katanya.

Dia berharap maskapai dan hotel di Arab Saudi bisa memahami kondisi ini karena ini adalah force major yang tidak bisa diprediksi sebelumnya. Jika maskapai dan hotel tidak akan mengembalikan biaya itu, diakui Sufyan, pihaknya tidak akan meminta kepada jamaah. “Pihak travel rela menanggung biaya yang sudah hangus itu. Sedikit pun kita tidak akan meminta jamaah menanggung itu. Yang penting, jamaah sabar menunggu Kerajaan Arab Saudi membuka kembali pintunya bagi kita untuk beribadah,” ucap pemilik travel Al Multazam Utama Nusantara itu.

Sementara itu, Wakil Ketua Amphuri Jatim Heliosa Soewianto menyatakan, kondisi ini sangat berdampak tidak baik bagi bisnis travel. Apalagi, semua travel umrah dan haji plus tidak lagi menerima pendaftaran jamaah untuk sementara waktu sambil menunggu kepastian Arab Saudi membuka kembali pintunya. “Saya dengar beberapa maskapai tidak menghanguskan biaya tiketnya. Tapi, kita punya kekuatan hukum kalau itu dihanguskan karena kesalahannya bukan dari kita,” terangnya. (Ahmad Antoni/Lukman Hakim/Neneng Zubaidah)
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6893 seconds (0.1#10.140)