PKB Alihkan Dukungan ke Fakhrizal-Genius di Pilgub Sumbar, Ada Apa?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dinamika politik yang terjadi menjelang pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Sumatera Barat (Sumbar) sangat menarik diikuti. Selain soal polemik pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengenai Pancasila di Sumbar yang menuai polemik luas, tarik ulur dukungan bagi pasangan calon juga sangat dinamis.
Terbaru, pasangan Fakhrizal-Genius, dalam satu malam saja, yakni pada Kamis (3/9/2020) malam, mendapatkan rekomendasi dukungan pencalonan dari dua partai politik (parpol) yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Golkar.
Dengan rekomendasi ini, bakal ada empat pasangan calon yang akan bertarung di Pilgub Sumbar. Selain Fakhrizal-Genius, ada tiga pasangan lain yakni Mulyadi-Ali Mukhni yang didukung Partai Demokrat (10 kursi), PAN (10), dan PDIP (3). Selain itu, pasangan Nurul Abit-Indra Catri dengan pengusung tunggal Partai Gerindra yang memiliki 14 kursi, serta pasangan Mahyeldi-Audy Joinaldi yang diusung PKS-PPP dengan kekuatan 13 kursi.( )
Hal yang menarik adalah dukungan PKB kepada pasangan Fakhrizal-Genius. Sebab, sebelumnya pada Selasa (1/9/2020), PKB sudah memberikan rekomendasi kepada pasangan Mulyadi-Ali Mukhni. Namun dalam waktu sekejap, PKB akhirnya berbelok arah dengan mendukung pasangan Fakhrizal-Genius.
"Awalnya, Selasa lalu, PKB mau memberikan dukungannya ke kita. Syaratnya kami dapat dukungan dari Nasdem. Sebelumnya kita sudah dapat dukungan dari Golkar. Tapi kita perlu 13 kursi sebagai syarat minimal pencalonan. Golkar 8 kursi, Nasdem 3 kursi, berarti tinggal 3 kursi yang ada di PKB," ujar Genius dihubungi melalui telepon, Jumat (4/9/2020) pagi, setelah mendapatkan rekomendasi dari PKB dan Golkar dalam satu malam.
Genius mengakui bahwa PKB pada Selasa lalu, sempat memberikan rekomendasi dukungan kepada Mulyadi-Ali Mukhni. Namun, akhirnya muncul desakan dari para tokoh masyarakat setempat seperti ulama, tokoh adat Sumbar.
"Mereka semuanya menelepon Cak Imin (Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar) mungkin, tokoh masyarakat, ulama, tokoh adat, sehingga saya dipanggil besok malamnya. Rabu malam sampai jam 02.00 dini hari ke DPP PKB untuk menceritakan bagaimana situasi politik lokal di Sumatera Barat. Apalagi juga kemarin agak blunder juga, nggak enak juga ngomong, sehingga PKB mengubah keputusannya. Dan ini adalah keputusan terbaik bagi PKB untuk mendukung kita," ungkap Wali Kota Pariaman ini. ( )
Diakui Genius, perubahan dukungan kepada dirinya dan Fakhrizal memang sangat cepat. Bahkan, tadi malam, dia mengaku sudah sempat hendak balik ke Sumbar. "Saya tadi malam sudah mau pulang karena sepertinya tidak mungkin lagi. Akhirnya ditelepon dan mendapatkan rekomendasi di DPP PKB pukul 11 malam, kemudian langsung ke DPP Golkar 11.30 malam," katanya.
Dengan dukungan dari PKB, Golkar, dan Nasdem, pasangan ini mengantongi 14 kursi, melebihi batas minimal 13 kursi di DPRD setempat.
Genius mengaku sangat bersyukur atas rekomendasi yang diberikan PKB sehingga bisa maju di Pilgub Sumbar. "Kapal kita untuk menjadi pasangan cagub-cawagub Sumbar sudah mulai berlayar, tinggal bagaimana kita menyampaikan visi misi pesan dari partai dan visi misi kita sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk membawa Sumbar lebih baik ke depan," kata mantan wakil wali kota Pariaman ini.
Dia mengaku sudah menyiapkan berbagai program yang direncanakan untuk menjadikan Sumbar lebih baik. "Mudah-mudahan diterima oleh masyarakat dan masyarakat bisa memilih kita sebagai gubernur dan wakil gubernur secara rasional. Kita berpolitik secara dewasa, kita menjual program, dan kita menjual pengalaman kita. Pak Fakhrizal sebagai mantan Kapolda Sumbar, memiliki pelatihan kepemimpinan yang sangat panjang juga. Saya mantan birokrat, pernah sebagai Kabag Wakil Ketua DPD RI, wakil wali kota Pariaman lima tahun, kemudian wali kota Pariaman dua tahun 2018 sampai sekarang," katanya. ( )
Disinggung apakah pengalihan dukungan PKB dari Mulyadi-Ali Mukhni ke Fakhrizal-Genius ini juga merupakan buntut dari polemik pernyataan Puan Maharani yang menyinggung soal sikap masyarakat Sumbar terhadap Pancasila? Genius mengaku tidak tahu pasti.
"Tetapi rekomendasi ini dikeluarkan setelah terjadi polemik itu dan karena desakan masyarakat. Tapi intinya adalah Sumbar ini melahirkan tokoh-tokoh nasional yang berjuang menurut pemikiran. Banyak konsekuensi Pancasila sudah diamalkan di sana. M Yamin dan sebagainya, tokoh-tokoh nasional pendiri bangsa ini. Tapi saya nggak mau masuk dalam polemik itu. Intinya Sumbar ini melahirkan banyak tokoh nasional di masa dulu, termasuk pemikiran atau mengkonsepkan konsep-konsep Pancasila dan mereka bersama-sama dengan Soekarno, namanya saja Soekarno-Hatta," tuturnya.
Dengan dukungan dari tiga parpol, Genius mengaku sangat optimistis bisa memenangkan pertarungan politik di Pilgub Sumbar. Sebab, semula pasangan ini sudah menyiapkan lama maju sebagai pasangan dari jalur independen. "Hasil verifikasi KPU ada dukungan pasti yang mendukung kita lebih dari 130.000, dan yang tidak diumumkan ada 100.000. Saya pikir gerakan yang sudah lama kita lakukan di independen. Ini membuktikan di grassroot kita telah diterima," katanya.
Selain itu, posisi Fakhrizal sebagai mantan Kapolda Sumbar selama tiga tahun, kata Genius, juga mampu memimpin Polda Sumbar dengan baik dan mampu mengkoordinasikan persoalan Sumbar dengan para tokoh setempat.
"Semua calon yang ada ini adalah calon-calon yang baik semua, dan tinggal masyarakat Sumbar memilih yang terbaik dari yang terbaik, calon yang tepat untuk memimpin di masa sekarang ini," tuturnya.
Rencananya, pasangan Fakhrizal-Genius akan mendaftar resmi sebagai pasangan cagub-cawagub ke KPU SUmbar pada Minggu (6/9/2020) mendatang.
Terbaru, pasangan Fakhrizal-Genius, dalam satu malam saja, yakni pada Kamis (3/9/2020) malam, mendapatkan rekomendasi dukungan pencalonan dari dua partai politik (parpol) yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Golkar.
Dengan rekomendasi ini, bakal ada empat pasangan calon yang akan bertarung di Pilgub Sumbar. Selain Fakhrizal-Genius, ada tiga pasangan lain yakni Mulyadi-Ali Mukhni yang didukung Partai Demokrat (10 kursi), PAN (10), dan PDIP (3). Selain itu, pasangan Nurul Abit-Indra Catri dengan pengusung tunggal Partai Gerindra yang memiliki 14 kursi, serta pasangan Mahyeldi-Audy Joinaldi yang diusung PKS-PPP dengan kekuatan 13 kursi.( )
Hal yang menarik adalah dukungan PKB kepada pasangan Fakhrizal-Genius. Sebab, sebelumnya pada Selasa (1/9/2020), PKB sudah memberikan rekomendasi kepada pasangan Mulyadi-Ali Mukhni. Namun dalam waktu sekejap, PKB akhirnya berbelok arah dengan mendukung pasangan Fakhrizal-Genius.
"Awalnya, Selasa lalu, PKB mau memberikan dukungannya ke kita. Syaratnya kami dapat dukungan dari Nasdem. Sebelumnya kita sudah dapat dukungan dari Golkar. Tapi kita perlu 13 kursi sebagai syarat minimal pencalonan. Golkar 8 kursi, Nasdem 3 kursi, berarti tinggal 3 kursi yang ada di PKB," ujar Genius dihubungi melalui telepon, Jumat (4/9/2020) pagi, setelah mendapatkan rekomendasi dari PKB dan Golkar dalam satu malam.
Genius mengakui bahwa PKB pada Selasa lalu, sempat memberikan rekomendasi dukungan kepada Mulyadi-Ali Mukhni. Namun, akhirnya muncul desakan dari para tokoh masyarakat setempat seperti ulama, tokoh adat Sumbar.
"Mereka semuanya menelepon Cak Imin (Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar) mungkin, tokoh masyarakat, ulama, tokoh adat, sehingga saya dipanggil besok malamnya. Rabu malam sampai jam 02.00 dini hari ke DPP PKB untuk menceritakan bagaimana situasi politik lokal di Sumatera Barat. Apalagi juga kemarin agak blunder juga, nggak enak juga ngomong, sehingga PKB mengubah keputusannya. Dan ini adalah keputusan terbaik bagi PKB untuk mendukung kita," ungkap Wali Kota Pariaman ini. ( )
Diakui Genius, perubahan dukungan kepada dirinya dan Fakhrizal memang sangat cepat. Bahkan, tadi malam, dia mengaku sudah sempat hendak balik ke Sumbar. "Saya tadi malam sudah mau pulang karena sepertinya tidak mungkin lagi. Akhirnya ditelepon dan mendapatkan rekomendasi di DPP PKB pukul 11 malam, kemudian langsung ke DPP Golkar 11.30 malam," katanya.
Dengan dukungan dari PKB, Golkar, dan Nasdem, pasangan ini mengantongi 14 kursi, melebihi batas minimal 13 kursi di DPRD setempat.
Genius mengaku sangat bersyukur atas rekomendasi yang diberikan PKB sehingga bisa maju di Pilgub Sumbar. "Kapal kita untuk menjadi pasangan cagub-cawagub Sumbar sudah mulai berlayar, tinggal bagaimana kita menyampaikan visi misi pesan dari partai dan visi misi kita sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk membawa Sumbar lebih baik ke depan," kata mantan wakil wali kota Pariaman ini.
Dia mengaku sudah menyiapkan berbagai program yang direncanakan untuk menjadikan Sumbar lebih baik. "Mudah-mudahan diterima oleh masyarakat dan masyarakat bisa memilih kita sebagai gubernur dan wakil gubernur secara rasional. Kita berpolitik secara dewasa, kita menjual program, dan kita menjual pengalaman kita. Pak Fakhrizal sebagai mantan Kapolda Sumbar, memiliki pelatihan kepemimpinan yang sangat panjang juga. Saya mantan birokrat, pernah sebagai Kabag Wakil Ketua DPD RI, wakil wali kota Pariaman lima tahun, kemudian wali kota Pariaman dua tahun 2018 sampai sekarang," katanya. ( )
Disinggung apakah pengalihan dukungan PKB dari Mulyadi-Ali Mukhni ke Fakhrizal-Genius ini juga merupakan buntut dari polemik pernyataan Puan Maharani yang menyinggung soal sikap masyarakat Sumbar terhadap Pancasila? Genius mengaku tidak tahu pasti.
"Tetapi rekomendasi ini dikeluarkan setelah terjadi polemik itu dan karena desakan masyarakat. Tapi intinya adalah Sumbar ini melahirkan tokoh-tokoh nasional yang berjuang menurut pemikiran. Banyak konsekuensi Pancasila sudah diamalkan di sana. M Yamin dan sebagainya, tokoh-tokoh nasional pendiri bangsa ini. Tapi saya nggak mau masuk dalam polemik itu. Intinya Sumbar ini melahirkan banyak tokoh nasional di masa dulu, termasuk pemikiran atau mengkonsepkan konsep-konsep Pancasila dan mereka bersama-sama dengan Soekarno, namanya saja Soekarno-Hatta," tuturnya.
Dengan dukungan dari tiga parpol, Genius mengaku sangat optimistis bisa memenangkan pertarungan politik di Pilgub Sumbar. Sebab, semula pasangan ini sudah menyiapkan lama maju sebagai pasangan dari jalur independen. "Hasil verifikasi KPU ada dukungan pasti yang mendukung kita lebih dari 130.000, dan yang tidak diumumkan ada 100.000. Saya pikir gerakan yang sudah lama kita lakukan di independen. Ini membuktikan di grassroot kita telah diterima," katanya.
Selain itu, posisi Fakhrizal sebagai mantan Kapolda Sumbar selama tiga tahun, kata Genius, juga mampu memimpin Polda Sumbar dengan baik dan mampu mengkoordinasikan persoalan Sumbar dengan para tokoh setempat.
"Semua calon yang ada ini adalah calon-calon yang baik semua, dan tinggal masyarakat Sumbar memilih yang terbaik dari yang terbaik, calon yang tepat untuk memimpin di masa sekarang ini," tuturnya.
Rencananya, pasangan Fakhrizal-Genius akan mendaftar resmi sebagai pasangan cagub-cawagub ke KPU SUmbar pada Minggu (6/9/2020) mendatang.
(abd)