Usung Mulyadi di Pilgub Sumbar, PKB Bakal Terjunkan Jurkamnas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi mengusung pasangan Mulyadi-Ali Mukhni sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat (Sumbar) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang.
Dengan rekomendasi dari PKB, pasangan Mulyadi-Ali Mukhni sejauh ini sudah mengantongi rekomendasi dari empat partai politik (parpol) besar dengan kekuatan 26 kursi di DPRD Sumbar. ”Saya didukung oleh Demokrat yang punya 10 kursi, PAN 10 kursi, PKB 3 kursi, dan PDIP 3 kursi di DPRD Provinsi,” ujar Mulyadi di sela penyerahan SK B1-KWK dari Koordinator Zona Pilkada DPP PKB Wilayah Sumbar Anggia Ermarini di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/9/2020). (Baca juga: Lima Pesan Penting Muhaimin untuk Calon Kepala Daerah PKB)
Pasangan Mulyadi-Ali Mukhni akan bertarung melawan pasangan Nasrul Abit- Indra Catri dengan pengusung tunggal Partai Gerindra yang memiliki 14 kursi, dan pasangan Mahyeldi-Audy Joinaldi yang diusung PKS-PPP dengan kekuatan 13 kursi. Sementara Golkar yang memiliki 8 kursi dan Nasdem yang memiliki 3 kursi belum menentukan dukungannya. ”Saya tidak tahu persis kemana arah dukungan Golkar dan Nasdem, ada yang bilang ke calon gubernur lain, tapi secara hitungan kursi sudah tidak cukup lagi (mengusung calon lagi). Nanti kita tunggu. Kita tentu berharap semakin banyak yang mendukung semakin bagus sehingga seluruh mesin parpol yang ada di Sumbar bisa bergerak untuk kepentingan kita bersama,” tuturnya. (Baca juga: PKB Targetkan 80% Kemenangan di Pilkada Serentak 2020)
Anggota Komisi III DPR ini mengaku memiliki kedekatan dengan elite-elite Golkar dan juga Nasdem. “Prinsipnya kita ingin banyak didukung karena kita ingin membangun Sumbar dengan semangat kebersamaan. Semakin banyak yang mendukung, semakin banyak yang memberi masukan. Tentu akan semakin baik, walaupun secara jumlah kursi kita sudah lebih dari cukup,” katanya.
Dikatakan Mulyadi, selain mendapatkan rekomendasi, DPP PKB juga siap menerjunkan Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) untuk memenangkan dirinya di Pilgub Sumbar. “Gus Halim Iskandar, Menteri Desa PDT siap all out turun ke Sumbar untuk kampanye memenangkan kami. Mbak Anggia Ermarini juga. Saya harap kader PKB dan para ulama akan all out juga,” harapnya.
Mulyadi menyebutkan dengan dukungan dari banyak parpol, hasil survei internal yang dilakukan dari bulan ke bulan elektabilitasnya terus meningkat. ”Desember lalu 29%, Februari 33%, Juni 36%, terakhir Agustus 41,5%. Alhamdulillah, kita pertahankan semoga ke depan saat pemilihan 9 Desember meraih kemenangan dan dapat mewujudkan cita-cita mewujudkan perubahan Sumbar menjadi lebih berkah dan sejahtera,” kata politikus Demokrat ini.
Sementara itu, Anggia Ermarini mengatakan, PKB mempunyai sejumlah alasan menjatuhkan dukungan kepada pasangan Mulyadi- Ali Mukhni. Pertama, koalisi parpol pengusungnya adalah perpaduan nasionalis-religius. Perpaduan ini dinilai sebagai kombinasi yang sempurna untuk mewujudkan cita-cita menjadikan Sumbar lebih baik.
”Kedua, dari survei Pak Mulyadi elektabilitasnya membanggakan. Itu menjadi reasoning yang kuat bagi PKB bareng-bareng dengan Demokrat, PAN, dan PDIP. Kita bangun komunikasi bersama. Dua alasan itu sudah lebih dari cukup untuk memberikan dukungan,” kata anggota Komisi IX DPR yang juga Ketua Umum PP Fatayat NU ini.
Dengan rekomendasi dari PKB, pasangan Mulyadi-Ali Mukhni sejauh ini sudah mengantongi rekomendasi dari empat partai politik (parpol) besar dengan kekuatan 26 kursi di DPRD Sumbar. ”Saya didukung oleh Demokrat yang punya 10 kursi, PAN 10 kursi, PKB 3 kursi, dan PDIP 3 kursi di DPRD Provinsi,” ujar Mulyadi di sela penyerahan SK B1-KWK dari Koordinator Zona Pilkada DPP PKB Wilayah Sumbar Anggia Ermarini di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/9/2020). (Baca juga: Lima Pesan Penting Muhaimin untuk Calon Kepala Daerah PKB)
Pasangan Mulyadi-Ali Mukhni akan bertarung melawan pasangan Nasrul Abit- Indra Catri dengan pengusung tunggal Partai Gerindra yang memiliki 14 kursi, dan pasangan Mahyeldi-Audy Joinaldi yang diusung PKS-PPP dengan kekuatan 13 kursi. Sementara Golkar yang memiliki 8 kursi dan Nasdem yang memiliki 3 kursi belum menentukan dukungannya. ”Saya tidak tahu persis kemana arah dukungan Golkar dan Nasdem, ada yang bilang ke calon gubernur lain, tapi secara hitungan kursi sudah tidak cukup lagi (mengusung calon lagi). Nanti kita tunggu. Kita tentu berharap semakin banyak yang mendukung semakin bagus sehingga seluruh mesin parpol yang ada di Sumbar bisa bergerak untuk kepentingan kita bersama,” tuturnya. (Baca juga: PKB Targetkan 80% Kemenangan di Pilkada Serentak 2020)
Anggota Komisi III DPR ini mengaku memiliki kedekatan dengan elite-elite Golkar dan juga Nasdem. “Prinsipnya kita ingin banyak didukung karena kita ingin membangun Sumbar dengan semangat kebersamaan. Semakin banyak yang mendukung, semakin banyak yang memberi masukan. Tentu akan semakin baik, walaupun secara jumlah kursi kita sudah lebih dari cukup,” katanya.
Dikatakan Mulyadi, selain mendapatkan rekomendasi, DPP PKB juga siap menerjunkan Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) untuk memenangkan dirinya di Pilgub Sumbar. “Gus Halim Iskandar, Menteri Desa PDT siap all out turun ke Sumbar untuk kampanye memenangkan kami. Mbak Anggia Ermarini juga. Saya harap kader PKB dan para ulama akan all out juga,” harapnya.
Mulyadi menyebutkan dengan dukungan dari banyak parpol, hasil survei internal yang dilakukan dari bulan ke bulan elektabilitasnya terus meningkat. ”Desember lalu 29%, Februari 33%, Juni 36%, terakhir Agustus 41,5%. Alhamdulillah, kita pertahankan semoga ke depan saat pemilihan 9 Desember meraih kemenangan dan dapat mewujudkan cita-cita mewujudkan perubahan Sumbar menjadi lebih berkah dan sejahtera,” kata politikus Demokrat ini.
Sementara itu, Anggia Ermarini mengatakan, PKB mempunyai sejumlah alasan menjatuhkan dukungan kepada pasangan Mulyadi- Ali Mukhni. Pertama, koalisi parpol pengusungnya adalah perpaduan nasionalis-religius. Perpaduan ini dinilai sebagai kombinasi yang sempurna untuk mewujudkan cita-cita menjadikan Sumbar lebih baik.
”Kedua, dari survei Pak Mulyadi elektabilitasnya membanggakan. Itu menjadi reasoning yang kuat bagi PKB bareng-bareng dengan Demokrat, PAN, dan PDIP. Kita bangun komunikasi bersama. Dua alasan itu sudah lebih dari cukup untuk memberikan dukungan,” kata anggota Komisi IX DPR yang juga Ketua Umum PP Fatayat NU ini.
(cip)