Menteri Hanif Faisol Soroti Penurunan Suhu di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Lingkungan dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyoroti penurunan suhu di Indonesia. Hal tersebut dikatakannya ketika melantik 43 pejabat tinggi pratama atau eselon II dari kementeriannya di Puspitek, Tangerang Selatan, Banten, Senin (13/1/2025).
Hanif menjelaskan, pelantikan ini dilakukan atas arahan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN RB) yang kemudian ditetapkan melalui Peraturan Menteri LH dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Nomor 1 tahun 2024. Dalam arahannya, Hanif meminta seluruh pejabat yang baru saja dilantik bisa langsung bekerja untuk menyelesaikan persoalan lingkungan.
Dari beberapa permasalahan yang ada, Hanif menyoroti soal perubahan iklim yang saat ini menjadi isu global yang sangat krusial. Menurut Hanif, berdasarkan laporan United Nations Frameworks Convention on Climate Change (UNFCCC), penurunan suhu kita sudah berada di angka 1,45 derajat dari pra industrialisasi.
"Jadi, singkat kata apa yang kita lakukan selama ini banyak negara ternyata belum membuahkan hasil untuk menurunkan suhu ini, sehingga akhirnya menjadi perhatian kita," kata Hanif.
Untuk itu, pihaknya akan mendorong semua sektor untuk segera menyelesaikan roadmap perdagangan karbon. Sebab, lanjut dia, hal ini akan memacu pada penanganan pengurangan emisi dari semua semua sektor.
"Pada tanggal 20 nanti, kami akan melaunching perdagang karbon internasional di bursa karbon," ujar Hanif.
Dengan perdagangan ini, Hanif ingin mendeklarasikan ke dunia internasional bahwa Indonesia siap menangani persoalan iklim.
"Bursa ini dimaksudkan untuk mendorong mereka. Kita bukan minta, sekali lagi bukan untuk melakukan kolaborasi bersama penanganan global. Isu ini global crisis, melalui perspektif dari keunggulan komperatif yang dimiliki Indonesia," katanya.
Hanif menjelaskan, pelantikan ini dilakukan atas arahan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN RB) yang kemudian ditetapkan melalui Peraturan Menteri LH dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Nomor 1 tahun 2024. Dalam arahannya, Hanif meminta seluruh pejabat yang baru saja dilantik bisa langsung bekerja untuk menyelesaikan persoalan lingkungan.
Dari beberapa permasalahan yang ada, Hanif menyoroti soal perubahan iklim yang saat ini menjadi isu global yang sangat krusial. Menurut Hanif, berdasarkan laporan United Nations Frameworks Convention on Climate Change (UNFCCC), penurunan suhu kita sudah berada di angka 1,45 derajat dari pra industrialisasi.
"Jadi, singkat kata apa yang kita lakukan selama ini banyak negara ternyata belum membuahkan hasil untuk menurunkan suhu ini, sehingga akhirnya menjadi perhatian kita," kata Hanif.
Untuk itu, pihaknya akan mendorong semua sektor untuk segera menyelesaikan roadmap perdagangan karbon. Sebab, lanjut dia, hal ini akan memacu pada penanganan pengurangan emisi dari semua semua sektor.
"Pada tanggal 20 nanti, kami akan melaunching perdagang karbon internasional di bursa karbon," ujar Hanif.
Dengan perdagangan ini, Hanif ingin mendeklarasikan ke dunia internasional bahwa Indonesia siap menangani persoalan iklim.
"Bursa ini dimaksudkan untuk mendorong mereka. Kita bukan minta, sekali lagi bukan untuk melakukan kolaborasi bersama penanganan global. Isu ini global crisis, melalui perspektif dari keunggulan komperatif yang dimiliki Indonesia," katanya.
(abd)