Tenaga Medis Gugur, Fadjroel Rachman: Presiden Turut Berduka Cita

Rabu, 02 September 2020 - 10:01 WIB
loading...
Tenaga Medis Gugur,...
Juru Bicara (Jubir) Presiden Fadjroel Rachman. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan belasungkawa atas gugurnya 100 tenaga medis akibat virus Corona (Covid-19). (Baca juga: Kasus Positif Secara Nasional Naik 32,9% Dalam Sepekan)

Seperti diketahui Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat sudah 100 orang dokter yang meninggal dunia akibat Covid-19 sejak Maret hingga Agustus 2020.

(Baca juga: Dokter Terus Berguguran, Pemerintah Diminta Fokus dan Serius Atasi Corona)

"Presiden sekali lagi mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya, termasuk kepada keluarga mereka yang ditinggalkan agar tetap disabarkan-NYA," kata Juru Bicara (Jubir) Presiden Fadjroel Rachman dalam keterangan persnya, Rabu (2/9/2020).

Dia mengatakan bahwa Presiden Jokowi memberikan apresiasi setinggi-tinggi atas kerja keras para tenaga medis dalam penanganan Covid-19.

"Presiden juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada tenaga medis yang bekerja sangat keras dan sangat baik sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, berjibaku tanpa sekat apapun, dengan penuh dedikasi dan profesional," ungkapnya.

Fadjroel mengatakan, pemerintah mengajak setiap orang untuk disiplin memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Hal ini agar rumah sakit dan tenaga medis tidak kewalahan dalam menangani pasien Covid-19 dan berakibat kurang baik kepada tenaga medis.

"Masyarakat menjadi garis depan memutus rantai penyebaran Covid-19," ujarnya.

Dia juga menuturkan bahwa pemerintah berharap agar tenaga medis dan rumah sakit senantiasa disiplin dalam penerapan sistem sistem shift/pembatasan jam kerja.

"Ini karena tenaga medis penolong terakhir masyarakat bila terdampak Covid-19. Pemerintah menyiapkan segala hal yang diperlukan untuk melindungi tenaga medis kita, termasuk APD lengkap dan insentif," katanya.

Menurutnya, Jokowi tidak pernah lelah mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia agar lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk dapat meringankan pekerjaan tenaga medis.

"Saling mengingatkan, bergotong royong kebangsaan dan kemanusiaan pada 267 juta rakyat Indonesia adalah kunci disiplin penanganan pandemi Covid-19. Dan pemulihan ekonomi nasional untuk keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan hidup seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2770 seconds (0.1#10.140)