Heboh Virus Corona, 5 Maskapai Masih Diizinkan Terbang ke China
A
A
A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan hingga saat ini masih mengizinkan sejumlah maskapai untuk terbang ke China meski ada wabah virus corona di Negeri Tirai Bambu tersebut.
"Maskapai kita ada lima yang masih tetap diizinkan terbang ke China," ungkap Direktur Keamanan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Moh Alwi dalam Forum Merdeka Barat 9 dengan tema 'Antisipasi Penyebaran Corona' di Ruang Serbaguna Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Namun, Alwi mengatakan untuk penerbangan ke Wuhan pihaknya sudah melakukan pelarangan. Pasalnya, Wuhan sebagai kota yang terindikasi pusat penyebaran virus corona. "Kami selalu memberikan peringatan secara preventif, karena transportasi udara ini sifatnya bukan hanya lokal tapi juga internasional dari negara mana pun. Tetap kami izinkan beroperasi, kecuali ke Wuhan itu kita sudah stop. Karena ada beberapa bandara di China ini juga banyak, tidak hanya satu, bahkan ada 28 bandara," tegasnya.
Alwi juga mengatakan, otoritas bandara telah memperkuat pengawasan dengan menambah thermalscanner. "Tapi tentunya kita perkuat scannernya tadi. Mendeteksinya tadi kita perkuat. Memang dalam arti kata di Indonesia belum ada yang terjangkit," katanya.
Alwi juga mengatakan, pihaknya sudah mempunyai standar operasional jika ada pesawat yang membawa penumpang suspect virus corona. "Jika ternyata pesawat ada terjangkit itu virus corona kan di dalam pesawat ada pilot dan juga pramugarinya kan, sehingga bisa komunikasi."
Bahkan, kata Alwi jika benar ada pesawat yang membawa suspect virus corona, parkir pesawatnya pun akan terpisah. "Dan kita juga sudah ada standar operasional bahwa parkir pesawatnya terpisah. Sehingga, dari karantina kesehatan itu akan datang ke pesawat dengan pakaian khusus juga, bahkan ada pakaian yang sempurna untuk melakukan identifikasi," tegas Alwi. (Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Imigrasi Andalkan Identifikasi Karantina Kesehatan).
"Pelaksanaannya ditempatkan tersendiri dan ditempatkan sendiri, tidak tercampur. Sehingga kita semua melakukan preventif itu, sehingga virus itu tidak menular. Di situlah nanti ada karantina dan skenario itu. Otoritas bandara ini juga melakukan preventif terhadap adanya penyebaran virus corona ini. Sehingga bandar udara internasional adalah wajib punya skenario jika ditemukan dengan kondisi seperti ini."
"Maskapai kita ada lima yang masih tetap diizinkan terbang ke China," ungkap Direktur Keamanan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Moh Alwi dalam Forum Merdeka Barat 9 dengan tema 'Antisipasi Penyebaran Corona' di Ruang Serbaguna Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Namun, Alwi mengatakan untuk penerbangan ke Wuhan pihaknya sudah melakukan pelarangan. Pasalnya, Wuhan sebagai kota yang terindikasi pusat penyebaran virus corona. "Kami selalu memberikan peringatan secara preventif, karena transportasi udara ini sifatnya bukan hanya lokal tapi juga internasional dari negara mana pun. Tetap kami izinkan beroperasi, kecuali ke Wuhan itu kita sudah stop. Karena ada beberapa bandara di China ini juga banyak, tidak hanya satu, bahkan ada 28 bandara," tegasnya.
Alwi juga mengatakan, otoritas bandara telah memperkuat pengawasan dengan menambah thermalscanner. "Tapi tentunya kita perkuat scannernya tadi. Mendeteksinya tadi kita perkuat. Memang dalam arti kata di Indonesia belum ada yang terjangkit," katanya.
Alwi juga mengatakan, pihaknya sudah mempunyai standar operasional jika ada pesawat yang membawa penumpang suspect virus corona. "Jika ternyata pesawat ada terjangkit itu virus corona kan di dalam pesawat ada pilot dan juga pramugarinya kan, sehingga bisa komunikasi."
Bahkan, kata Alwi jika benar ada pesawat yang membawa suspect virus corona, parkir pesawatnya pun akan terpisah. "Dan kita juga sudah ada standar operasional bahwa parkir pesawatnya terpisah. Sehingga, dari karantina kesehatan itu akan datang ke pesawat dengan pakaian khusus juga, bahkan ada pakaian yang sempurna untuk melakukan identifikasi," tegas Alwi. (Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Imigrasi Andalkan Identifikasi Karantina Kesehatan).
"Pelaksanaannya ditempatkan tersendiri dan ditempatkan sendiri, tidak tercampur. Sehingga kita semua melakukan preventif itu, sehingga virus itu tidak menular. Di situlah nanti ada karantina dan skenario itu. Otoritas bandara ini juga melakukan preventif terhadap adanya penyebaran virus corona ini. Sehingga bandar udara internasional adalah wajib punya skenario jika ditemukan dengan kondisi seperti ini."
(zik)