BPIP Raih Opini WTP dari BPK
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian ( WTP) dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan BPIP tahun Anggaran 2019 sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (LHP BPK) tahun anggaran 2019. Pencapaian ini menjadi prestasi tersendiri karena BPIP adalah lembaga baru dan langsung meraih opini WTP.
Anggota III BPK Achsanul Qosasi kepada Kepala BPIP Yudian Wahyudi di ruang rapat utama BPIP, Selasa (1/9/2020) mengatakan bersyukur telah meraih WTP berkat kerja sama dan kerja keras semua pihak BPIP terutama dalam meningkatkan pengelolaan keuangan negara secara transparan dan akuntabel. "Saya ucapkan selamat datang kepada Pak Qosasi beserta tim BPK, kedatangannya mengingatkan kita terhadap tanggungjawab penyelenggaraan pemerintah dalam mengelola keuangan negara," ucapnya saat memberikan sambutan.
Dosen pertama dari Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri yang menembus Harvard Law School ini menegaskan, transparansi dan akuntabilitas keuangan negara merupakan amanat Undang-Undang No 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara, sehingga pertanggungjawaban keuangan diharapkan memenuhi Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Utama BPIP Karjono mengaku kunci utama meraih opini WTP ini merupakan kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja tuntas seluruh tim internal BPIP. "Ini merupakan upaya-upaya yang sangat luar biasa teman teman BPIP dalam penataan organisasi. Untuk itu kami akan lebih meningkatkan lagi. Akan lebih mengoptimalkan lagi, akan lebih sinergi lagi, akan mengharmoniskan dan meningkatkan komunikasi lagi dengan BPK," ucapnya.
Karjono berharap, dengan adanya pengawasan dan bimbingan internal maupun eksternal yang profesional dengan mengedepankan transparansi menjadi persiapan BPIP untuk mengelola keuangan negara lebih baik lagi untuk Indonesia maju. "Untuk itu kami ke depan akan mempersiapkan bekerja lebih keras sehingga dapat mempertahankan bahkan meningkatkan WTP," ujar mantan Staf Ahli Kemenkumham.
Sementara itu Anggota III BPK Achsanul Qosasi mengapresiasi kinerja BPIP. Karena, menurutnya, BPIP merupakan lembaga baru namun sudah mendapatkan predikat WTP. "Saya langsung datang ke sini (BPIP-red) untuk memberikan semangat kepada tim BPIP yang sudah bagus untuk mempertanggungjawabkan keuangannnya. Karena ini lembaga baru kemudian mendapatkan WTP dan neracanya sesuai dengan kriteria yang ada," ujar Qosasi.
Ia berharap BPIP sebagai tonggak ideologi Pancasila dapat terus meningkatkan pertanggungjawaban keuangan negara serta meningkatkan koordinasi. "Ini perlu dicermati oleh masyarakat, BPIP sebagai tonggak ideologi Pancasila telah berhasil
mempertanggungjawabkan keuangan dengan baik," tutupnya.
Hadir pada acara tersebut Sekretaris Dewan Pengarah BPIP Mayor Jenderal TNI (Purn) Wisnu Bawa Tanaya, Pejabat BPK RI antara lain Auditor Utama Keuangan Negara III Bambang Pamungkas, Kepala Auditoritorat IIIA Ahmad Adib Susilo dan Kepala Sub auditoriat IIIA2 Lisa Sulistiowati Wahyuningsih serta Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan BPIP.
Anggota III BPK Achsanul Qosasi kepada Kepala BPIP Yudian Wahyudi di ruang rapat utama BPIP, Selasa (1/9/2020) mengatakan bersyukur telah meraih WTP berkat kerja sama dan kerja keras semua pihak BPIP terutama dalam meningkatkan pengelolaan keuangan negara secara transparan dan akuntabel. "Saya ucapkan selamat datang kepada Pak Qosasi beserta tim BPK, kedatangannya mengingatkan kita terhadap tanggungjawab penyelenggaraan pemerintah dalam mengelola keuangan negara," ucapnya saat memberikan sambutan.
Dosen pertama dari Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri yang menembus Harvard Law School ini menegaskan, transparansi dan akuntabilitas keuangan negara merupakan amanat Undang-Undang No 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara, sehingga pertanggungjawaban keuangan diharapkan memenuhi Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Utama BPIP Karjono mengaku kunci utama meraih opini WTP ini merupakan kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja tuntas seluruh tim internal BPIP. "Ini merupakan upaya-upaya yang sangat luar biasa teman teman BPIP dalam penataan organisasi. Untuk itu kami akan lebih meningkatkan lagi. Akan lebih mengoptimalkan lagi, akan lebih sinergi lagi, akan mengharmoniskan dan meningkatkan komunikasi lagi dengan BPK," ucapnya.
Karjono berharap, dengan adanya pengawasan dan bimbingan internal maupun eksternal yang profesional dengan mengedepankan transparansi menjadi persiapan BPIP untuk mengelola keuangan negara lebih baik lagi untuk Indonesia maju. "Untuk itu kami ke depan akan mempersiapkan bekerja lebih keras sehingga dapat mempertahankan bahkan meningkatkan WTP," ujar mantan Staf Ahli Kemenkumham.
Sementara itu Anggota III BPK Achsanul Qosasi mengapresiasi kinerja BPIP. Karena, menurutnya, BPIP merupakan lembaga baru namun sudah mendapatkan predikat WTP. "Saya langsung datang ke sini (BPIP-red) untuk memberikan semangat kepada tim BPIP yang sudah bagus untuk mempertanggungjawabkan keuangannnya. Karena ini lembaga baru kemudian mendapatkan WTP dan neracanya sesuai dengan kriteria yang ada," ujar Qosasi.
Ia berharap BPIP sebagai tonggak ideologi Pancasila dapat terus meningkatkan pertanggungjawaban keuangan negara serta meningkatkan koordinasi. "Ini perlu dicermati oleh masyarakat, BPIP sebagai tonggak ideologi Pancasila telah berhasil
mempertanggungjawabkan keuangan dengan baik," tutupnya.
Hadir pada acara tersebut Sekretaris Dewan Pengarah BPIP Mayor Jenderal TNI (Purn) Wisnu Bawa Tanaya, Pejabat BPK RI antara lain Auditor Utama Keuangan Negara III Bambang Pamungkas, Kepala Auditoritorat IIIA Ahmad Adib Susilo dan Kepala Sub auditoriat IIIA2 Lisa Sulistiowati Wahyuningsih serta Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan BPIP.
(alf)