Tingkatkan Kemampuan Prajurit, Koarmada I Gelar Latihan Peperangan Ranjau
loading...
Kepala Staf Koarmada I Laksamana Pertama TNI Bambang Irwanto mewakili Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K membuka latihan peperangan ranjau. Foto/Pen Koarmada I
A
A
A
JAKARTA - Tingkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit, Koarmada I TNI Angkatan Laut (AL) membuka latihan peperangan ranjau di perairan Pulau Bintan. Latihan tersebut dibuka secara resmi oleh Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K yang diwakili oleh Kepala Staf Koarmada I Laksamana Pertama TNI Bambang Irwanto secara virtual di Ruang Video Confrence Puskodal Koarmada I.
Latihan yang mengusung tema “Koarmada I Melaksanakan Latihan Peperangan Ranjau di Perairan Pulau Bintan dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Laut” ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan para prajurit karena latihan ini memerlukan kesatuan komando dan pengendalian serta kesamaan visi dan misi seluruh personel sehingga misi latihan dapat berjalan secara efektif dan efisien. (Baca juga: Tangkap Dua Kapal Pencuri, KRI Bungtomo Diintimidasi Coast Guard Vietnam)
Pangkoarmada I dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Staf Koarmada I menyampaikan sebagai kotama operasional yang mengemban fungsi TNI AL di bidang pertahanan laut memiliki kewajiban dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satu kemampuan penting yang menjadi core competency Koarmada I adalah kemampuan dalam melaksanakan peperangan ranjau. Untuk itu, tepat kiranya dilaksanakan Latihan Peperangan Ranjau ini guna meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit TNI Angkatan Laut dalam melaksanakan Operasi Peperangan Ranjau. (Baca juga: Antisipasi Ancaman di Pasifik, KSAL: Koarmada-Marinir Harus Miliki Kekuatan Sama)
“Latihan ini dilaksanakan dalam rangka menyiapkan, mengasah, dan mengukur tingkat kemampuan personel, unsur-unsur Satran Koarmada I, serta menyinergikan dengan unsur terkait dalam peperangan ranjau sehingga diperoleh gambaran kemampuan operasional Koarmada I, mulai dari tingkat perorangan sampai dengan tingkat satuan dalam melaksanakan operasi peperangan ranjau,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya Selasa (2/9/2020). (Baca juga: Asah Kemampuan Operasi Laut, Koarmada I Gelar Latihan Gelagaspur Tingkat-3)
Kegiatan latihan Peperangan Ranjau ini, kata dia, difokuskan dalam pelaksanaan latihan peranjauan (Mining) dan tindakan perlawanan ranjau (Mine Counter Measure) yang dilakukan secara gabungan dalam bentuk unsur tugas guna tercapainya interoperabilitas antarsatuan yang terlibat mulai dari tahap deteksi sampai dengan tahap netralisasi.
Sasaran latihan yang ingin dicapai dari latihan ini yakni, adanya pemahaman personel tentang prosedur peranjauan, peningkatan kemampuan personel dalam pengoperasian alat sensor Side Scan Sonar, Handheld Sonar and Magnetometer. ”Termasuk tercapainya peningkatan kemampuan personel penyelam (Satkopaska dan Dislambair) dalam pelaksanaan tahap klasifikasi serta netralisasi dengan metode penyelam/Divers, serta terjalinnya kerjasama taktis antara unsur utama dengan unsur pendukung dalam melaksanakan operasi peperangan ranjau,” katanya.
Latihan yang mengusung tema “Koarmada I Melaksanakan Latihan Peperangan Ranjau di Perairan Pulau Bintan dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Laut” ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan para prajurit karena latihan ini memerlukan kesatuan komando dan pengendalian serta kesamaan visi dan misi seluruh personel sehingga misi latihan dapat berjalan secara efektif dan efisien. (Baca juga: Tangkap Dua Kapal Pencuri, KRI Bungtomo Diintimidasi Coast Guard Vietnam)
Pangkoarmada I dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Staf Koarmada I menyampaikan sebagai kotama operasional yang mengemban fungsi TNI AL di bidang pertahanan laut memiliki kewajiban dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satu kemampuan penting yang menjadi core competency Koarmada I adalah kemampuan dalam melaksanakan peperangan ranjau. Untuk itu, tepat kiranya dilaksanakan Latihan Peperangan Ranjau ini guna meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit TNI Angkatan Laut dalam melaksanakan Operasi Peperangan Ranjau. (Baca juga: Antisipasi Ancaman di Pasifik, KSAL: Koarmada-Marinir Harus Miliki Kekuatan Sama)
“Latihan ini dilaksanakan dalam rangka menyiapkan, mengasah, dan mengukur tingkat kemampuan personel, unsur-unsur Satran Koarmada I, serta menyinergikan dengan unsur terkait dalam peperangan ranjau sehingga diperoleh gambaran kemampuan operasional Koarmada I, mulai dari tingkat perorangan sampai dengan tingkat satuan dalam melaksanakan operasi peperangan ranjau,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya Selasa (2/9/2020). (Baca juga: Asah Kemampuan Operasi Laut, Koarmada I Gelar Latihan Gelagaspur Tingkat-3)
Kegiatan latihan Peperangan Ranjau ini, kata dia, difokuskan dalam pelaksanaan latihan peranjauan (Mining) dan tindakan perlawanan ranjau (Mine Counter Measure) yang dilakukan secara gabungan dalam bentuk unsur tugas guna tercapainya interoperabilitas antarsatuan yang terlibat mulai dari tahap deteksi sampai dengan tahap netralisasi.
Sasaran latihan yang ingin dicapai dari latihan ini yakni, adanya pemahaman personel tentang prosedur peranjauan, peningkatan kemampuan personel dalam pengoperasian alat sensor Side Scan Sonar, Handheld Sonar and Magnetometer. ”Termasuk tercapainya peningkatan kemampuan personel penyelam (Satkopaska dan Dislambair) dalam pelaksanaan tahap klasifikasi serta netralisasi dengan metode penyelam/Divers, serta terjalinnya kerjasama taktis antara unsur utama dengan unsur pendukung dalam melaksanakan operasi peperangan ranjau,” katanya.
Lihat Juga :
(cip)
