3 Tokoh Berpeluang Jadi Sekjen PDIP Pengganti Hasto, Nomor 2 Legenda Catur
loading...
A
A
A
Utut saat ini menjabat Ketua Komisi I DPR periode 2024-2029, komisi yang membidangi pertahanan, luar negeri, dan informatika. “Sementara Utut dipercaya 2 periode menjadi Ketua Fraksi yakni 2014-2019 dan 2019-2024. Malah pada tahun 2018, ia terpilih sebagai Wakil Ketua DPR periode 2018-2019,” kata Agung.
“Saat ini, Ia dipercaya sebagai Ketua Komisi 1 DPR. Ini berarti Utut sudah 4 periode terpilih sebagai Anggota Dewan. Pengalaman panjang ini penting, karena menjadi sekjen membutuhkan jam terbang politik yang tinggi untuk mengorkestrasi partai agar tetap dalam orbit strategis kekuasaan,” sambung Agung.
Pria kelahiran Kediri, 11 Juni 1963 ini merupakan Gubernur Jakarta terpilih. Dia pernah menjadi Sekretaris Kabinet (Seskab) era Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
“Untuk Pramono Anung, tak perlu diragukan lagi. Karena pernah menjadi Sekjen PDIP periode 2005-2010. Di luar pengalaman internal tadi, Pram malang melintang di legislatif selama 4 periode sebagai Anggota DPR dan 2 periode menjadi Seskab Presiden Jokowi,” tutur Agung.
“Di masa krisis semacam ini, kehadiran Pram sebagai Sekjen menemukan relevansinya karena beliau dianggap mampu berkomunikasi dengan pihak mana pun,” pungkasnya.
“Saat ini, Ia dipercaya sebagai Ketua Komisi 1 DPR. Ini berarti Utut sudah 4 periode terpilih sebagai Anggota Dewan. Pengalaman panjang ini penting, karena menjadi sekjen membutuhkan jam terbang politik yang tinggi untuk mengorkestrasi partai agar tetap dalam orbit strategis kekuasaan,” sambung Agung.
3. Pramono Anung
Pria kelahiran Kediri, 11 Juni 1963 ini merupakan Gubernur Jakarta terpilih. Dia pernah menjadi Sekretaris Kabinet (Seskab) era Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
“Untuk Pramono Anung, tak perlu diragukan lagi. Karena pernah menjadi Sekjen PDIP periode 2005-2010. Di luar pengalaman internal tadi, Pram malang melintang di legislatif selama 4 periode sebagai Anggota DPR dan 2 periode menjadi Seskab Presiden Jokowi,” tutur Agung.
“Di masa krisis semacam ini, kehadiran Pram sebagai Sekjen menemukan relevansinya karena beliau dianggap mampu berkomunikasi dengan pihak mana pun,” pungkasnya.
(rca)