Soroti Biaya Tinggi Pilkada, Bahlil: Kalau Dipertahankan, Mau Jadi Apa Demokrasi Kita?
loading...
A
A
A
"Hampir sebagian partai politik yang besar pernah mengalami kekuasaan, terutama Golkar. Partai yang lain juga pernah mengalami kekuasaan dan ilmunya ini sebenarnya sama-sama tahu, ini sama-sama tahu, cuma ada yang pergi, ada yang baru," katanya.
Melihat hal ini Bahlil lantas menyinggung semangat Reformasi yang telah diperjuangkan pada masa Orde Baru. Ia meminta masyarakat mempertanyakan apakah sistem politik yang ada benar-benar apa yang diharapkan saat Reformasi.
"Dalam pandangan saya sebagai mantan aktivis yang ikut mempolopori Reformasi, pertanyaan yang muncul, yang menggelitik di hati saya, apakah demokrasi seperti ini yang kita inginkan? Saya mau tanya apa apakah demokrasi seperti ini yang kita inginkan? Kalau ini yang kita pertahankan, mau jadi apa demokrasi ini?" tanya dia.
Bahlil lantas mengungkap Partai Golkar telah memulai kajian terkait penyelenggaraan Pilkada. Menurutnya, Indonesia ke depan harus mempunyai formulasi yang tepat dalam pelaksaan Pemilu.
"Partai Golkar telah berpikir bahwa ke depan harus ada satu formulasi yang tepat. Harus ada formulasi yang tepat untuk kita merumuskan sistem politik kita yang benar-benar baik untuk rakyat dan baik untuk negara, untuk mewujudkan cita-cita proklamasi kita," katanya.
Melihat hal ini Bahlil lantas menyinggung semangat Reformasi yang telah diperjuangkan pada masa Orde Baru. Ia meminta masyarakat mempertanyakan apakah sistem politik yang ada benar-benar apa yang diharapkan saat Reformasi.
"Dalam pandangan saya sebagai mantan aktivis yang ikut mempolopori Reformasi, pertanyaan yang muncul, yang menggelitik di hati saya, apakah demokrasi seperti ini yang kita inginkan? Saya mau tanya apa apakah demokrasi seperti ini yang kita inginkan? Kalau ini yang kita pertahankan, mau jadi apa demokrasi ini?" tanya dia.
Bahlil lantas mengungkap Partai Golkar telah memulai kajian terkait penyelenggaraan Pilkada. Menurutnya, Indonesia ke depan harus mempunyai formulasi yang tepat dalam pelaksaan Pemilu.
"Partai Golkar telah berpikir bahwa ke depan harus ada satu formulasi yang tepat. Harus ada formulasi yang tepat untuk kita merumuskan sistem politik kita yang benar-benar baik untuk rakyat dan baik untuk negara, untuk mewujudkan cita-cita proklamasi kita," katanya.
(shf)