Didampingi Dua Anggota DPR, Hasto Temui Pengurus GP Ansor
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto bertemu pengurus Gerakan Pemuda Anshor (GP Anshor).
Hasto datang bersama anggota DPR dari PDIP yang juga Kader NU, Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah dan Nabil Haroen atau Gus Nabil. Hasto dan rombongan langsung diterima Ketua Umum GP Anshor, KH Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut dan jajaran pengurus.
Hasto menyatakan, kedatangannya ke GP Anshor karena tugas partai. PDIP baru saja menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I tahun 2020.
Dalam Rakernas, PDIP bicara konsepsi tentang haluan negara yang berakar dari kepribadian bangsa dari seluruh sejarah peradaban Indonesia. Intinya, kata dia, seluruh upaya membangun Indonesia maju dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk oleh kalangan muda. Hal itu dikatakannya relevan untuk disampaikan ke GP Ansor.
"Kami ingat apa yang disampaikan bung Karno saat beliau dibuang di Ende (NTT) bahwa Islam harus kuasa ilmu pengetahuan agar dapat mengejar ketertinggalan, ternyata disambut dengan sangat baik dan ini saudara sekandung pada dasarnya NU dan PDIP, karena akar PDIP adalah PNI 1927 dan NU 1926," tutur Hasto di Kantor GP Anshor, jalan Kramat Raya, Jakarta, Kamis (16/1/2020) malam.
Sebagai saudara junior, kata dia, PDIP datang kepada senior untuk berbicara terkait aspek-apsek kebangsaan dan akan dirancang juga kerja sama antara PDIP dan GP Ansor.
Hasto menegaskan akan bekerja sama dengan GP Anshor dalam konteks kaderisasi kepemimpinan dan kaderisasi kepemudaan sebagai tulang punggung kaum muda. Terlebih, kata Hasto, baik PDIP maupun GP Anshor sangat konsen terhadap kaum muda. Dengan demikian, kerjasama ke depan akan dilakukan dengan sangat baik.
"Terima kasih, dan saya banyak cerita itu, saya juga ikuti NU ya meskipun di dalam pengalaman dengan seluruh kiai sepuh, tokoh nasionalis dan kita banyak titik temu saat jalan sejarah dan tirakatan, itu spiritualitas yang hidup dalam Indonesia," ujar Hasto.
Gus Yaqut mengatakan, kedatangan Hasto dan jajaran PDIP sangat istimewa. Hasto banyak berbagi ilmu tentang kebangsaan dan nasionalisme. Gus Yaqut merasa terkesan dengan pesan Soekarno (Bung Karno) dalam membangun bangsa, terlebih sikapnya dalam mengaktualisasikan hubungan Islam dan nasionalis.
"Malam ini kami kader Gerakan Pemuda Ansor mendapat inspirasi bagaimana membangun kembali peradaban yang sudah luar biasa, Insya Allah akan kita wujudkan dalam kerja sama lebih komplet, bisa jadi kaderisasi bisa jadi kegiatan lain yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, saya kira itu," kata Gus Yaqut menandaskan.
Hasto datang bersama anggota DPR dari PDIP yang juga Kader NU, Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah dan Nabil Haroen atau Gus Nabil. Hasto dan rombongan langsung diterima Ketua Umum GP Anshor, KH Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut dan jajaran pengurus.
Hasto menyatakan, kedatangannya ke GP Anshor karena tugas partai. PDIP baru saja menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I tahun 2020.
Dalam Rakernas, PDIP bicara konsepsi tentang haluan negara yang berakar dari kepribadian bangsa dari seluruh sejarah peradaban Indonesia. Intinya, kata dia, seluruh upaya membangun Indonesia maju dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk oleh kalangan muda. Hal itu dikatakannya relevan untuk disampaikan ke GP Ansor.
"Kami ingat apa yang disampaikan bung Karno saat beliau dibuang di Ende (NTT) bahwa Islam harus kuasa ilmu pengetahuan agar dapat mengejar ketertinggalan, ternyata disambut dengan sangat baik dan ini saudara sekandung pada dasarnya NU dan PDIP, karena akar PDIP adalah PNI 1927 dan NU 1926," tutur Hasto di Kantor GP Anshor, jalan Kramat Raya, Jakarta, Kamis (16/1/2020) malam.
Sebagai saudara junior, kata dia, PDIP datang kepada senior untuk berbicara terkait aspek-apsek kebangsaan dan akan dirancang juga kerja sama antara PDIP dan GP Ansor.
Hasto menegaskan akan bekerja sama dengan GP Anshor dalam konteks kaderisasi kepemimpinan dan kaderisasi kepemudaan sebagai tulang punggung kaum muda. Terlebih, kata Hasto, baik PDIP maupun GP Anshor sangat konsen terhadap kaum muda. Dengan demikian, kerjasama ke depan akan dilakukan dengan sangat baik.
"Terima kasih, dan saya banyak cerita itu, saya juga ikuti NU ya meskipun di dalam pengalaman dengan seluruh kiai sepuh, tokoh nasionalis dan kita banyak titik temu saat jalan sejarah dan tirakatan, itu spiritualitas yang hidup dalam Indonesia," ujar Hasto.
Gus Yaqut mengatakan, kedatangan Hasto dan jajaran PDIP sangat istimewa. Hasto banyak berbagi ilmu tentang kebangsaan dan nasionalisme. Gus Yaqut merasa terkesan dengan pesan Soekarno (Bung Karno) dalam membangun bangsa, terlebih sikapnya dalam mengaktualisasikan hubungan Islam dan nasionalis.
"Malam ini kami kader Gerakan Pemuda Ansor mendapat inspirasi bagaimana membangun kembali peradaban yang sudah luar biasa, Insya Allah akan kita wujudkan dalam kerja sama lebih komplet, bisa jadi kaderisasi bisa jadi kegiatan lain yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, saya kira itu," kata Gus Yaqut menandaskan.
(dam)