Menkes Desak Rumah Sakit Lebih Responsif pada Pasien
loading...
A
A
A
Layanan ini sendiri ditujukan untuk menjawab kebutuhan pasien dengan penyakit otak dan saraf yang terus meningkat di Indonesia. "Ini pondasi yang sangat penting dalam upaya RS PON melayani pelayanan kesehatan masyarakat. Di INN ini, fasilitas rawat inap yang bertambah, ruang operasi, Cathlab, serta ICU, HCU, dan SCU akan memperkuat kapasitas layanan kami," ujar Direktur Utama RS PON, dr. Adin Nulkhasanah, SpS, MARS.
Sementara itu, gedung kedua akan digunakan sebagai pusat pendidikan dan penelitian. Di sini, program residensi spesialis neurologi di bawah sistem Hospital Based System akan dimulai pada awal 2025, bekerja sama dengan Accreditation Council for Graduate Medical Education (ACGME), sebuah badan akreditasi internasional. Program ini juga akan membuka jalur spesialisasi lain, seperti bedah saraf, untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis spesialis di Indonesia.
Adapun bagian penelitian di gedung ini akan didedikasikan untuk pengembangan penelitian translasional dengan fokus pada pengobatan presisi. Fasilitas ini dilengkapi dengan Unit Uji Klinis berkapasitas 18 tempat tidur untuk pengembangan clinical trials yang diharapkan menarik kemitraan nasional dan internasional.
Dr Adin menambahkan, adanya penelitian ini difokuskan pada inovasi internasional yang mengembangkan precision medicine, menjadi magnet bagi kolaborasi nasional maupun pemerintah.
Pembangunan INN ini juga diharapkan membawa perubahan positif dalam kualitas layanan kesehatan otak dan saraf, serta mendukung RS PON sebagai pusat penelitian dan pengampu layanan neurologi di tingkat nasional.
Sementara itu, gedung kedua akan digunakan sebagai pusat pendidikan dan penelitian. Di sini, program residensi spesialis neurologi di bawah sistem Hospital Based System akan dimulai pada awal 2025, bekerja sama dengan Accreditation Council for Graduate Medical Education (ACGME), sebuah badan akreditasi internasional. Program ini juga akan membuka jalur spesialisasi lain, seperti bedah saraf, untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis spesialis di Indonesia.
Adapun bagian penelitian di gedung ini akan didedikasikan untuk pengembangan penelitian translasional dengan fokus pada pengobatan presisi. Fasilitas ini dilengkapi dengan Unit Uji Klinis berkapasitas 18 tempat tidur untuk pengembangan clinical trials yang diharapkan menarik kemitraan nasional dan internasional.
Dr Adin menambahkan, adanya penelitian ini difokuskan pada inovasi internasional yang mengembangkan precision medicine, menjadi magnet bagi kolaborasi nasional maupun pemerintah.
Pembangunan INN ini juga diharapkan membawa perubahan positif dalam kualitas layanan kesehatan otak dan saraf, serta mendukung RS PON sebagai pusat penelitian dan pengampu layanan neurologi di tingkat nasional.
(tar)