Karier Politik Prabowo Subianto: Ikut Konvensi Golkar, Dirikan Gerindra, hingga Menjadi Presiden Terpilih 2024

Kamis, 10 Oktober 2024 - 16:56 WIB
loading...
A A A

Mendirikan Partai Gerindra

Beberapa kandidat konvensi Golkar itu kemudian mendirikan partai politik, termasuk Prabowo. Paloh mendirikan Partai Nasdem, Wiranto mendirikan Partai Hanura, dan Prabowo mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Prabowo mendirikan partai berlambang burung Garuda itu pada 6 Februari 2008 bersama adiknya, Hashim Djojohadikusumo yang berlatar belakang pengusaha dan Fadli Zon yang ketika itu dikenal sebagai intelektual muda. Pembentukan partai itu terbilang mendesak lantaran dideklarasikan berdekatan dengan waktu pendaftaran dan masa kampanye pemilihan umum tahun itu.

Termaktub visi, misi, dan manifesto perjuangan partai dalam deklarasi tersebut, yakni terwujudnya tatanan masyarakat indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, adil, dan makmur serta beradab dan berketuhanan yang berlandaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD NRI 1945.

Masih dilansir dari laman resminya, Partai Gerindra terpanggil untuk memberikan pengabdiannya bagi bangsa dan negara dan bertekad memperjuangkan kemakmuran dan keadilan di segala bidang. Pada Pemilu 2024, Gerindra berada di urutan ketiga dengan meraih 20.071.708 suara atau 13,22%.


Menjadi Presiden Terpilih 2024

Prabowo menjadi Presiden Terpilih 2024 setelah tiga kali gagal di pilpres. Pada Pilpres 2009, Prabowo menjadi calon wakil presiden pendamping Megawati Soekarnoputri.

Namun, Pilpres 2009 dimenangkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono yang meraih 60,80 persen atau 73.874.562 suara. Megawati-Prabowo atau dikenal Mega Pro di urutan kedua dengan meraih 26,79 persen atau 32.548.105 suara sah.

Sedangkan pasangan Jusuf Kalla (JK)-Wiranto berada di urutan terakhir dengan meraih 12,41 persen atau 15.081.814 suara. Prabowo kembali menjadi peserta pilpres selanjutnya.

Namun, pada Pilpres 2014, Prabowo menjadi calon presiden. Pendampingnya adalah Hatta Rajasa, politikus Partai Amanat Nasional (PAN). Pilpres saat itu dimenangkan oleh pasangan Jokowi-JK yang meraih 53,15 persen atau 70.997.833 suara. Sedangkan Prabowo-Hatta meraih 46,85 persen atau 62.576.444 suara.

Pada Pilpres 2019, Prabowo kembali head to head melawan Jokowi. Saat itu, Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Uno, sedangkan Jokowi berpasangan dengan Ma’ruf Amin.

Prabowo-Sandi meraih 44,50 persen atau 68.650.239 suara. Sedangkan pemenangnya adalah Jokowi-Ma'ruf yang meraih 55,50 persen atau 85.607.362.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1066 seconds (0.1#10.140)