Klaim Gerakan Moral, KAMI Inkonsisten Jika Berubah Jadi Parpol

Kamis, 27 Agustus 2020 - 18:28 WIB
loading...
Klaim Gerakan Moral,...
Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dideklarasikan sejumlah tokoh dan aktivis terus menuai komentar beragam di masyarakat. Foto/SINDOmews
A A A
JAKARTA - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dideklarasikan sejumlah tokoh dan aktivis terus menuai komentar beragam di masyarakat. Gerakan yang dibentuk Din Syamsudin dan Gatot Nurmantyo dkk mengklaim sebagai gerakan moral dan tak akan berubah bentuk menjadi partai politik.

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo melihat gelagat sebaliknya. Ia melihat gelagat gerakan ini kuat akan menjadi parpol. (Baca juga: Hanafi Rais Mundur dari DPR sejak Mei, Ini Alasan PAN Belum Lakukan PAW)

"Gelagatnya kuat (jadi partai politik), kan bisa jadi mereka sebagai ormas nanti bergerak sampai ke daerah-daerah lalu pada momentum mendekati pemilu kemudian deklarasi sebagai parpol," ujar Karyono dalam keterangannya, Kamis (27/8/2020).

Sebab karakter seperti KAMI, dijelaskan Karyono sudah lebih dulu dilakukan oleh Nasdem yang juga cikal bakalnya dimulai dari ormas. Sebagaimana diketahui, KAMI juga sudah dideklarasikan di sejumlah wilayah yang teranyar di Solo, Jawa Tengah.

"Seperti Nasdem, begitu juga Perindo juga kan berawal dari ormas juga, ormas Perindo dulu, lalu membangun infrastruktur partai dari pusat sampai daerah, lalu deklarasi," imbuhnya.

Dengan klaim sebagai gerakan moral tetapi faktanya menjadi sebuah partai politik di kemudian hari, menurut Karyono akan menjadi persepsi negatif di dalam ingatan publik bahwa KAMI inkonsisten di kemudian hari. "Secara etika dan moral ya KAMI inkonsisten dari semangat awal. Nah, itu akan menjadi catatan buruk dan menjadi memori kolektif publik, pasti akan dicatat itu," papar Karyono.

Lebih lanjut, Karyono sependapat dengan sindiran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut banyak orang yang ingin jadi Presiden di dalam KAMI. Menurut Karyono pernyataan Megawati itu wajar sebab KAMI juga gerakan politik praktis.

"Menurut saya sih apa yang disampaikan Ibu Mega itu ya wajar-wajar saja, masuk akal juga kalau ada pernyataan Ibu Mega yang mengatakan ada banyak yang mau jadi presiden. Saya melihat gerakan KAMI itu tidak sekedar gerakan moral tetapi gerakan berbau politik praktis," jelas Karyono. (Baca juga: Jokowi Kembali Tegaskan Pangkas Eselon PNS Tanpa Kurangi Pendapatan)

Sehingga wajar saja jika ada pihak-pihak termasuk Megawati yang mensinyalir ada kepentingan Pilpres dibalik gerakan KAMI itu. "Sebagian besar yang ada di KAMI kan residu dari pertarungan politik di 2019," tandasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1561 seconds (0.1#10.140)