Malam Ini di Rakyat Bersuara MEMBACA FENOMENA AGAK LAEN Bersama Aiman Witjaksono, Effendi Gazali, Roy Suryo, dan Narasumber Kredibel Lainnya, Live Hanya di iNews
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jelang Pilkada 2024 , dinamika politik di berbagai daerah menunjukkan fenomena yang unik, berbeda, dan "Agak Laen". Di beberapa daerah, hanya satu pasangan calon yang mendaftar.
Di puluhan daerah, calon tunggal menjadi pemandangan yang umum, memicu kekhawatiran dan tanda tanya di kalangan masyarakat serta pengamat politik. Isu ini menjadi perhatian besar dan akan dibahas secara mendalam dalam program Rakyat Bersuara malam ini bersama Aiman Witjaksono, Effendi Gazali, Roy Suryo, dan narasumber kredibel lainnya.
Salah satu faktor utama dari fenomena ini adalah adanya koalisi gemuk yang dibangun oleh partai politik. Koalisi ini bertujuan untuk memastikan kemenangan calon mereka tanpa harus menghadapi persaingan yang ketat. Hal ini menimbulkan situasi di mana banyak daerah hanya memiliki satu pilihan calon, menyisakan kotak kosong sebagai satu-satunya alternatif bagi pemilih.
Menanggapi situasi ini, muncul desakan kuat dari berbagai pihak untuk memperluas penerapan opsi kotak kosong . Awalnya, opsi kotak kosong hanya diperuntukkan bagi pilkada dengan satu calon, namun kini ada dorongan untuk menerapkannya di semua daerah.
Pendukung opsi ini berpendapat bahwa penerapan yang lebih luas akan menjadi bentuk protes terhadap praktik politik yang dianggap terlalu mengakomodasi kepentingan partai politik dan kurang mencerminkan aspirasi rakyat.
Opsi kotak kosong dianggap sebagai langkah untuk mendorong partai politik agar lebih selektif dalam mengajukan calon, serta untuk memastikan bahwa setiap calon benar-benar mewakili kehendak masyarakat. Dengan adanya opsi ini, diharapkan pemilih memiliki lebih banyak pilihan yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Lantas, bagaimana para pakar menanggapi fenomena ini?
Saksikan selengkapnya dalam Rakyat Bersuara MEMBACA FENOMENA "AGAK LAEN" bersama narasumber Effendi Gazali-Pakar Komunikasi Politik, Roy Suryo-Pakar Telematika, Adian Napitupulu-Politisi PDI Perjuangan, Haikal Hasan-Pendukung Prabowo Subianto, Andi Asrun-Pakar Hukum Tata Negara, Immanuel Ebenezer - Ketum Prabowo & Jokowi Mania, Malam ini Pukul 19.00 WIB, Live hanya di iNews.
Di puluhan daerah, calon tunggal menjadi pemandangan yang umum, memicu kekhawatiran dan tanda tanya di kalangan masyarakat serta pengamat politik. Isu ini menjadi perhatian besar dan akan dibahas secara mendalam dalam program Rakyat Bersuara malam ini bersama Aiman Witjaksono, Effendi Gazali, Roy Suryo, dan narasumber kredibel lainnya.
Salah satu faktor utama dari fenomena ini adalah adanya koalisi gemuk yang dibangun oleh partai politik. Koalisi ini bertujuan untuk memastikan kemenangan calon mereka tanpa harus menghadapi persaingan yang ketat. Hal ini menimbulkan situasi di mana banyak daerah hanya memiliki satu pilihan calon, menyisakan kotak kosong sebagai satu-satunya alternatif bagi pemilih.
Baca Juga
Menanggapi situasi ini, muncul desakan kuat dari berbagai pihak untuk memperluas penerapan opsi kotak kosong . Awalnya, opsi kotak kosong hanya diperuntukkan bagi pilkada dengan satu calon, namun kini ada dorongan untuk menerapkannya di semua daerah.
Pendukung opsi ini berpendapat bahwa penerapan yang lebih luas akan menjadi bentuk protes terhadap praktik politik yang dianggap terlalu mengakomodasi kepentingan partai politik dan kurang mencerminkan aspirasi rakyat.
Opsi kotak kosong dianggap sebagai langkah untuk mendorong partai politik agar lebih selektif dalam mengajukan calon, serta untuk memastikan bahwa setiap calon benar-benar mewakili kehendak masyarakat. Dengan adanya opsi ini, diharapkan pemilih memiliki lebih banyak pilihan yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Lantas, bagaimana para pakar menanggapi fenomena ini?
Saksikan selengkapnya dalam Rakyat Bersuara MEMBACA FENOMENA "AGAK LAEN" bersama narasumber Effendi Gazali-Pakar Komunikasi Politik, Roy Suryo-Pakar Telematika, Adian Napitupulu-Politisi PDI Perjuangan, Haikal Hasan-Pendukung Prabowo Subianto, Andi Asrun-Pakar Hukum Tata Negara, Immanuel Ebenezer - Ketum Prabowo & Jokowi Mania, Malam ini Pukul 19.00 WIB, Live hanya di iNews.
(zik)