Presiden Resmikan Jembatan Youtefa, Tonggak Sejarah di Tanah Papua

Senin, 28 Oktober 2019 - 20:57 WIB
Presiden Resmikan Jembatan...
Presiden Resmikan Jembatan Youtefa, Tonggak Sejarah di Tanah Papua
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jembatan Youtefa yang terletak di Kota Jayapura, Provinsi Papua. Dia berharap Jembatan Youtefa bisa menjadi tonggak sejarah di Tanah Papua.

“Bukan hanya simbol persatuan bangsa, tetapi juga simbol pentingnya sebuah kemajuan untuk membangun Tanah Papua,” katanya melalui siaran persnya, Senin (28/10/2019)

Selama periode pertama pemerintahannya, Presiden Jokowi mengaku berkeliling Indonesia, sampai ke pedalaman-pedalaman di wilayah Indonesia bagian timur. Dia melihat adanya ketimpangan infrastruktur antara wilayah bagian barat, tengah, dan timur Indonesia.

"Ini kalau kita biarkan akan menyulitkan kita untuk bersatu sebagai sebuah bangsa besar. Karena itu saya selalu mendorong pembangunan infrastruktur khususnya di wilayah Indonesia bagian timur untuk dipercepat. Dan tentu saja nanti pararel dengan pembangunan sumber daya manusia yang juga ingin kita kerjakan," jelasnya.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur selain menghadirkan manfaat secara nyata bagi rakyat, juga bertujuan untuk mempersatukan bangsa Indonesia. Termasuk membangun konektivitas, membangun hubungan antarpulau, provinsi, kota dan kabupaten.

Di sisi lain pembangunan infrastruktur akan membuat pergerakan barang dan pergerakan manusia menjadi lebih cepat dan lebih lancar. Sehingga rakyat akan mendapatkan harga-harga barang dan harga-harga jasa yang jauh lebih murah.

"Begitu juga halnya dengan Jembatan Youtefa yang akan kita resmikan sekarang ini. Jembatan yang telah dibangun selama empat tahun dan menghabiskan anggaran biaya Rp1,8 triliun. Ini kalau dimiliarkan, Rp1.800 miliar, silahkan kalau mau ngitung," lanjutnya.

Jembatan Youtefa sendiri terdiri atas tiga bagian. Bagian pertama merupakan jalan akses sepanjang 9.950 meter, bagian kedua adalah jalan pendekat sepanjang 320 meter, dan bagian ketiga berupa jembatan pendekat sisi Holtekamp sepanjang 900 meter, dengan bentang utama jembatan sepanjang 433 meter.

Mantan Wali Kota Surakarta itu menuturkan Jembatan Youtefa ini hadir sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan kepadatan penduduk di Kota Jayapura sehingga kawasan Kota Jayapura dapat dikembangkan ke arah perbatasan di Skouw. Selain itu, jembatan ini juga mempersingkat waktu tempuh sekitar 70 menit dari Kota Jayapura menuju Distrik Muara Tami dan pos lintas batas negara di Skouw.

"Saya juga mendapat laporan bahwa Jembatan Youtefa ini telah menjadi landmark, telah menjadi ikon baru Papua yang akan menjadi sarana pendukung dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) di tahun 2020 yang akan diselenggarakan di Papua, seperti cabang olah raga dayung dan ski air. Ini menunjukkan bahwa sebuah jembatan memiliki banyak fungsi bagi masyarakat dan mempunyai multiplier effect yang menguntungkan masyarakat," paparnya.

Lebih lanjut masyarakat Jayapura bersama-sama dengan pemerintah daerah bersungguh-sungguh menjaga Jembatan Youtefa ini. Baik dari sisi kebersihan maupun keamanannya. Ia juga berharap jembatan ini bisa ditata dan dipercantik dengan lampu-lampu dan taman-taman yang menarik.

"Karena sekarang Jembatan Youtefa sudah jadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat Jayapura, tidak bisa terpisahkan dari masyarakat Papua," tambahnya.

Dia juga meminta agar pemerintah Provinsi Papua dan pemerintah Kota Jayapura memanfaatkan dengan baik keberadaan Jembatan Youtefa ini untuk mengembangkan potensi wisata bahari yang ada di Teluk Youtefa. Dengan begitu semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Tanah Papua.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara peresmian Jembatan Youtefa antara lain Ibu Negara Iriana, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Selain itu turut hadir pula Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Plt. Kapolri Komjen Ari Dono, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Hinsa Siburian, Gubernur Papua Lukas Enembe, dan Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1351 seconds (0.1#10.140)