Mengangkat Warisan Budaya Tradisi Mandi ke Aek
loading...
A
A
A
“Ini adalah langkah penting untuk menjaga keberlangsungan warisan budaya kita, agar tetap hidup dan dikenal oleh generasi muda. Tradisi ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga cerminan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat dalam berinteraksi dengan alam dan sesama,” sambungnya.
Partisipasi komunitas dalam festival ini juga turut diapresiasi oleh komunitas, salah satunya adalah Komunitas Sanggar Seni Kuali Emas dari Desa Teluk Kuali. Perwakilan Komunitas Sanggar Seni Kuali Emas dari Desa Teluk Kuali Andi mengatakan pihaknya bangga bisa turut andil menyukseskan festival ini.
“Kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya ini. Melalui festival ini, kami berharap semakin banyak orang yang mengenal dan mencintai tradisitradisi lokal, serta memahami nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya,” katanya.
Festival yang digelar di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi ini merupakan satu dari 12 festival budaya Kenduri Swarnabhumi 2024 yang diharapkan menjadi katalis bagi upaya pelestarian budaya dan lingkungan di sepanjang DAS Batanghari, membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan nenek moyang untuk generasi mendatang.
Sedangkan Kenduri Swarnabhumi bakal digelar di daerah aliran sungai (DAS) Batanghari, yakni di 10 kabupaten/kota se-Provinsi Jambi dan satu Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat dengan mengangkat narasi hubungan penting antara kebudayaan dengan pelestarian lingkungan, khususnya sungai, dan sebaliknya juga tentang pelestarian lingkungan untuk kebudayaan berkelanjutan.
Rangkaian pagelaran festival budaya yang akan diselenggarakan oleh masyarakat setempat ini, menjadi momentum memperkuat semangat kemandirian dalam mengangkat kearifan lokalnya. Setiap festival yang digelar akan berkoordinasi dengan Direktur Festival dan Kurator Lokal serta didukung Kemendikbudristek melalui Direktorat Perfilman Musik dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Partisipasi komunitas dalam festival ini juga turut diapresiasi oleh komunitas, salah satunya adalah Komunitas Sanggar Seni Kuali Emas dari Desa Teluk Kuali. Perwakilan Komunitas Sanggar Seni Kuali Emas dari Desa Teluk Kuali Andi mengatakan pihaknya bangga bisa turut andil menyukseskan festival ini.
“Kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya ini. Melalui festival ini, kami berharap semakin banyak orang yang mengenal dan mencintai tradisitradisi lokal, serta memahami nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya,” katanya.
Festival yang digelar di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi ini merupakan satu dari 12 festival budaya Kenduri Swarnabhumi 2024 yang diharapkan menjadi katalis bagi upaya pelestarian budaya dan lingkungan di sepanjang DAS Batanghari, membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan nenek moyang untuk generasi mendatang.
Sedangkan Kenduri Swarnabhumi bakal digelar di daerah aliran sungai (DAS) Batanghari, yakni di 10 kabupaten/kota se-Provinsi Jambi dan satu Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat dengan mengangkat narasi hubungan penting antara kebudayaan dengan pelestarian lingkungan, khususnya sungai, dan sebaliknya juga tentang pelestarian lingkungan untuk kebudayaan berkelanjutan.
Rangkaian pagelaran festival budaya yang akan diselenggarakan oleh masyarakat setempat ini, menjadi momentum memperkuat semangat kemandirian dalam mengangkat kearifan lokalnya. Setiap festival yang digelar akan berkoordinasi dengan Direktur Festival dan Kurator Lokal serta didukung Kemendikbudristek melalui Direktorat Perfilman Musik dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan.
(rca)