Profil Letjen Yunus Yosfiah, Jenderal Kopassus yang Disegani Prabowo Subianto
loading...
A
A
A
Rute maraton yang dilalui cukup panjang, dimulai dari Senayan, melewati Jalan Sudirman, Thamrin, hingga Harmoni. Prabowo sempat merasakan kelelahan. Salah seorang perwira rekannya bahkan meminta izin untuk buang air kecil, namun tak kembali lagi. Meski demikian, Prabowo tetap melanjutkan lari, mengimbangi langkah cepat Yunus Yosfiah yang tak pernah berhenti hingga mencapai garis finis. "Itulah Pak Yunus," ujar Prabowo.
Profil Letjen (Purn) Yunus Yosfiah
Yunus Yosfiah merupakan tentara kelahiran Rappang, Sulawesi Selatan pada 7 Agustus 1944. Ia memulai karier militer setelah menyelesaikan pendidikan di Akademi Militer Nasional (AMN) pada 1965.Kopassus dipilih sebagai ladang pengabdian kepada negara. Yunus Yosfiah yang memiliki pendidikan militer Sesarcab Infanteri ditunjuk menjadi Komandan Peleton Grup 2 Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD)/Kopassandha, cikal bakal Kopassus. Ia kemudian naik menjadi Komandan Kompi Grup 2, Komandan Kompi Grup 4, dan Komandan Batalyon Infanteri 744.
Pada 1979, Yunus Yosfiah dikirim ke Sekolah Staf dan Komando (Sekoad) di Fort Leavenworth, Amerika Serikat. Setelah setahun belajar, ia kembali ke Tanah Air dan menjadi Wakil Komandan Grup 3 Kopassandha.
Setelah itu kariernya terus menanjak menjadi Asisten Operasi Kepala Staf Kodam XVI/Udayana, Komandan Komando Resor Militer 164/Wiradharma, dan Direktur Peningkatan Pembangunan dan Pendidikan Akademi Militer.
Yunuf Yosfiah kembali tugas belajar pendidikan komando di Royal College of Defense Studies, London, Inggris pada 1989. Ia juga pernah belajar di Psychological Warfare, Psychology of Operation, di Fort Bragg, AS.
Kariernya di militer berlanjut sebagai Kepala Staf Kodam VI/Tanjungpura, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri, Panglima Kodam II/Sriwijaya, Komandan Sesko ABRI, dan Kepala Staf Sosial Politik ABRI.
Pada 1997, Yunus Yosfiah mendapatkan tugas di ranah politik. Ia menjadi Ketua Fraksi ABRI di MPR. Setahun kemudian ia digeser menjadi Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan di Sekretariat Negara.
Yunus Yosfiah dipercaya menjadi Menteri Penerangan oleh Presiden BJ Habibie ketika era Reformasi bergulir. Meski bertugas hanya setahun, tapi jebolan pendidikan militer Sesko TNI itu melakukan terobosan penting bagi pers. Ia menerapkan kebijakan pelonggaran surat izin usaha penerbitan pers (SIUPP) yang bisa terbit hanya dalam waktu tiga hari.
Di masa kepemimpinannya, jumlah penerbitan pers bahkan mencapai lebih dari 1.200 perusahaan, hanya dalam tempo enam bulan setelah pelonggaran kebijakan SIUPP ia terapkan. Atas jasa dan kebijakannya tersebut, Yunus Yosfiah mendapat Anugerah Dewan Pers 2023 sebagai pemenang kategori Tokoh Masyarakat pendukung kemerdekaan pers.